Penelitian Terdahulu Hubungan Kebijakan Promosi Jabatan Dengan Kepuasan Kerja

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Hiya 2009 dengan judul “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Selular Medan”. Hasil analisis pada PT. Telekomunikasi Selular Medan menunjukan bahwa promosi jabatan berpengaruh kepuasan kerja karyawan pada taraf signifikan 5. Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh promosi jabatan sebesar 62,3, sedangkan sisanya 37,7 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar dari indikator promosi jabatan dan kepuasan kerja karyawan. Sitepu 2009 dengan judul “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Semangat Kerja Pegawai Pada Bagian Pemasaran Pada Asuransi Bumi Asih Jaya Kabanjahe”. Hasil penelitian menunjukan bahwa promosi jabatan berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai bagaian pemasaran pada Asuransi Bumi Asih Jaya Kabanjahe sebesar 0,220 pada tingkat signifikan 33. Artinya semangat kerja pegawai dipengaruhi oleh promosi jabatan sebesar 22 sedangkan sisanya sebesar 78 dipengaruhi oleh faktor lain.

B. Kepuasan Kerja 1. Pengertian Kepuasan Kerja

Universitas Sumatera Utara Kepuasan kerja karyawan adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya Hasibuan, 2000:199. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja adalah suatu perasaan menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya Mangkunegara, 2002:117. Kepuasan kerja job satisfaction adalah sikap atau keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam memandang pekerjaannya. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya Handoko, 2000:193 Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, yang menunjukan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima Wibowo, 2007:323

2. Faktor-faktor Kepuasan Kerja

Menurut Hasibuan 2000:200, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu : a. Balas jasa yang adil dan layak b. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian c. Berat ringannya pekerjaan d. Suasana dan lingkungan pekerjaan e. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan f. Sikap pimpinan dan kepemimpinannya Universitas Sumatera Utara g. Sikap pekerjaan monoton atau tidak

3. Indikator-indikator Kepuasan Kerja

Menurut Mangkunegara 2002:118, indikator-indikator kepuasan kerja, antara lain : a. Kedisiplinan Kepuasan kerja berdasarkan disiplin waktu diperoleh dari pekerjaan maka kedisiplinan karyawan menjadi lebih baik. Sebaliknya, kepuasan karyawan yang kurang tercapai akan mengakibatkan kedisiplinan karyawan rendah. b. Perputaran tenaga kerja turnover Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turnover pegawai yang rendah. Sedangkan pegawai-pegawai yang kurang puas biasanya turnovernya lebih tinggi. c. Moral kerja Moral kerja sifatnya subjektif, yakni bergantung kepada perasaan seseorang sehubungan dengan pekerjaannya maka dapat dikatakan moral kerja karyawan tersebut dapat menjadi baik dan begitu juga sebaliknya. d. Umur Pegawai yang tua kecenderungan merasa puas daripada karyawan yang berumur relatif muda. Hal ini diasumsikan bahwa pegawai yang lebih tua lebih berpengalaman menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan. Sedangkan karyawan usia muda biasanya mempunyai harapan yang ideal tentang dunia kerjanya, sehingga apabila antara harapannya dengan realita Universitas Sumatera Utara kerja terdapat kesenjangan atau ketidakseimbangan dapat menyebabkan mereka menjadi tidak puas. e. Ukuran Organisasi Perusahaan Ukuran organisasi perusahaan dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Hal ini karena besar kecil suatu perusahaan berhubungan pula dengan koordinasi, komunikasi, dan partisipasi pegawai.

4. Teori Kepuasan Kerja

Teori kepuasan kerja mengungkapkan apa yang membuat sebagian orang lebih puas terhadap pekerjaannya daripada beberapa lainnya. Menurut Wibowo 2007:325, teori kepuasan adalah : a. Two-Factor Theory Teori dua faktor merupakan teori kepuasan kerja yang menganjurkan bahwa satisfaction kepuasan dan dissatisfaction ketidakpuasan merupakan bagian dari kelompok variabel yang berbeda, yaitu motivators dan hygiene factors. Motivators factors menjelaskan bahwa kepuasan ditarik dari faktor yang terkait dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil langsung daripadanya, seperti sifat pekerjaan, perstasi dalam pekerjaan, peluang promosi dan kesempatan untuk pegembangan diri dan pengakuan. .Sedangkan hygiene atau maintance factors menjelaskan bahwa ketidakpuasan dihubungkan dengan kondisi di sekitar pekerjaan seperti kondisi kerja, pengupahan, keamanan, kualitas pengawasan, dan hubungan dengan orang lain, dan bukannya dengan pekerjaan itu sendiri. b. Value Theory Universitas Sumatera Utara Teori ini memfokuskan pada hasil manapun yang menilai orang tanpa memperhatikan siapa mereka. Kunci menuju kepuasan dalam pendekatan ini adalah perbedaan antara aspek pekerjaan yang dimiliki dan diinginkan seseorang. Semakin besar perbedaan, semakin rendah kepuasan seseorang.

