38 kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi selalu berkaitan dengan
penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.
Melalui fungsi ini bank berperan sebagai Agent of Development Susilo, Triandaru, dan Santoso, 2006: 3.
F. Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang dilakukan oleh Nwabueze Joy Chioma 2009 ini bertujuan menganalisis fundamental ekonomi hubungan antara produk
domestik bruto dengan pengeluaran konsumsi perseorangan dengan menggunakan data time series dari tahun 1994-2007 dan metode regresi
sederhana. Hasil penelitian menunjukan hubungan yang tidak signifikan antara GDP dengan pengeluaran konsumsi perseorangan hal ini
ditunjukan dengan koefisien signifikansi sebesar 0.0514 yang artinya koefisien slope GDB tidak signifikan terhadap pengeluaran konsumsi
perseorangan. Nilai koefisien determinasi hanya sebesar 0.035, artinya GDP hanya mampu menjelaskan sebesar 35 terhadap pengeluaran
konsumsi perseorangan di Nigeria. Penelitian
yang dilakukan
Huan Chen
2009 dengan
menggunakan model analisis simultan multi equations dengan variabel, konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor, impor dan
pertumbuhan ekonomi di China dengan data time series dari tahun 1978- 2007. Sebelum peran ekspor meningkat di Negara China, konsumsi,
39 investasi, dan pengeluaran pemerintah memainkan peran yang signifikan
pada pertumbuhan ekonomi China. Namun hasil penelitian ini menunjukan bahwa investasi mempunyai efek negatif pada pertumbuhan
ekonomi yang artinya tidak sesuai dengan teori ekonomi. Namun hasil lain menunjukan bahwa saat ini ekspor memainkan peran penting dalam
pertumbuhan ekonomi China sehingga bisa mengurangi efek negatif dari impor.
Penelitian yang dilakukan oleh Danu Winoto 2009 ini bertujuan menganalisis hubungan antara penanaman modal asing PMA,
penanaman modal dalam negeri PMDN, ekspor total dan kredit perbankan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Penelitian ini
menggunakan data time series dari tahun 1970-2008 dan menggunakan metode Error Correction Model ECM.
Berdasarkan hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai R
2
adalah sebesar 0,795251 yang berarti 79,5251 persen faktor jangka pendek dan
jangka panjang tingkat PMA, PMDN, ekspor total dan kredit perbankan dapat menjelaskan variasi pembentukan pertumbuhan ekonomi
sedangkan sisanya 20,4749 persen dipengaruhi oleh faktor lain di luar model.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam jangka pendek keseluruhan variabel yaitu penanaman modal asing PMA, penanaman
modal dalam negeri PMDN, ekspor total, dan kredit perbankan signif
ikan pada α 5. Sedangkan dalam jangka panjang hanya variabel
40 ekspor total dan kredit perbankan yang signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi. Koefisien ECT menunjukkan angka 0,995970 berarti bahwa proporsi pembentukan pertumbuhan ekonomi GPDB pada periode
sebelumnya yang disesuaikan pada periode sekarang adalah sekitar 0,995970 persen.
Kemudian Penelitian yang dilakukan oleh Brilliant Vanda Kusuma 2008 ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumsi masyarakat di indonesia. Variabel yang diteliti adalah pendapatan nasional, inflasi, suku bunga deposito dan jumlah uang
beredar. Penelitian ini menggunakan data time series dari tahun 1988- 2005 dan menggunakan metode Error Correction Model ECM.
Dari hasil regresi model dinamis ECM diketahui bahwa nilai R
2
sebesar 0,699825 ini menunjukkan bahwa 69,98 persen variasi variabel dependen yang menunjukkan aktifitas konsumsi masyarakat dapat
dijelaskan oleh variasi variabel-variabel independen dalam jangka pendek, sedangkan dalam jangka panjang variasi variabel-variabel
independen seperti pendapatan nasional, inflasi, suku bunga deposito dan jumlah uang beredar dapat menjelaskan variabel dependen
pengeluaran konsumsi sebesar 0,984057 atau 98,40 persen. Besarnya koefisien ECT sebesar -0.621825 dengan signifikan pada tingkat 10
sebesar 0.0708. Perbedaan antara nilai aktual pengeluaran konsumsi dengan nilai keseimbangan sebesar -0.621825 akan disesuaikan dalam
waktu satu tahun.
