Perkembangan Investasi di Indonesia

66 Gambar 4.2 Pertumbuhan Konsumsi Penduduk Indonesia Tahun 1980-2010 500000 1000000 1500000 2000000 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 Konsumsi Konsumsi Sumber: Badan Pusat Statistik, 1983-2010 Pada tahun 2000 sampai 2002, inflasi sempat mengalami kenaikan yang bersumber dari nilai tukar yang bergejolak karena berbagai perubahan kondisi sosial politik yang terjadi serta meningkatnya harga BBM dan barang-barang yang dikendalikan oleh pemerintah sehubungan dengan dikuranginya subsidi. Akibat dari meningkatnya harga BBM, harga-harga kebutuhan pokok masyarakat juga ikut naik. Pada tahun 2003 sampai tahun 2010 perekonomian indonesia mulai membaik dengan penurunan inflasi dan tingkat suku bunga sehingga pengeluaran konsumsi masyarakat mulai menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

3. Perkembangan Investasi di Indonesia

Investasi di Indonesia mulai menunjukan suatu peningkatan pada tahun 1985 setelah pemerintah mengeluarkan strategi yang berupa paket kebijakan deregulasi dan debirokratisasi pada tahun 1984. Paket tersebut berupa penyederhanaan tata cara impor barang modal, pelunakan syarat 67 investasi, serta perangsangan investasi untuk sektor dan daerah tertentu. Peningkatan investasi tersebut tidak hanya pada investasi pada sektor swasta tetapi juga investasi pemerintah. Oleh sebab itu, pembentukan modal tetap bruto juga ikut meningkat. Berdasarkan Gambar 4.3, investasi Indonesia secara nominal selalu mengalami peningkatan sejak tahun 1980 hingga 1997. Gambar 4.3 Pertumbuhan Investasi di Indonesia Tahun 1980-2010 0.0 50000.0 100000.0 150000.0 200000.0 250000.0 300000.0 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 Investasi Investasi Sumber: Badan Pusat Statistik, 1983-2010 Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997-1998 membuat investasi menurun drastis hingga berlanjut ke tahun 1999. Akan tetapi, mulai tahun 2000 investasi kembali meningkat seiring dengan pemulihan kondisi perekonomian. Peningkatan nilai nominal investasi tersebut terus berlanjut hingga tahun 2008. Walau demikian, rata-rata pertumbuhan setelah krisis belum dapat melebihi rata-rata pertumbuhan sebelum krisis, dimana sebelum krisis rata-rata pertumbuhan mencapai 10,18 per tahun dan setelah krisis hanya 8,64 per tahun. 68 Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa pertumbuhan investasi selama tahun 1980-2010 masih terus berfluktuasi sepanjang tahun. Pertumbuhan investasi yang tinggi pada awal dekade 80 menurun hingga - 6,00 pada tahun 1984. Akan tetapi, pada tahun 1985 mulai menunjukan peningkatan pertumbuhan, begitu pula dengan nilai nominalnya. Kondisi tersebut terjadi karena suksesnya strategi pemerintah dengan mengeluarkan paket kebijakan investasi pada tahun 1984. Sebelum tahun 1984, kebijakan investasi telah dimulai pada tahun 1967-1968 yang merupakan tahun-tahun pertama rezim Orde Baru. Kebijakan tersebut ditandai dengan diterbitkannya dua undang-undang yang berkenaan dengan investasi, yaitu Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing PMA dan Undang-Undang No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN. Undang-Undang mengenai PMA dibuat terlebih dahulu karena pada waktu itu kondisi perekonomian sangat membutuhkan investasi dari asing dalam rangka pemulihan kondisi perekonomian domestik. Dalam Undang-Undang tersebut termuat beberapa persyaratan berinvestasi yang masih relatif ringan, seperti pembebasan pajak deviden serta perusahaan selama 5 tahun; keringanan pajak perusahaan PMA; jaminan tidak akan dinasionalisasikan, dan masa operasioanal PMA yang mencapai 30 tahun Dumairy, 1996: 149. 69

4. Perkembangan Kredit Perbankan di Indonesia