Heteroskedastisitas Autokorelasi Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah hasil

75

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah uji white. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Eviews 6.0, dan diperoleh hasil regresi seperti pada tabel berikut : Tabel 4.2 Hasil Uji White Heteroskedasticity Test Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.173357 Prob. F9,21 0.3604 ObsR-squared 10.37276 Prob. Chi-Square9 0.3212 Scaled explained SS 5.612719 Prob. Chi-Square9 0.7780 Sumber: Lampiran 2 Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai probabilitas dari Chi- Square sebesar 0.3212 yang lebih besar dari nilai α sebesar 0.05. karena nilai probabilitas Chi Square lebih besar dari α = 5 maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model tidak ada masalah heteroskedastisitas Agus Widarjono, 2005.

d. Autokorelasi

Untuk mendeteksi masalah autokorelasi digunakan uji Langrange Multiplier LM-test. Uji ini sangat berguna untuk mengidentifikasi masalah autokorelasi tidak hanya pada derajat pertama first order tetapi juga digunakan pada tingkat derajat. Uji autokorelasi juga bisa dilihat dari nilai probabilitas Chi Square. Jika 76 probabilitas Chi Square lebih besar dari tingkat signifikansi 5 maka tidak terdapat autokorelasi dan sebaliknya jika probabilitas Chi Square lebih kecil dari α 5 maka terdapat autokorelasi. Tabel 4.3 Hasil Regresi LM-Test Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 4.737313 Prob. F2,25 0.0180 ObsR-squared 8.519699 Prob. Chi-Square2 0.0141 Sumber: Lampiran 2 Dari tabel di atas diketahui bahwa koefisien nilai probabilitas dari Chi-Square sebesar 0.0141 yang lebih kecil dari nilai α sebesar 0.05. Karena nilai probabilitas Chi-Square lebih kecil dari α = 5 maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa di dalam model terdapat masalah autokorelasi, agar model yang diestimasi tetap bersifat BLUE, maka permasalahan autokorelasi tersebut harus disembuhkan. Berikut hasil regresi penyembuhan autokorelasi: Tabel 4.4 Hasil Penyembuhan Regresi LM-Test Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.965270 Prob. F2,24 0.3952 ObsR-squared 2.233513 Prob. Chi-Square2 0.3273 Sumber: Lampiran 2 Dari tabel diketahui bahwa koefisien nilai probabilitas dari Chi- Square sebesar 0.3273 yang lebih besar dari nilai α sebesar 0.05. Karena nilai probabilitas Chi-Square lebih besar dari α = 5 maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa di dalam model tidak terdapat masalah autokorelasi Agus Widarjono, 2005. 77

2. Uji Akar-Akar Unit Testing for Unit Root