41 Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam jangka pendek hanya
variabel pendapatan nasional yang signifikan pada α 10. Sedangkan
dalam jangka panjang hanya variabel pendapatan nasional dan jumlah uang beredar yang berpengaruh signifikan terhadap konsumsi di
Indonesia Sedangkan variabel inflasi dan suku bunga deposito dalam jangka pendek maupun jangka panjang tidak signifikan terhadap
pengeluaran konsumsi. Penelitian oleh Inggrid 2006 menginvestigasi keterkaitan antara
aktivitas ekonomi dengan perkembangan sektor keuangan. Penelitian ini menggunakan data time series selama kurun waktu 1992:2-2004:4.
Variabel dalam penelitian ini adalah Produk Domestik Bruto atas harga konstan 2000, variabel kredit perbankan kepada sektor swasta, variabel
spread perbedaan antara suku bunga pinjaman dan suku bunga simpanan sedangkan variabel kontrol terhadap sektor keuangan terdiri
atas kurs riil yang diperoleh dari kurs nominal unit mata uang domestik per unit mata uang asing dan Indeks Harga Konsumen domestik dan
luar negeri serta variabel kebijakan moneter suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI.
Dalam dua dekade terakhir, telah terjadi perubahan secara substansial terhadap sektor keuangan di Indonesia. Serangkaian
deregulasi sektor keuangan membawa dampak secara luar biasa, untuk kondisi makroekonomi, terutama pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan
standar internasional, struktur keuangan Indonesia didominasi oleh
42 sektor perbankan yang underdeveloped. Hasil kausalitas Granger
menunjukkan bi-directional causality antara pertumbuhan ekonomi dan volume kredit. Namun, dibuktikan terdapat kausalitas satu arah one-
way causality antara spread dan output. Analisa ekonometri dengan VECM mendukung hipotesis signifikansi peranan sektor keuangan
sebagai engine pertumbuhan ekonomi, melalui kenaikan ketersediaan kredit, baik dari segi volume maupun harga.
Penelitian yang dilakukan Billy Arma Pratama 2010 ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena belum optimalnya penyaluran
kredit perbankan. Hal ini ditunjukkan dengan Loan to Deposit Ratio LDR yang masih berada dibawah harapan Bank Indonesia. Oleh karena
itu perlu dilakukan pengujian faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan penyaluran kredit perbankan, yang meliputi Dana Pihak
Ketiga DPK, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, dan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI. Penelitian ini
menggunakan Bank Umum secara keseluruhan sebagai satu unit obyek penelitian, dengan periode penelitian dari tahun 2005-2009 secara
bulanan. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, sementara uji hipotesis menggunakan uji-t untuk menguji pengaruh
variabel secara parsial serta uji-F untuk menguji pengaruh variabel secara serempak. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa
Dana Pihak Ketiga DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan. Capital Adequacy Ratio CAR dan Non
43 Performing Loan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
penyaluran kredit perbankan. Sementara suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
penyaluran kredit perbankan. Untuk meningkatkan penyaluran kredit Bank Umum harus melakukan penghimpunan dana secara optimal,
mengoptimalkan kegunaan sumber daya finansial modal yang dimiliki, dan memiliki manajemen perkreditan yang baik agar NPL tetap berada
dalam tingkat yang rendah dan dalam batas yang disyaratkan oleh Bank Indonesia.