5. Penyebab Kepuasan Kerja

Menurut Kreitner dan Kinicki dalam Wibowo 2007:326, terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya kepuasan kerja, yaitu sebagai berikut. a. Need fulfillment pemenuhan kebutuhan Model ini dimaksudkan bahwa kepuasan ditentukan oleh tingkatan karakteristik pekerjaan memberikan kesempatan pada individu untuk memenuhi kebutuhannya. b. Discrepancies perbedaan Model ini menyatakan bahwa kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi harapan. Pemenuhan harapan mencerminkan perbedaan antara apa yang diharapkan dan yang diperoleh individu dari pekerjaan. Apabila harapan lebih besar daripada apa yang diterima, orang akan tidak akan puas. Sebaliknya diperkirakan individu akan puas apabila mereka menerima manfaat di atas harapan. c. Value attainment pencapaian nilai Gagasan value attainment bahwa kepuasan merupakan hasil dari persepsi pekerjaan memberikan pemenuhan nilai kerja individual yang penting. d. Equity keadilan Universitas Sumatera Utara Model ini dimaksudkan bahwa kepuasan merupakan fungsi dari seberapa adil individu diperlakukan di tempat kerja. Kepuasan merupakan hasil dari persepsi orang bahwa perbandingan antara hasil kerja dan inputnya relatif lebih menguntungkan dibandingkan dengan perbandingan antara keluaran dan masukan pekerjaan lainnya. e. Dispositionalgenetic components komponen genetik Model ini didasarkan pada keyakinan bahwa kepuasan kerja sebagaian merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor geentik. Model menyiratkan perbedaan individu hanya mempunyai arti penting untuk menjelaskan kepuasan kerja seperti halnya karakteristik lingkungan pekerjaan.

6. Cara Mengkur Kepuasan

Menurut Robbins dalam Wibowo 2007:333, terdapat dua macam pendekatan yang secara luas dipergunakan untuk melakukan pengukuran kepuasan kerja, yaitu sebagai berikut. a. Single global rating Kepuasan kerja diukur dengan meminta individu merespons atas satu pertanyaan. b. Summation score Kepuasan kerja diukur dengan mengidentifikasi elemen kunci dalam pekerjaan dan menanyakan perasaan pekerja tentang masing-masing elemen. Faktor spesifik yang diperhitungkan adalah: sifat pekerjaan, supervisi, upah sekarang, kesempatan promosi dan hubungan dengan co- worker. Universitas Sumatera Utara Kepuasan kerja dapat diukur dengan cara Rating scales dan kuesioner, Critical incident, dan Critical incidents. Greenberg dan Baron dalam Wibowo 2007:334. a. Rating scales dan kuesioner Metode yang dilakukan dengan memberikan seseorang pertanyaan yang memungkinkan mereka melaporkan reaksi mereka pada pekerjaan mereka. b. Critical incidents Individu menjelaskan kejadian yang menghubungkan pekerjaan mereka yang mereka rasakan terutama memuaskan atau tidak memuaskan. c. Interviews Kepuasan kerja diukur dengan melakukan wawancara tatap muka dengan pekerja dengan menanyakan secara langsung tentang sikap mereka.

7. Respons terhadap Ketidakpuasan Kerja

Ketidakpuasan pekerja dapat ditunjukan dalam sejumlah cara, Robbins dalam Wibowo 2007:338, menyatakan empat tanggapan yang berbeda satu sama lain dalam dimensi konstruktifdestruktif dan aktifpasif, yaitu : a. Exit Ketidakpuasan ditunjukan melalui perilaku diarahkan pada meninggalkan organisasi, termasuk mancari posisi baru atau mengundurkan diri. b. Voice Universitas Sumatera Utara Ketidakpuasan ditunjukan melalui usaha secara aktif dan konstruktif untuk memperbaiki keadaan, termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan, dan berbagai bentuk aktivitas perserikatan. c. Loyalty Ketidakpuasan ditunjukan secara pasif, tetapi optimistis dengan menunggu kondisi untuk memperbaiki, termasuk dengan berbicara bagi organisasi dihadapan kritik eksternal dan mempercayai organisasi dan manajemen melakukan hal yang benar. d. Neglect Ketidakpuasan ditunjukan melalui tindakan secara pasif membiarkan kondisi semakin buruk, termasuk kemangkiran atau keterlambatan secara kronis, mengurangi usaha, dan meningkatkan tingkat kesalahan.

