Sastra Islami dan Karakteristik Sastra Islam

32 sastrawan muslim yang mengajak pembacanya agar tidak berkomitmen dengan Islam, maka dia termasuk orang yang sesat, seperti yang diisyaratkan oleh Allah. Allah SWT berfirman: ۳݄ ۳݈ ݊و݄وقݘ ݇هڮ݌أّ .݊و݉ݙهݘ ܎۲ّ ݃ك ݗف ݇هڮ݌أ ܓت ݄݇أ .ّّ݊۳غ݄۲ ݇هعبڮتݘ ء۲ܓعگش݄۲ّ ۲ّܓكܐّ ت۳ح݄۳ڮّ݄۲ ۲و݅݉عّ ۲وݍ݈آ ݋ݘܑڮ݄۲ ۳ڮ݄إ .݊و݅عفݘ ݋݈ ۲ّܓّت݌۲ّ ۲ًܓݙثك هڮ݄݅۲ ۲و݉݅ظ ۳݈ ܏عّ ݊وب݅قݍݘ ب݅قݍ݈ ڮݖأ ۲و݉݅ظ ݋ݘܑڮ݄۲ ݇݅عݙسّ . “Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap- tiap lembah, dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakannya? kecuali orang-orang penyair-penyair yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali”. 50 Q.S. Asy- Syua‟ra: 224-227 Kutipan ayat Al- Qur‟an itu justru lebih mengukuhkan bahwa moralitas-baik karya sastra mestilah diikuti moralitas baik penciptanya. Hal ini menjadikan sastrawan muslim lebih berhati-hati dalam mencipta karyanya. 51

C. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Adapun penelitian ini beranjak dari hasil penelitian mengenai novel dari nilai-nilai terdahulu yang relevan, diantaranya adalah : Hena Khaerunnisa, dalam skripsinya yang berisi “ Nilai Moral Dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman el- Shirazy ”, Study kasus terdapat di buku Novel Ketika Cinta Bertasbih. Yang ditulis pada tahun 2006 di UIN Jakarta. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa nilai pesan moral dalam novel Ketika Cinta Bertasbih ada delapan nilai moral yang terdapat dalam novel Ketika Cinta Bertasbih yaitu nilai optimis, toleransi, santun, memelihara lisan, sabar, tanggung jawab, kuasai emosi, dan tolong menolong. 50 Departemen Agama RI, Al- Qur’an Tajwid 12 Warna dan Terjemah, Jakarta: PT. Suara Agung, 2008, h. 728-729 51 Abdul Wachid, Sastra Pencerahan, Yogyakarta: Centra Grafindo, 2005, cet. 1, h. 154 33 Kemudian, Antique Ihsanurrahmah, yang berjudul “Analisis Isi Pesan Pendidikan Dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andre Hirata Dan ImplikasinyaTerhadap Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia”, Study kasus terdapat di buku Novel Sang Pemimpi. Yang di tulis pada tahun 2007 di UIN Jakarta. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa nilai pesan pendidikan yang terkandung dalam novel Sang Pemimpi adalah pesan pendidikan agama, sosial, dan budaya. Pesan pendidikan agama yang terkandung berupa ajaran agama Islam dalam bentuk syariah, akhlak, dan aqidah. Selanjutnya, Nursida Azhari Rumeon, “Relevansi Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara Dengan Konsep Pendidikan Islam”, Study kasus terdapat di buku Ki Hajar Dewantara. Yang ditulis pada tahun 2005 di UIN Jakarta. Nursida menyimpulkan bahwa prinsip pendidikan Islam juga ditegakan di atas dasar yang sama dan berpangkal dari pandangan Islam secara filosofis terhadap jagad raya, manusia, masyarakat, ilmu pengetahuan, dan akhlak. Sistem pendidikan yang terdapat seperangkat unsur yang beroreantasi pada ajaran Islam yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan dalam mencapai tujuan yaitu membentuk kepribadian yang utama. Metode pendidikan Islam adalah jalan yang dapat ditempuh untuk memudahkan pendidikan dalam membentuk pribadi muslim yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh Al- Qur‟an dan Hadist. Serta tujuan pendidikan Islam adalah menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakat. Sehingga dapat terlihat dimana kesamaan dan perbedaan dalam pengkajiannya, serta skripsi yang akan disusun ini dapat relevan dan menjadi sumber bacaan yang dapat dijadikan dasar pengetahuan atau referensi. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu Penelitian

