Teori Konsumsi Keynes Konsumsi

16 d. Inflasi Efek kenaikan tingkat harga umum, adanya kenaikan tingkat harga suatu barang akan menyebabkan efek substitusi dimana konsumen akan mengurangi pembelian barang yang harganya menjadi relatif lebih mahal dan menambah pembelian barang yang harganya relatif lenih murah. Akan tetapi adanya inflasi yaitu kenaikan harga secara umum menyebabkan semua harga barang mengalami kenaikan dan ini menyebabkan terjadinya efek substitusi antara pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kenaikan tingkat harga secara umum tidak berarti bahwa harga semua barang mengalami kenaikan harga secara proposional, sehingga ada substitusi antara barang yang satu dengan barang yang lainnya secara terbatas. Bagaimana pengaruh adanya inflasi dengan pengeluaran konsumsi sangat tergantung dari teori mana yang dipilih. Teori menurut Keynes menunjukan hubungan antara pengeluaran konsumsi secara riil dan tingkat penghasilan riil, sehingga adanya inflasi tidak mempengaruhi pengeluaran konsumsi.

2. Teori Konsumsi Keynes

Dalam teorinya Keynes menduga bahwa, kecenderungan mengkonsumsi marginal marginal propensity to consume jumlah yang dikonsumsi dalam setiap tambahan pendapatan adalah antara nol dan satu. Kecenderungan mengkonsumsi marginal adalah krusial bagi rekomendasi kebijakan Keynes untuk menurunkan pengangguran yang kian meluas. Kekuatan kebijakan 17 fiskal, untuk mempengaruhi perekonomian seperti ditunjukkan oleh pengganda kebijakan fiskal muncul dari umpan balik antara pendapatan dan konsumsi. Kedua, Keynes menyatakan bahwa rasio konsumsi terhadap pendapatan, yang disebut kecenderungan mengkonsumsi rata-rata avarage prospensity to consume, turun ketika pendapatan naik. Ia percaya bahwa tabungan adalah kemewahan, sehingga ia barharap orang kaya menabung dalam proporsi yang lebih tinggi dari pendapatan mereka ketimbang si miskin. Ketiga, keynes berpendapat bahwa pendapatan merupakan determinan konsumsi yang penting dan tingkat bunga tidak memiliki peranan penting. Keynes menyatakan bahwa pengaruh tingkat bunga terhadap konsumsi hanya sebatas teori. Kesimpulannya bahwa pengaruh jangka pendek dari tingkat bunga terhadap pengeluaran individu dari pendapatannya bersifat sekunder dan relatif tidak penting. Berdasarkan tiga dugaan ini, fungsi konsumsi keynes sering ditulis sebagai berikut N.G Mankiw, 2003: 425-426 : C = C + cY, C 0, 0 c 1 2.2 Keterangan : C = konsumsi Y = pendapatan disposebel C = konstanta c = kecenderungan mengkonsumsi marginal Secara singkat di bawah ini beberapa catatan mengenai fungsi konsumsi Keynes : 18 a. Variabel nyata adalah bahwa fungsi konsumsi Keynes menunjukkan hubungan antara pendapatan nasional dengan pengeluaran konsumsi yang keduanya dinyatakan dengan menggunakan tingkat harga konstan. b. Pendapatan yang terjadi disebutkan bahwa pendapatan nasional yang menentukan besar kecilnya pengeluaran konsumsi adalah pendapatan nasional yang terjadi atau current national income. c. Pendapatan absolut disebutkan bahwa fungsi konsumsi Keynes variabel pendapatan nasionalnya perlu diinterpretasikan sebagai pendapatan nasional absolut yang dapat dilawankan dengan pendapatan relatif, pendapatan permanen dan sebagainya. d. Bentuk fungsi konsumsi menggunakan fungsi konsumsi dengan bentuk garis lurus. Keynes berpendapat bahwa fungsi konsumsi berbentuk lengkung Soediyono Reksoprayitno, 2000: 126.

B. Investasi