8. Pedoman Meningkatkan Kepuasan Kerja

Menurut Greenberg dan Baron dalam Wibowo 2007:340, saran untuk mencegah ketidakpuasan dan meningkatkan kepuasan dengan cara sebagai berikut a. Membuat pekerjaan menyenangkan Seseorang lebih puas dengan pekerjaan yang mereka senang kerjakan daripada yang membosankan. Meskipun beberapa pekerjaan secara instrinsik membosankan, pekerjaan tersebut masih mungkin meningkatkan tingkat kesenangan ke dalam setiap pekerjaan. b. Orang dibayar dengan jujur Universitas Sumatera Utara Orang yang percaya bahwa sistem pengupahan tidak jujur cenderung tidak puas dengan pekerjaannya. Hal ini diberlakukan tidak hanya untuk gaji dan upah per jam, tetapi juga fringe benefit. Konsisten dengan value theory, mereka merasa dibayar dengan jujur dan apabila orang diberi peluang memilih fringe benefit yang paling mereka inginkan, kepuasan kerjanya cenderung naik. c. Mempertemukan orang dengan pekerjaan yang cocok dengan minatnya Semakin banyak orang menemukan bahwa mereka dapat memenuhi kepentingannya sambil di tempat kerja, semakin puas mereka dengan pekerjaannya. Perusahaan dapat menawarkan counseling individu kepada pekerja sehingga kepentingan pribadi dan professional dapat diidentifikasi dan disesuaikan. d. Menghindari kebosanan dan pekerjaan berulang-ulang Kebanyakan orang cenderung mendapatkan sedikit kepuasan dalam melakukan pekerjaan yang sangat membosankan dan berulang. Sesuai dengan two-factor theory, orang jauh lebih puas dengan pekerjaan yang meyakinkan mereka memperoleh sukses dengan secara bebas melakukan control atas bagaimana cara mereka melakukan sesuatu.

C. Promosi Jabatan

Universitas Sumatera Utara

1. Pengertian Promosi

Promosi memberikan peranan penting bagi setiap karyawan dan selalu diharapkan oleh karyawan. Karena dengan promosi jabatan itu berarti adanya kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan yang bersangkutan untuk menjabat suatu jabatan yang lebih tinggi. Menurut Fathoni 2006:101, promosi jabatan merupakan perkembangan yang positif dari seorang pekerja atau pegawai karena tugasnya dinilai baik oleh pejabat yang berwenang. Jika ada kesempatan untuk dipromosikan bagi setiap karyawan yang berdasarkan atas azas keadilan dan objektivitas akan mendorong karyawan lebih giat, semangat, disiplin, dan berprestasi kerja yang semakin besar sehingga sasaran perusahaan yang optimal dapat dicapai. Promosi jabatan dapat juga didefinisikan sebagai perpindahan yang memperbesar authority, dan responsibility karyawan ke jabatan yang lebih tinggi didalam suatu organisasi sehingga kewajiban, hak, status, dan penghasilannya semakin besar Hasibuan, 2000:107. Menurut Edwin B. Flipo 1984 dalam Hasibuan 2000:107, promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan gajiupah lainnya, walaupun tidak selalu demikian. Menurut Sastrohadiwiryo 2002:258, bahwa promosi sebagai proses perubahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam hierarki wewenang dan Universitas Sumatera Utara tanggung jawab yang lebih tinggi daripada dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada tenaga kerja sebelumny. Promosi adalah proses menaikan tenaga kerja pada kedudukan yang lebih bertangung jawab. Kenaikan tersebut tidak terbatas pada kedudukan manajerial saja, tetapi mencakup setiap penugasan kepada pekerjaan yang lebih berat atau kebebasan beroperasi tetapi kurang penyeliaan. Promosi biasanya diimbnagi dengan kenaikan kompensasi bagi tenaga kerja yang bersangkutan.