Penelitian yang berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El- Shirazy” ini dilaksanakan sejak tanggal 23 maret 2012 digunakan untuk mengumpulkan data mengenai sumber- sumber tertulis yang diperoleh dari teks books yang ada di perpustakaan, internet. Terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan. Pada tanggal 17 juli 2012 dilaksanakan wawancara dengan Habiburrahman el-Shirazy data ini sebagai pelengkap untuk skripsi.

B. Sumber Penelitian

Sumber penelitian dalam skripsi ini adalah menggunakan novel Ayat-Ayat Cinta serta wawancara dengan pengarang Habiburrahman El-Shirazy. Didukung oleh buku-buku yang lain yang berhubungan dengan pendidikan dan wawancara. Sumber primer merupakan data yang di dapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara yang biasa dilakukan oleh peneliti, 1 sumber primer antara lain : buku-buku perpustakaan seperti, Filsafat Pendidikan Islam, Akhlak Tasawuf, Pemikiran Pendidikan Islam, Fikih Pendidikan, Akhlak yang Mulia, Etika Islam, Perkembangan Sastra Arab dan Teori Sastra Islam, dan lain-lain, Fhoto bersama bapak Habiburrahman el-Shirazy. 1 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, cet. 11, h. 42 35 Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain seperti, wawancara secara langsung terhadap bapak Habiburrahman el-Shirazy, dan internet.

C. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. 2 Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan dipilihnya metode diskriptif, karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka-angka. Selain itu semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah atau dokumen lainnya.Sedangkan yang dijadikan responden dalam wawancara ini adalah pihak yang terkait langsung serta mengetahui novel Ayat- ayat Cinta, yaitu Habiburrahman el-Shirazy.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian lapangan ini, penulis menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data sesuai dengan permasalahan yang sudah ada. Adapun teknik pengumpulan data tersebut berupa : 1. Riset Kepustakaan library research memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya. Tegasnya riset pustaka membatasi 2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R D, Bandung : Alfabet, 2011, cet. 14, h. 9 36 kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukan riset lapangan. 3 Kajian Pustaka adalah proses pendalaman, penelaahan, dan pengidentifikasian pengetahuan yang ada dalam kepustakaan sumber bacaan, buku-buku referensi, atau hasil penelitian lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 4 Buku yang di riset seperti buku-bukunyang terdapat di perpustakaan seperti : Dimensi- dimensi pendidikan Islam, pemikiran pendidikan Islam, kapita selekta pendidikan Islam, pengantar ilmu dan metodologi pendidikan Islam, pendidikan agama Islam, dan lain-lain. Riset ini dimaksudkan untuk mendapatkan acuan teori dalam melengkapi data yang ada. Dengan cara membaca buku-buku teks, internet, mempelajari literatur sesuai dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini. Agar yang diperoleh benar-benar memiliki landasan teori dan acuan yang jelas. 2. Dokumentasi digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. 5 Hal ini penulis menelusuri dokumen-dokumen yang terdapat di novel Ayat-ayat Cinta yang diperlukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Data yang diperoleh dari dokumentasi akan ditulis kedalam Bab IV gambaran hasil penelitian. 3. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban- jawaban responden. Wawancara dapat dilakukan secara langsung mauapun tidak langsung dengan sumber data. Wawancara langsung diadakan dengan orang yang menjadi sumber data dan dilakukan tanpa perantara, baik tentang dirinya maupun tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Adapun 3 Mestika Zed, Metodologi Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008, cet. 1, h. 1-2 4 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011, cet. 10, h. 121 5 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kulitatif,Bandung : Rosdakarya, 2007, cet. 24, h. 217