35 porsi pengeluaran rumah tangga di Indonesia pada tahun 1996 sebelum
krisis ekonomi mencapai sekitar 60 dari pengeluaran agregat. Sedangkan pengeluaran pemerintah umumnya berkisar antara 10 sampai 20
pengeluaran agregat. Mengingat porsinya yang besar tersebut, maka konsumsi rumah tangga mempunyai pengaruh yang besar pula terhadap
stabilitas perekonomian.
2. Peranan Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Investasi merupakan salah satu faktor yang krusial bagi kelangsungan proses pembangunan atau pertumbuhan ekonomi jangka
panjang. Pembangunan ekonomi melibatkan kegiatan-kegiatan produksi di semua sektor ekonomi. Untuk keperluan tersebut maka dibangun pabrik-
pabrik, perkantoran, alat-alat produksi dan infrastruktur yang dibiayai melalui investasi baik berasal dari pemerintah maupun swasta.
Korelasi antara investasi dengan pertumbuhan ekonomi diuraikan di dalam model pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar. Teori Harord
Domar mengemukakan model pertumbuhan ekonomi yang merupakan pengembangan dari teori Keynes. Teori tersebut menitikberatkan pada
peranan tabungan dan investasi yang sangat menentukan dalam pertumbuhan ekonomi Lincolin Arsyad, 1999. Beberapa asumsi yang
digunakan dalam teori ini adalah bahwa : a. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh full employment dan
barang-barang modal yang ada di masyarakat digunakan secara penuh.
36 b. Dalam perekonomian terdiri dari dua sektor, yaitu sektor rumah tangga
dan perusahaan, berarti sektor pemerintah dan perdagangan luar negeri tidak ada.
c. Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan besarnya pendapatan nasional, berarti fungsi tabungan dimulai dari titik original
nol. d. Kecenderungan untuk menabung marginal propensity to save = MPS
besarnya tetap, demikian juga rasio antara modal dan output Capital Output Ratio dan ratio penambahan modal-output Incremental
Capital Output Ratio. Selanjutnya dikatakan bahwa kegiatan investasi memungkinkan
suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan kemakmuran
masyarakat Sadono Sukirno, 2000.
3. Peranan Kredit Perbankan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Bank adalah lembaga keuangan financial institution yang berfungsi sebagai perantara keuangan financial intermediary antara
pihak yang kelebihan dana surplus unit dan pihak yang kekurangan dana deficit unit. Melalui bank kelebihan dana tersebut dapat disalurkan
kepada pihak-pihak yang memerlukan dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Bank menerima simpanan uang dari masyarakat Dana
Pihak Ketiga dan kemudian menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit.
37 Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada
perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Ketika sektor perbankan terpuruk perekonomian nasional juga ikut terpuruk.
Demikian pula sebaliknya, ketika perekonomian mengalami stagnasi sektor perbankan juga terkena imbasnya dimana fungsi intermediasi tidak
berjalan normal Kiryanto, 2007: 2. Menurut Halim Alamsyah, dkk 2005: 2 di negara - negara seperti
Indonesia peranan bank cenderung lebih penting dalam pembangunan, karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan tetapi juga mampu
mempengaruhi siklus usaha dalam perekonomian secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan bank lebih superior dibandingkan dengan lembaga
keuangan lainnya dalam menghadapi informasi yang asimetris dan mahalnya biaya dalam melakukan fungsi intermediasi. Secara alami bank
mampu melakukan kesepakatan dengan berbagai tipe peminjam. Bank Umum Commercial Bank memiliki peranan yang sangat
penting dalam menggerakkan roda perekonomian nasional, karena lebih dari 95 Dana Pihak Ketiga DPK perbankan nasional yang meliputi
Bank Umum Commercial Bank, Bank Syariah Sharia Bank, dan Bank Perkreditan Rakyat Rural Bank berada di Bank Umum. DPK ini yang
selanjutnya digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit.
Penyaluran kredit memungkinkan masyarakat untuk melakukan investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat semua
38 kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi selalu berkaitan dengan
penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.
Melalui fungsi ini bank berperan sebagai Agent of Development Susilo, Triandaru, dan Santoso, 2006: 3.
F. Penelitian Sebelumnya