BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan perusahaan dapat dilakukan dengan pemanfaatan
sumber daya yang dimiliki secara optimal, salah satu sumber daya tersebut adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan Fathoni, 2006:178. Era
bisnis global dewasa ini, suatu perusahaan dituntut untuk memiliki sumber daya yang semakin meningkat termasuk sumber daya manusia, agar mampu bertahan
dalam persaingan dan mampu mencapai tujuan perusahaan sebagaimana yang diharapkan. Upaya tersebut erat kaitannya dengan sumber daya manusia sebagai
sumber daya yang paling mempengaruhi kinerja perusahaan. Manusia memiliki beraneka ragam kebutuhan, baik jenis maupun
tingkatnya, bahkan manusia memiliki kebutuhan yang cenderung tidak terbatas. Artinya, kebutuhan selalu bertambah dari waktu ke waktu dan manusia selalu
berusaha dengan segala kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Kebutuhan manusia diartikan sebagai segala sesuatu yang ingin dimilikinya,
dicapai dan dinikmati. Untuk itu manusia terdorong untuk melakukan aktivitas yang disebut dengan kerja
Kepuasan kerja terkait dengan pemenuhan kebutuhan, karyawan yang terpenuhi kebutuhannya akan mempersepsikan dirinya sebagai karyawan yang
memiliki kepuasan atas pekerjaannya. Sebaliknya, ketidakpuasan muncul apabila salah satu atau sebagian dari kebutuhannya tidak terpenuhi. Kepuasan kerja job
Universitas Sumatera Utara
satisfaction merupakan sasaran penting dalam manajemen sumber daya manusia, karena secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi produktivitas
kerja karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan, adapun komponen kepuasan kerja yang dimaksud Yuli 2005:97 antara lain upahgaji, pekerjaan,
pengawasan, hubungan dalam kelompok kerja, dan kondisi lingkungan kerja. Perusahaan menginginkan karyawannya memiliki kemampuan
produktivitas yang tinggi dalam bekerja. Ini merupakan keinginan yang ideal bagi perusahaan yang berorientasi pada keuntungan semata sebab bagaimana mungkin
perusahaan memperoleh keuntungan apabila didalamnya diisi oleh orang-orang yang tidak produktif. Akan tetapi, terkadang perusahaan tidak mampu
membedakan mana karyawan yang produktif dan mana yang tidak produktif. Hal ini disebabkan perusahaan kurang memiliki sense of business yang menganggap
karyawan sebagai investasi yang akan memberikan keuntungan. Perusahaan lebih terfokus pada upaya pencapaian target produksi dan keinginan menjadi pemimpin
pasar. Perusahaan menjadikan karyawan tak ubahnya seperti mesin. ironisnya
lagi mesin tersebut tidak dirawat atau diperlakukan dengan baik. Perusahaan tidak menyadari bahwa karyawan adalah investasi dari profit itu sendiri yang perlu
dipelihara agar tetap dapat berproduksi dengan baik. Jumlah tenaga kerja yang berlebih, membuat beberapa perusahaan tertentu memiliki posisi tawar yang
tinggi, sehingga manusia atau karyawan lebih dianggap sebagai alat produksi layaknya mesin-mesin. Perusahaan semacam ini, kurang menganggap penting
akan arti kepuasan kerja, karena pasar tenaga kerja yang ada memungkinkan bagi
Universitas Sumatera Utara
mereka untuk mengganti keberadaan karyawan yang merasa tidak sesuai dengan kepentingan mereka dengan karyawan baru. Perusahaan semacam ini umumnya
memiliki pemikiran cost untuk meningkatkan kepuasan akan lebih tinggi disbanding dengan benefit yang akan diperoleh. Pemikiran yang demikian
merupakan pemikiran yang keliru dan sama sekali tidak benar. Pegawai dengan tingkat kepuasan kerja yang rendah dalam organisasi
atau perusahaan dapat menimbulkan gejala-gejala negatif yang akan terjadi dalam organisasi atau perusahaan seperti gejala kemangkiran, malas bekerja, banyaknya
keluhan, meningkatnya tingkat turn over, rendahnya kualitas produksi, indispliner dan rendahnya prestasi kerja
Kepuasan kerja merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang
berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan
tersebut As’ad, 2003:104. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas
atau tidak puas dalam bekerja. Kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan dengan cara pemberian
promosi jabatan Robins dan Judge, 2008:63. Promosi pekerjaan atau jabatan merupakan perkembangan yang positif dari seorang pekerja atau pegawai karena
tugasnya dinilai baik oleh pejabat yang berwenang Fathoni : 2006:160. Promosi jabatan memberikan peranan penting bagi setiap karyawan,
bahkan menjadi idaman yang selalu dinanti-nantikan oleh karyawan. Karena
Universitas Sumatera Utara
dengan promosi ini berarti adanya kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan, serta kecakapan karyawan bersangkutan untuk menjabat suatu
jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, promosi akan memberikan status sosial, wewenang, dan tanggung jawab, serta kepuasan kerja karyawan akan
semakin meningkat. Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Petisah merupakan
suatu instansi pemerintah yang bernaung dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia bagian Direktorat Jenderal Pajak yang mempunyai tugas
melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang
Mewah, dan Pajak Tidak Langsung.