2. Asas Promosi

Menurut Fathoni 2006:118, asas-asas promosi harus dituangkan dalam program promosi secara jelas sehingga karyawan mengetahui dan untuk perusahaan sebagai pegangan untuk mempromosikan karyawan-karyawannya. a. Kepercayaan Promosi hendaknya berasaskan kepercayaan atau keyakinan mengenai kejujuran, kemampuan, dan kecakapan karyawan yang bersangkutan baik dengan pada jabatan tersebut. b. Keadilan Penilaian harus jujur dan objektif, jangan pilih kasih atau like and dislike karyawannya. c. Formasi Promosi harus berazaskan kepada formasi yang ada kerena promosi karyawan hanya mungkin dilakukan jika ada jabatan yang lowong.

3. Dasar promosi

Universitas Sumatera Utara Program promosi hendaknya memberikan informasi yang jelas, apa yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk mempromosikan seseorang karyawan di dalam perusahaan tersebut. Hal ini penting supaya karyawan dapat mengetahuinya dan memperjuangkan nasibnya. Menurut Fathoni 2006:120, pedoman yang digunakan sebagai dasar untuk mempromosikan karyawan adalah : a. Pengalaman Pengalaman, yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja karyawan. Pertimbangan promosi adalah pengalaman kerja seseorang, orang yang terlama bekerja dalam perusahaan mendapat prioritas pertama dalam tindakan promosi. Kebaikannya adalah adanya penghargaan dan pengakuan bahwa pengalaman merupakan saka guru yang berharga. Dengan pengalaman, seseorang akan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga karyawan tetap betah bekerja pada perusahaan dengan harapan suatu waktu ia akan dipromosikan. Kelemahannya adalah seseorang karyawan yang kemampuannya terbatas, tetapi karena sudah lama bekerja tetap dipromosikan. Dengan demikian, perusahaan akan dipimpin oleh seorang yang berkemampuan rendah, sehingga perkembangan dan kelangsungan perusahaan disangsikan. b. Kecakapan Universitas Sumatera Utara Seseorang akan dipromosikan berdasarkan penilaian kecakapan, orang yang cakap atau kompeten mendapat prioritas pertama untuk dipromosikan. Kecakapapn adalah total dari semua keahlian yang diperlukan untuk mencapai hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. Kelebihannya adalah konsep ini sangat praktis dalam memberikan perbandingan dan penilaian terhadap bobot dari total kecakapan dalam berbagai pekerjaan, dalam hal berapa banyak pengetahuannya dan sampai berapa dalam setiap pengetahuannya. Kelemahannya adalah sulit mengukur kecakapan dalam menentukan tolok ukur kompetensi. c. Senioritas dan Kecakapan Promosi yang berdasarkan pada lamanya pengalaman dan kecakapan. Pertimbangan promosi adalah berdasarkan lamanya dinas, ijazah pendidikan formal yang dimiliki dan hasil ujian kenaikan golongan. Jika seseorang lulus dalam ujian kenaikan maka karyawan tersebut dapat dipromosikan. Cara ini adalah dasar promosi yang terbaik dan paling tepat karena mempromosikan karyawan yang hanya berdasarkan pengalamankecakapan saja dapat diatasi. Kebaikannya adalah sebagai berikut: 1. Memotivasi karyawan untuk memperdalam pengetahuannya bahkan memaksa diri mengikuti pendidikan formal. Dengan demikian, perusahaan akan mempunyai karyawan yang semakin terampil. Universitas Sumatera Utara 2. Moral karyawan akan semakin baik, bergairah,semangat, dan prestasi kerjanya semakin meningkat karena ini termasuk elemen-elemen yang dinilai untuk promosi. 3. Disiplin karyawan semakin baik karena disiplin termasuk elemen yang akan mendapat penilaian prestasi untuk dipromosikan. 4. Memotivasi berkembangnya persaingan sehat dan dinamis diantara para karyawan sehingga mereka berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan. 5. Perusahaan akan menempatkan karyawan yang terbaik pada setiap jabatan sehingga sasaran optimal akan tercapai. Kelemahannya adalah sebagai berikut : 1. Karyawan yang kurang mampu akan frustasi bahkan mengundurkan diri dari perusahaan itu. 2. Biaya perusahaan akan semakin besar karena adanya ujian kenaikan golongan.

