Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi

13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsumsi

Konsumsi mempunyai pengertian yaitu barang dan jasa akhir yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang dan jasa akhir yang dimaksud adalah barang dan jasa yang sudah siap dikonsumsi oleh konsumen. Barang konsumsi ini terdiri dari barang konsumsi sekali habis dan barang konsumsi yang dapat dipergunakan lebih dari satu kali Nopirin, 1997. Fungsi konsumsi dapat dinyatakan dalam persamaan: C = a + bY 2.1 Dimana a adalah konsumsi rumah tangga ketika pendapatan nasional adalah 0, b adalah kecondongan konsumsi marginal, C adalah tingkat konsumsi dan Y adalah tingkat pendapatan nasional.

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi

a. Pendapatan rumah tangga Pendapatan pada dasarnya merupakan balas jasa yang diterima pemilik faktor produksi atas pengorbanannya dalam proses produksi. Masing-masing faktor-produksi seperti tanah akan memperoleh balas jasa dalam bentuk sewa, tenaga kerja akan memperoleh balas jasa berupa upah atau gaji, modal akan memperoleh balas jasa dalam bentuk bunga modal, serta keahlian termasuk para enterpreneur akan memperoleh balas jasa dalam bentuk laba Sadono Sukirno, 2003. Pendapatan rumah tangga 13 14 amat besar pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi. Biasanya makin tinggi pendapatan, tingkat konsumsi makin tinggi pula. Karena ketika pendapatan meningkat, kemampuan rumah tangga untuk membeli aneka kebutuhan konsumsi makin besar, atau mungkin juga pola hidup makin konsumtif. b. Kekayaan rumah tangga Tercakup dalam pengertian kekayaan rumah tangga adalah kekayaan riil dan finasial. Kekayaan tersebut dapat meningkatkan konsumsi karena menambah pendapatan disposibel. Efek kekayaan, perubahan tingkat harga akan menyebabkan seorang yang memiliki kekayaan mengalami kenaikan dari kekayaannya tersebut. Pemegang kekayaan akan merasa lebih kaya, sehingga mungkin mereka akan memperbesar pengeluaran konsumsi. c. Tingkat bunga Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi keinginan konsumsi, baik dilihat dari sisi keluarga yang mempunyai kelebihan uang maupun kekurangan uang. Dengan tingkat bunga tinggi maka biaya ekonomi semakin mahal, bagi mereka yang ingin meminjam uang dari bank, biaya bunga akan semakin mahal sehingga lebih baik menunda. Faktor yang juga penting dalam menentukan jumlah tabungan yang berarti juga mempengaruhi konsumsi adalah tingkat bunga. Oleh karena konsumen mempunyai preferensi terhadap barang sekarang daripada barang pada waktu yang akan datang, maka agar konsumen 15 bersedia menagguhkan pengeluaran konsumsi diperlukan adanya balas jasa yang disebut bunga. Semakin tinggi tingkat bunga, maka akan semakin besar pula jumlah yang ditabung konsumsi menjadi semakin sedikit dan begitu pula sebaliknya. Keynes mengatakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pengeluaran konsumsi adalah pendapatan atau penghasilan riil, walaupun demikian hal tersebut tidak menghilangkan pengaruh tingkat bunga terhadap alokasi penghasilan antara tabungan dan pengeluaran konsumsi. Akan tetapi tidaklah jelas apakah semakin tinggi tingkat bunga akan menyebabkan tingkat konsumsi semakin sedikit atau semakin tinggi. Karena perubahan tingkat bunga mempunyai dua efek, yaitu efek substitusi substitution effect dan efek pendapatan income effect. Apabila tingkat bunga naik, efek substitusi menyebabkan rumah tangga akan mengkonsumsi lebih sedikit tabungan lebih besar, sebaliknya efek pendapatan menyebabkan pengeluaran konsumsi menjadi semakin besar tabungan semakin kecil. Efek totalnya tergantung efek mana yang dominan, apakah efek substitusi atau efek pendapatan. Bagi golongan masyarakat kaya yang mempunyai APC lebih besar daripada golongan masyarakat miskin, efek penghasilan mungkin lebih besar dari pada efek substitusi apabila tingkat bunganya naik. Sebaliknya golongan masyarakat miskin, efek substitusi lebih dominan dari pada efek pendapatan sehingga apabila tingkat bunga naik maka mereka cenderung akan menabung lebih banyak. 16 d. Inflasi Efek kenaikan tingkat harga umum, adanya kenaikan tingkat harga suatu barang akan menyebabkan efek substitusi dimana konsumen akan mengurangi pembelian barang yang harganya menjadi relatif lebih mahal dan menambah pembelian barang yang harganya relatif lenih murah. Akan tetapi adanya inflasi yaitu kenaikan harga secara umum menyebabkan semua harga barang mengalami kenaikan dan ini menyebabkan terjadinya efek substitusi antara pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kenaikan tingkat harga secara umum tidak berarti bahwa harga semua barang mengalami kenaikan harga secara proposional, sehingga ada substitusi antara barang yang satu dengan barang yang lainnya secara terbatas. Bagaimana pengaruh adanya inflasi dengan pengeluaran konsumsi sangat tergantung dari teori mana yang dipilih. Teori menurut Keynes menunjukan hubungan antara pengeluaran konsumsi secara riil dan tingkat penghasilan riil, sehingga adanya inflasi tidak mempengaruhi pengeluaran konsumsi.

2. Teori Konsumsi Keynes