Pengaruh Konsumsi terhadap PDB

84 variabel jangka pendek di atas sedangkan koefisien regresi jangka panjang dengan simulasi dari regresi ECM PDB diperoleh dari : Konsumsi : β 4 +β 7 β 7 0.330774+0.4720950.472095 = 1.700651352 Investasi : β 5 +β 7 β 7 -0.839103+0.4720950.472095 = -0.777402853 Kredit : β 6 +β 7 β 7 0.395664+ 0.472095 0.472095 = 1.838102501 Jangka panjang merupakan suatu periode yang memungkinkan mengadakan penyesuaian penuh untuk setiap perubahan yang terjadi. Variabel Konsumsi-1, Investasi-1 dan Kredit-1 merupakan variabel jangka panjang, berarti jika ECT-nya signifikan pada tingkat signifikansi 5 maka ada hubungan ECM dengan uji kointegrasi, sehingga koefisien regresi jangka panjang merupakan besarnya kekuatan pengaruh terhadap variabel dependen yang disebabkan oleh perubahan pada variabel independen dalam jangka panjang. Berikut analisis interpretasi koefisien regresi variabel-variabel dalam model ECM maupun model regresi linier yaitu sebagai berikut:

a. Pengaruh Konsumsi terhadap PDB

1 Jangka Pendek Dalam jangka pendek variabel konsumsi juga mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Koefisien regresi parsial variabel konsumsi dalam jangka pendek sebesar 1.701201 85 dan dihasilkan probabilitas dan signifikan pada tingkat signifikansi 5 yaitu sebesar 0,0000 dengan nilai t-statistik 43.70424. Hal ini berarti jika konsumsi naik 1 miliar, maka akan menyebabkan kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar Rp 1.701201 miliar dengan catatan variabel lain diasumsikan ceteris paribus. 2 Jangka Panjang Hasil estimasi Error Correction Model ECM menunjukkan bahwa variabel konsumsi dalam jangka panjang mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi parsial variabel konsumsi dalam jangka panjang sebesar 1.700651352 dan signifikan pada α 5 yang ditunjukkan dengan probabilitas tingkat signifikan sebesar 0.0039. Hal ini berarti jika konsumsi naik 1 miliar, maka akan menyebabkan kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar Rp 1.700651352 miliar atau dengan catatan variabel lain diasumsikan ceteris paribus. Sehingga dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel konsumsi berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil estimasi Error Correction Model ECM menunjukkan bahwa variabel investasi dalam jangka pendek dan jangka panjang mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel makroekonomi, yang juga komponen tunggal terbesar dari GNP, yang 86 mempunyai hubungan erat dengan pendapatan dan tabungan. J.M.Keynes seorang akhli ekonomi Inggris, telah menjadikan konsumsi sebagai elemen primer dalam pemikiran ekonominya, yang cenderung memperlakukan konsumsi sebagai hal yang ekuivalen dengan permintaan. Keynes juga mengasumsikan bahwa, apabila pendapatan meningkat maka meningkat pula pendapatan disposable sekarang maupun pendapatan nasional sekarang. Keputusan konsumsi rumah tangga mempengaruhi keseluruhan perilaku perekonomian baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Keputusan konsumsi sangat penting untuk analisis jangka panjang karena peranannya dalam pertumbuhan ekonomi. Model pertumbuhan Solow menunjukkan bahwa tingkat tabungan adalah determinan penting dari persediaan modal dalam kondisi-mapan dan tingkat kesejahteraan ekonomi. Tingkat tabungan mengukur seberapa besar dari pendapatan generasi sekarang disisihkan untuk generasinya sendiri dan generasi mendatang. Keputusan konsumsi sangat penting untuk analisis jangka pendek karena peranannya dalam menentukan permintaan agregat. Konsumsi adalah bagian terbesar dari GNP, sehingga fluktuasi dalam konsumsi adalah elemen penting dari booming dan resesi ekonomi. Pengeluran konsumsi masyarakat mempengaruhi pendapatan nasional yaitu terdapat kecenderungan jika pengeluaran konsumsi masyarakat suatu negara mengalami peningkatan maka hal tersebut berdampak pada kenaikan dalam pendapatan nasional. Karena secara 87 aggregat pengeluaran konsumsi masyarakat berbanding lurus dengan pendapatan nasional, semakin besar pengeluaran konsumsi masyarakat maka semakin besar pula pendapatan nasional dan sebaliknya.

b. Pengaruh Investasi terhadap PDB