4. Syarat Promosi

Karyawan yang akan dipromosikan, harus telah memiliki syarat-syarat tertentu yan telah direncanakan dan dituangkan dalam program promosi perusahaan itu. Syarat-syarat promosi itu harus diinformasikan kepada semua karyawan, agar mereka mengetahuinya secara jelas. Hal ini penting untuk memotivasi karyawan berusaha mencapai syarat-syarat promosi tersebut. Persyaratan promosi untuk setiap perusahaan tidak selalu sama tergantung kepada perusahaan masing-masing. Universitas Sumatera Utara Menurut Fathoni 2006:121, syarat-syarat promosi pada umumnya adalah sebagai berikut : a. Kejujuran Karyawan itu harus jujur terutama pada dirinya sendiri, bawahannya, perjanjian-perjanjian dalam menjalankan atau mengelola jabatan tersebut, harus sesuai perkataan dengan perbuatannya. Karyawan tersebut tidak menyelewengkan jabatannya untuk kepentingan pribadinya. b. Disiplin Karyawan harus berdisiplin pada dirinya, tugas-tugasnya, serta menaati peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun kebiasaan. Disiplin karyawan sangat penting karena hanya dengan disiplin ini, memungkinkan perusahaan dapat mencapai hasil yang optimal. c. Prestasi Kerja Karyawan ini mampu mencapai hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan, kualitas maupun kuantitas dan bekerja secara efektif dan efisien. Hal ini menunjukan bahwa karyawan itu dapat memanfaatkan waktu dan mempergunakan alat-alat dengan baik. d. Kerja sama Karyawan itu dapat bekerja sama secara harmonis dengan sesama karyawan baik horizontal maupun vertikal dalam mencapai sasaran perusahaan. Universitas Sumatera Utara e. Kecakapan Karyawan itu cakap, kreatif, dan inovatif dalam menyelesaikan tugas-tugas pada jabatan tersebut dengan baik. Karyawan dapat bekerja secara mandiri dalam mengerjakan pekerjaanya dengan baik tanpa mendapat bimbingan yang terus menerus dari atasannya. f. Loyalitas Karyawan itu loyal dalam membela perusahaan atau korps dari tindakan yang merugikan perusahaan atau korpsnya. Ini menunjukan bahwa karyawan ikut berpartisipasi aktif terhadap perusahaan atau korpsnya. g. Kepemimpinan Karyawan harus mampu membina dan memotivasi bawahnnya untuk bekerja sama dan bekerja secara efektif dalam mencapai sasaran perusahaannya. h. Komunikatif Karyawan dapat berkomunikasi secara efektif dan maupun menerima atau mempersepsi informasi dari atasan maupun dari bawahannya dengan baik, sehingga tidak terjadi miskomunikasi. i. Pendidikan Karyawan harus telah memiliki ijazah dan pendidikan formal sesuai dengan spesifikasi jabatan tersebut. Universitas Sumatera Utara

5. Tujuan Promosi

Tujuan promosi menurut Fathoni 2006:123, yaitu : a. Memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi. b. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai multiplier effect dalam perusahaan karena timbulnya lowongan berantai. c. Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat, ketenangan dalam bekerja semakin meningkat sehingga produktivitas kerjanya juga meningkat d. Mempermudah penarikan pelamaran e. Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara menjadi karyawan tetap setelah lulus dalam masa percobaannya f. Mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. Agar jabatan itu tidak lowong maka dipromosikan karyawan lainnya

6. Jenis-jenis Promosi

Jenis promosi menurut Hasibuan 2000:112, yaitu : a. Promosi Sementara Temporary Promotion Seseorang karyawan dinaikan jabatannya untuk sementara karena adanya jabatan yang lowong yang harus segera diisi. Universitas Sumatera Utara b. Promosi Tetap Permanent Promotion Seseorang karyawan dipromosikan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi karena karyawan tersebut telah memenuhi syarat untuk dipromosikan. Sifat promosi ini adalah tetap. c. Promosi Kecil Small Scale Promotion Menaikan jabatan seseorang karyawan dari jabatan yang tidak sulit dipindahkan ke jabatan yang sulit yang meminta ketrampilan tertentu, tetapi tidak disertai dengan peningkatan wewenang, tanggung jawab, dan gaji. d. Promosi Kering Dry Promotion Seorang karyawan dinaikan jabatannya ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan pangkat, wewennag, dan tanggung jawab tetapi tidak disertai dengan kenaikan gaji atau upah.