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Petisah
melakukan tugas tersebut bertujuan untuk menghimpunan penerimaan pajak baik dari masyarakat
maupun perusahaan. Pencapaian tujuan tersebut dapat terealisasi secara optimal apabila adanya kepuasan kerja pada pegawai sehingga pegawai diharapkan
mampu bekerja secara optimal.
Tabel 1.1 Penerimaan Pajak Kantor Pelayanan Pajak KPP PratamaMedan Petisah
Tahun 2008 dan 2009 Sektor
Tahun 2008 Tahun 2009
Target Realisasi
Target Realisasi
Pajak Non Migas
61,222 Milyar 60,445 Milyar 81,129 Milyar
79,6 Milyar PBB
27, 2 Milyar 22,22 Milyar
55, 43 Milyar 51, 813 Milyar
BPHTB 24 Milyar
20,85 Milyar 53,90 Milyar
49,63 Milyar Pajak
lainnya 52 Juta
52 Juta 86 Juta
82 juta
Sumber: Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Petisah, data diolah 2010
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 1.1 menunjukan bahwa selama dua tahun berturut-turut penerimaan pajak yang terealisasi dari setiap sektor berada dibawah target yang
direncanakan. Pada Tahun 2008, sektor Pajak Non Migas, PBB, BPHTB, dan pajak lainnya masing-masing hanya dapat terealisasi sebesar 98.73, 81.69,
86.88, dan 100 dari target yang direncanakan. Sementara itu, pada Tahun 2009 untuk sektor pajak Non Migas, PBB, BPHTB, dan pajak lainnya masing-
masing hanya dapat terealisasi sebesar 98.12, 93.47, 92.07, dan95.35 dari target yang direncanakan. Penerimaan pajak yang tidak terealisasi sesuai dengan
target tersebut dapat mengindikasikan adanya ketidakpuasan kerja pada pegawai
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Petisah.
Ketidakpuasan kerja pada pegawai Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Petisah dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah
adanya kebijakan promosi jabatan yang diterapkan, dimana kebijakan promosi jabatan yang sering diberlakukan atas dasar senioritas. Kebijakan promosi jabatan
berdasarkan senioritas ini yaitu pegawai akan dipromosikan atau mengalami kenaikan golongan apabila pegawai tersebut telah melewati masa kerja golongan
selama 4 tahun secara reguler. Kebijakan berdasarkan senioritas akan membutuhkan waktu yang lama bagi pegawai untuk mencapai golongan tertinggi.
Akan tetapi kebijakan senioritas tidak berlaku untuk promosi jabatan secara struktural, dimana faktanya pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama
Medan Petisah yang didominasi pegawai yang telah memiliki masa kerja cukup lama masih menduduk i jabatan pelaksana.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2 Komposisi pegawai pelaksana berdasarkan golongan
Masa Kerja Golongan
Jabatan Jumlah Pegawai
10-15 Tahun IIc -IId
Pelaksana 12
16-20 Tahun IId-IIIb
Pelaksana 12
21-25 Tahun IIIc
Pelaksana 1
Sumber: Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Petisah, data diolah 2010
Pada Tabel 1.2 menunjukan bahwa pegawai yang telah bekerja selama 10-15 Tahun masih bergolongan IIc dan IId, dan pegawai yang telah bekerja
selama 16-20 bergolongan IId-IIIb, dan pegawai yang telah bekerja 21-25 Tahun menduduki golongan IIIc dan walaupun memiliki masa kerja yang cukup lama,
jabatan pegawai secara struktural masih menjabat sebagai pelaksana. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama
Medan Petisah. B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka perumusan masalah
yang dijadikan objek penelitian adalah sebagai berikut : “Apakah Kebijakan Promosi Jabatan Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Petisah?” C. Kerangka Konseptual
Promosi jabatan merupakan perpindahan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi, wewenang dan tanggung jawab semakin besar, status, serta
pendapatan juga semakin besar Hasibuan, 2000:110. Adapun dasar pertimbangan untuk mempromosikan pegawai adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Senioritas yaitu dasar mempromosikan pegawai pada lamanya pengalaman
bekerja seorang pegawai, dimana pegawai yang terlama bekerja dalam perusahaan mendapat prioritas pertama dalam tindakan promosi.
2. Kecakapan yaitu total dari semua keahlian yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. 3.
Kombinasi senioritas dan kecaakpan yaitu pertimbangan promosi berdasarkan lamanya pengalaman dan kecakapan.
Kepuasan kerja merupakan sikap atau keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam memandang pekerjaannya.
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya Handoko 2001:193, perasaan puas tersebut dapat meningkatkan moral kerja,
dedikasi, kecintaan, prestasi, dan kedisiplinan karyawan meningkat Fathoni, 2006:174. Oleh karena itu, kepuasan kerja dapat diciptakan dengan beberapa
cara, salah satunya adalah dengan melakukan kebijakan promosi jabatan Munandar 2004:74
Berdasarkan teori pendukung diatas, dapat diketahui bahwa promosi jabatan akan mempengaruhi kepuasan kerja pegawai. Dengan demikian, kerangka
konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber : Hasibuan 2000:110, dan Munandar 2004:74, diolah 2010
Promosi Jabatan X 1.
Senioritas X
1
2. Kompetensi X
2
3. Kombinasi Senioritas dan Kecakapan X
3
Kepuasan Kerja Y
Universitas Sumatera Utara
D. Hipotesis