Akhlak Terhadap Allah dan Rasul-Nya

24 Oleh karena itu seorang anak diharapkan berbakti berakhlak kepada orang tuanya. Bentuk aktualisasinya akhlak anak kepada orang tua yang masih hidup adalah 31 : a. Tidak mengucapkan kata “ah” kepada kedua orang tua. b. Tidak boleh membentaknya atau memarahi orang tua. c. Mengucapkan kata yang memuliakan dan menghormati orang tua. d. Dan merendahkan diri dihadapan orang tua. Adapun bentuk aktualisasi akhlak kepada orang tua yag sudah meninggal di antaranya : a. Mendo‟akan kedua orang tua yang telah meninggal. b. Meminta ampunan untuk kedua orang tua. c. Mengingat dan melaksanakan nasehat-nasehatnya. d. Menjalin persahabatan dengan sahabat orang tua ketika masih hidup. e. Menziarahi kubur oarang tua, dan lainya. Maka berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan oleh penulis bahwa keluarga merupakan peran penting terhadap pendidikan akhlak anak-anak tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian diri seorang anak terutama agama karena agama merupakan pendidikan akhlak yang utama yang sangat positif sehingga terbina kepribadian anak yang baik.

C. Akhlak Terhadap Masyarakat

Dari lahir sampai mati manusia hidup sebagai anggota masyarakat. Hidup dalam masyarakat berarti adanya interaksi sosial dengan orang-orang di sekitar dan dengan demikian mengalami pengaruh dan mempengaruhi orang lain. Interaksi sosial sangat utama dalam tiap masyarakat. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hidup dalam hubungannya dengan orang lain dan hidupnya bergantung pada orang lain. Karena itu manusia tak mungkin hidup layak di luar masyarakat. 32 Masyarakat adalah suatu kelompok 31 Kasmuri Selamat, Ihsan Sanusi, Akhlak Tasawuf Upaya Meraih Kehalusan Budi dan kedekatan, Jakarta: Kalam Mulia, 2012, cet. 1, h. 74-75 32 S. Nasution, Sosiologi Nasution, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, cet. 5, h. 60 25 manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. 33 Masyarakat adalah sebagai kumpulan individu dan kelompok yang di ikat oleh kesatuan budaya, agama, dan pengalaman-pengalaman yang sama serta memiliki sejumlah penyesuaian dalam ikut memikul tanggung jawab pendidikan secara bersama-sama. Jadi, tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan adalah bagaimana masing-masing anggota masyarakat ikut menciptakan suatu sistem pendidikan dalam masyarakat sehingga mendorong masing-masing anggota masyarakat untuk mendidik dirinya sendiri agar bersedia mendidik anggota masyarakat lainnya. 34 Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan. Secara sederhana masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan, dan agama. Setiap masyarakat mempunyai cita-cita, peraturan-peraturan, dan sistem kekuasaan tertentu. Masyarakat, besar pengaruhnya dalam memberi arah terhadap pendidikan anak, terutama pemimpin masyarakat atau penguasa yang ada di dalamnya. Pemimpin masyarakat muslim tentu saja menghendaki agar setiap anak dididik menjadi anggota yang taat dan patuh menjalankan agamanya, baik dalam lingkungan keluarganya, anggota sepermainannya, kelompok kelasnya dan sekolahnya. Bila anak telah besar diharapkan menjadi anggota yang baik pula sebagai warga desa, warga kota, dan warga negara. 35 Pendidikan dalam pendidikan masyarakat ini boleh dikatakan pendidikan secara tidak langsung, pendidikan yang dilaksanakan dengan tidak sadar oleh masyarakat. Dan anak didik sendiri secara sadar atau tidak mendidik dirinya sendiri, mencari pengetahuan dan pengalaman sendiri, mempertebal keimanan serta keyakinan sendiri akan nilai-nilai kesusilaan dan keagamaan di dalam masyarakat. Oleh karena itu bagi anak-anak didik Islam, 33 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Bina Aksara, 1988, cet. 1, h. 97 34 Djumransyah Abdul Malik Karim Amrullah, Pendidikan Islam, Menggali “Tradisi”, Meneguhkan Eksistensi, UIN-Malang Press, 2007, cet. 1, h. 98-99 35 Zakiyah Darazjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, cet. 10, h. 45 26 sudah sewajarnya masuk lembaga-lembaga pendidikan masyarakat yang berdasarkan ajaran Islam. Hal ini dapat dimengerti, karena dengan organisasi yang berdasarkan Islam itu anak-anak didik akan mendapat pendidikan yang sesuai dengan ajaran Islam. 36 Tanggung jawab kemasyarakatan dapat dilakukan dengan kegiatan pembentukan hubungan sosial melalui upaya penerapan nilai-nilai akhlak dalam pergaulan sosial. Langkah-langkah pelaksanaannya mencakup : 1. Melatih diri untuk tidak melakukan perbuatan keji dan tercela seperti menipu, membunuh, menjadi renternir, menghalalkan harta orang lain, makan harta anak yatim, menyakiti sesama anggota masyarakat dan lain sebagainya. 2. Mempererat hubungan kerja sama dengan cara menghindarkan diri dari perbuatan yang dapat mengarah kepada rusaknya hubungan sosial seperti membela kejahatan, berkhianat, melakukan kesaksian yang palsu, mengisolasi diri dari masyarakat, dan lain-lain sebagainya. 3. Menggalakan perbuatan-perbuatan yang terpuji dan memberi manfaat dalam kehidupan bermasyarakat seperti memaafkan kesalahan, menepati janji, memperbaiki hubungan antar manusia, dan lain-lain. 4. Membina hubungan sesuai dengan tata tertib, seperti berlaku sopan, meminta izin ketika masuk rumah, dan masih banyak contoh lain. 37 Akhlak kepada masyarakat atau tetangga berati ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan seseorang yang masyarakat dan hak-hak yang diterimanya dari masyarakat. Diantara aktualisasi akhlak terhadap masyarakat adalah : 38 a. Tolong menolong antara sesama masyarakat. b. Meminjamkan sesuatu yang dibutuhkan tetangga, jika seseorang memilikinya. 36 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, cet. 5, h. 180 37 Said Agil Husin Al Munawar, Aktualisasi Nilai- nilai Qur’an dalam Sistem Pendidikan Islam, tt.p : PT. Ciputat Press, 2005, cet. 2, h. 8-9 38 Kasmuri Selamat, Ihsan Sanusi, Akhlak Tasawuf Upaya Meraih Kehalusan Budi dan kedekatan, Jakarta: Kalam Mulia, 2012, cet. 1, h. 76-77