7. Kendala-Kendala Promosi

Menurut Hasibuan 2000:113, alasan-alasan seseorang tidak bersedia dipromosikan, antara lain sebagai berikut. a. Perbedaan kenaikan gaji yang diterima mungkin dianggap tidak seimbang dengan tambahan tanggung jawab yang akan dilaksanakannya. b. Mereka merasa segan meninggalkan kelompok lamanya untuk masuk kekelompok baru yang belum pasti sikap penerimaannya. c. Keamanan pada pekerjaan yang baru selalu ada faktor-faktor ketidakpastian sedangkan pada pekerjaan yang lama mereka telah Universitas Sumatera Utara mempunyai keahlian dan telah menguasainya. Ditempat baru ini sering terjadi gangguan keamanan. d. Keluarga tidak bersedia pindah ke tempat yang baru e. Kesehatan, sehingga tidak dapat memikul tanggung jawab yang semakin besar. f. Tempatnya terpencil, sarana penddikan, transportasi, hiburan, rumah sakit, adat istiadat, dan bahasa di tempat yang baru tidak cocok.

8. Prosedur Promosi

Prosedur pelaksanaan yang biasa dianut perusahaan menurut Sastrohadiwiryo 2002:263 adalah : a. Promosi dari dalam perusahaan Merupakan suatu tradisi untuk mencari calon yang akan menduduki jabatan manajer pada suatu hierarki perusahaan diantara jajaran tenaga kerja yang ada. b. Promosi melalui prosedur pencalonan Pencalonan oleh manajemen adalah proses penunjang guna mengajukan bawahan tertentu untuk dipromosikan. Tidak dapat disangsikan bahwa prosedur inilah yang paling luas digunakan dalam perusahaan untuk menyelidiki tenaga kerja yang akan dipromosikan. c. Promosi melalui prosedur seleksi Prosedur lain yang ditempuh dalam rangka promosi jabatan tenaga kerja adalah melalui seleksi. Biasanya proses seleksi bagi perusahaan-perusahaan besar menggunakan berbagai jenis ujian psikologis untuk tujuan ini. Cara ini sebenarnya kurang Universitas Sumatera Utara mendapatkan tanggapan positif dari para tenaga kerja karena prosedur dianggap terlalu berbelit-belit, akibatnya banyak waktu dan tenaga yang terbuang dengan sia-sia.

D. Hubungan Kebijakan Promosi Jabatan Dengan Kepuasan Kerja

Siagian 2004:298, menyatakan bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam suatu organisasi. Pada umumnya tingkat kepuasannya akan cenderung ikut meningkat. Adapun alasan-alasannya adalah: 1. Penghasilan yang dapat menjamin taraf hidup yang layak 2. Pekerjaan yang memungkinkan para pegawai menunjukan kemampuan kerjanya 3. Status sosial yang relatif tinggi di dalam dan di luar organisasi Alasan-alasan tersebut bertalian erat dengan prospek bagi seseorang untuk dipromosikan, perencanaan karier, dan pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi. Seseorang yang sudah menduduki jabatan yang lebih tinggi lagi, kepuasan kerjanya akan semakin tinggi pula. Dengan adanya promosi ini maka akan mendorong seseorang untuk merencanakan kariernya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam promosi jabatan, misalnya dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan sehingga jabatan yang lebih dapat tercapai. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Petisah

Kantor Pelayanan Pajak KPP dinamakan kantor Belasting pada masa penjajahan Belanda kemudian berubah menjadi kantor Inspeksi Keuangan setelah merdeka, kemudian berubah menjadi Kantor Inspeksi Pajak yang induk organisasinya Direktorat Jendral Pajak, Departemen Keuangan Republik Indonesia. Tahun 1976 di Sumatera Utara berdiri 3 tiga Kantor Inspeksi Pajak, yaitu : a. Kantor Inspeksi Medan Selatan b. Kantor Inspeksi Medan Utara c. Kantor Inspeksi Siantar Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dibagi menjadi 2 dua, yaitu Kantor Inspeksi Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Kisaran pada Tahun 1978. Perkembangan ekonomi yang semakin cepat, maka perlu adanya penambahan kantor untuk melayani masyarakat dalam membayar pajak. Oleh sebab itu didirikan Kantor Inspeksi Medan Barat selanjutnya untuk lebih menetapkan nilai pelayanan kepada masyarakat, maka berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Tanggal 25 Maret 1989 No. 267KMK.011989, telah diadakan perubahan yang menyeluruh pada Direktorat Jenderal Pajak yang mencakup organisasi Kantor Inspeksi Pajak KIP diganti namanya KPP, dan juga dibentuk Kantor Pajak Bumi Dan Bangunan PBB. Universitas Sumatera Utara