44
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Sebelumnya
No Peneliti
Judul Penelitian Vaiabel
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
1 Nwabueze
Joy Chioma 2009
Causal Relationship between Gross Domestic Product and
Personal Consumption
Expenditure of Nigeria GDP
Personal Consumption
Expenditure OLS
Hasil penelitian menunjukan hubungan yang tidak signifikan antara GDP dengan pengeluaran konsumsi
perseorangan, ditunjukan dengan koefisien signifikansi sebesar 0.0514 yang artinya koefisien slope GDB tidak
signifikan terhadap pengeluaran konsumsi perseorangan. Nilai koefisien determinasi hanya sebesar 0.035,
artinya GDP hanya mampu menjelaskan sebesar 35 terhadap pengeluaran konsumsi perseorangan di Nigeria.
2 Huan
Chen 2009
The Analysis
of Simultaneous
Multi- Equations Model on the
Relationship between Trade and Economic Growth in
China GDP
Konsumsi Investasi
Pengeluaran pemerintah
Ekspor-Impor Model
analisis simultan
multi equations
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa investasi mempunyai efek negatif pada pertumbuhan ekonomi
yang artinya tidak sesuai dengan teori ekonomi. Namun hasil lain menunjukan bahwa saat ini ekspor memainkan
peran penting dalam pertumbuhan ekonomi China sehingga bisa mengurangi efek negatif dari impor.
3 Danu Winoto
2009 Analisis Penanaman Modal
Asing PMA, Penanaman Modal
Dalam Negeri
PMDN, Ekspor Total dan Kredit Perbankan terhadap
Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia. PDB
PMA PMDN
ekspor total kredit
perbankan ECM
Hasil penelitian dalam jangka pendek keseluruhan variabel yaitu PMA, PMDN, ekspor total, dan kredit
perbankan signifikan pada α 5. Sedangkan dalam jangka panjang hanya variabel ekspor total dan kredit
perbankan yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Koefisien ECT menunjukkan angka 0,995970
berarti bahwa proporsi pembentukan pertumbuhan ekonomi GPDB pada periode sebelumnya yang
disesuaikan pada periode sekarang adalah sekitar
45 0,995970 persen.
4 Brilliant
Vanda Kusuma
2008 Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Konsumsi
Masyarakat Di Indonesia Konsumsi
pendapatan nasional
inflasi suku
bunga deposito
jumlah uang beredar
ECM Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam jangka pendek
hanya variabel pendapatan nasional yang signifikan pada α 10. Sedangkan dalam jangka panjang hanya variabel
pendapatan nasional dan jumlah uang beredar yang berpengaruh signifikan terhadap konsumsi di Indonesia,
variabel inflasi dan suku bunga deposito dalam jangka pendek maupun jangka panjang tidak signifikan terhadap
pengeluaran konsumsi.
5 Inggrid
2006 Sektor
Keuangan dan
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia:
Pendekatan Kausalitas
dalam Multivariate Vector Error
Correction Model VECM PDB
Kredit perbankan
Variabel spread
VECM Hasil kausalitas Granger menunjukkan bi-directional
causality antara pertumbuhan ekonomi dan volume kredit. Analisa ekonometri dengan VECM mendukung
hipotesis signifikansi peranan sektor keuangan sebagai engine
pertumbuhan ekonomi,
melalui kenaikan
ketersediaan kredit, baik dari segi volume maupun harga. 6
Billy Arma
Pratama 2010
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan
Studi pada Bank Umum di Indonesia
Periode Tahun
2005-2009 Dana
Pihak Ketiga DPK
Capital Adequacy
Ratio CAR Non
Performing Loan NPL
suku bunga
SBI OLS
Dana Pihak Ketiga DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan. Capital
Adequacy Ratio CAR dan Non Performing Loan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyaluran
kredit perbankan, suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
penyaluran kredit perbankan. Untuk meningkatkan penyaluran kredit Bank Umum harus melakukan
penghimpunan dana secara optimal, mengoptimalkan kegunaan sumber daya finansial modal yang dimiliki,
dan memiliki manajemen perkreditan yang baik agar NPL tetap berada dalam tingkat yang rendah dan dalam
batas yang disyaratkan oleh Bank Indonesia.
46
G. Kerangka Pemikiran