Karya-Karya Habiburrahman el-Shirazy Profil Habiburrahman Dan Karya-Karyanya

46 cerdas, cantik, dan kaya; dicintai oleh banyak wanita yang rela mati untuknya; menimba ilmu langsung dari pakarnya; bahkan kemudian juga memiliki dua orang istri walaupun diakhir cerita pengarang „membunuh‟ istri kedua; semuanya tampak seperti dream come true, terlalu bagus hingga terlihat tidak realistis. c. Pemakaian term. “Ayat-ayat Cinta” jika diartikan ayat Al-Qur‟an maka kesannya membuat nilai Al- Qur‟an jatuh, sebab menurut saya. “Cinta” disini acapkali lebih menunjuk pada “cinta biasa” antara dua anak manusia laki-laki dan perempuan, bukan cinta beramal dan mengabdi kepada Allah SWT. Jadi, semangat cintanya lebih bersifat duniawi dari pada ukhrawi. 2

B. Nilai-Nilai Pendidikan Yang Terdapat Dalam Novel Ayat-Ayat Cinta

Karya Habiburrahman El-Shirazy 1. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya. akhlak terhadap Allah SWT adalah pengakuan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji, demikian agung sifat agung itu, yang jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkau hakikat-Nya. Mahasuci engkau wahai Allah kami tidak mampu memuji-Mu, pujian atas-Mu, adalah yang Engkau pujikan kepada diri-Mu, demikian ucapan para Malaikat. 3 Al- Qur‟an secara garis besar-tetapi mendasar–menyebutkan bahwa diciptakannya manusia dan jin agar mereka mengabdi beribadah kepada Allah SWT. Beribadah kepada Allah SWT berciri tunduk, taat, dan patuh atas dasar cinta kepada Allah dalam segala aspek kehidupan. Dalam aspek akidah, manusia wajib beriman kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab- kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari akhir. Beragama Islam juga merupakan kewajiban yang datang dari Allah SWT kepada umat manusia yang harus dipatuhi dengan sikap rela. Dalam aspek akhlak, harus berpegang teguh 2 Anif Sirsaeba el-Shirazy, Fenomena Ayat-ayat Cinta, Jakarta: Republika, 2007, cet. 2, h. 21-22 3 Kahar Masyhur, Membina Moral Dan Akhlak, Jakarta : Kalam Mulia, 1985 47 kepada ajaran-ajaran wahyu. Dalam aspek kemasyarakatan pun harus berpegang teguh kepada ajaran wahyu Allah SWT pula, kecuali dalam hal-hal yang memang diberikan kewenangan kepada manusia untuk mengaturnya. Beribadah kepada Allah SWT yang merupakan induk akhlak terhadap-Nya itu secara garis besar dapat dirumuskan dengan melaksanakan hidup sesuai dengan petunjuk yang diberikan Allah SWT, untuk memperoleh ridha-Nya, sehingga dapat dicapai nilai hidup tertinggi di hadirat Allah SWT, yakni takwa. Al- Qur‟an mengajarkan yang terdapat di dalam Al-Qur‟an. 4 Firman Allah dalam Al- Qur‟an: كا عج ٰ ث أ ك كا ق خ ا ا ا ا يأ اي ا ف اع ئا ق اب عش ۚ كاق أ ا ع كأ ۚ ي خ ي ع ا Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Q.S. Al-Hujuraat: 13. Kajian nilai-nilai pendidikan akhlak kepada Allah SWT dan Rasul- Nya, yang dapat di ambil dalam novel Ayat-ayat Cinta karya Habiburrahman el-Shirazy ini akan mencakup tiga hal utama, yaitu : takwa, syukur, sabar, memelihara kesucian diri, menghargai waktu, ikhlas, tawaduk. a. Takwa Takwa adalah menjaga hubungan diri dengan Allah SWT, dengan melaksanakan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya. Orang yang bertakwa niscaya beriman dan taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, memperoleh petunjuk Allah SWT dan keberhasilan dalam hidup. Orang yang bertakwa menegakan shalat, berpuasa, tabah, dan sabar dalam penderitaan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, menjauhi riba dan bertawakal kepada Allah SWT, mengeluarkan zakat dan membagi rezeki 4 Ahmad Azhar Basyir, Refleksi Atas Persoalan KeIslaman Seputar Filsafat, Hukum, Politik, dan Ekonomi, Bandung: Mizan, t.t., cet. 2, h. 231 48 untuk kesejahteraan orang lain, mengajak kepada kebaikan, menyuruh orang berbuat benar, melarang berbuat munkar dan berlaku adil. Takwa adalah himpunan kebajikan. 5 Konsep takwa dapat di lihat dalam Al- Qur’an : ك كا ق خ ا ا ا ا يأ اي ا ف اع ئا ق اب عش كا عج ٰ ث أ ۚ كاق أ ا ع كأ ۚ [ ي خ ي ع ا ١: ] Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Q.S. Al-Hujurat:13 Dalam novel Ayat-ayat Cinta, tampaklah Habiburrahman el-Shirazy banyak menampilkan konsep nilai-nilai pendidikan akhlak terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya, terutama tentang sikap takwa. Sebagai gambaran, berikut penulis tampilkan bagian dalam novel Ayat-ayat Cinta karya Habiburrahman el-Shirazy yang mengetengahkan nilai-nilai pendidikan akhlak tentang sikap takwa. Beliau meminta agar cintanya kepada Allah melebihi cintanya pada air yang dingin, yang sangat dicintai, disukai, dan diingini oleh siapa saja yang kehausan di musim panas. Di daerah yang beriklim panas, cinta pada air yang sejuk dingin dirasakan oleh siapa saja, oleh semua manusia. Jika cinta kepada Allah telah melebihi cintanya seseorang yang sekarat kehausan ditengah sahara pada air dingin, maka itu adalah cinta yang luar biasa. Sama saja dengan melebihi cinta sejati kepada Allah Azza Wa Jalla. Jika direnungkan benar-benar, Baginda Nabi sejatinya telah mengajarkan idiom cinta yang begitu indah dan dahsyat. 6 Meskipun cuma terlelap satu jam setengah, itu sudah cukup untuk meremajakan seluruh syaraf tubuhku. Setelah satu rumah shalat Subuh berjamaah di Masjid, kami membaca Al- Qur’an bersama. Tadabbur sebentar, bergantian. Teman-teman sangat melestarikan kegiatan rutian tiap pagi ini. Selama ada di rumah, membaca Al- Qur’an dan Tadabbur tetap berjalan, meskipun pagi ini kulihat mata Saiful dan Rudi melek merem menahan kantuk. 7 Dalam bagian ini tampak jelas bahwa Habiburrahman el-Shirazy menekankan nilai-nilai pendidikan terhadap takwa yang digambarkan diatas 5 Muchlis M. Hanafi, Spiritualitas dan Akhlak, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al- Qur’an, 2010, cet. 1, h. 75 6 Habiburrahman El Shirazy, Ayat-Ayat Cinta, Jakarta: Republik, 2008, cet. XIX, h. 61 7 Habiburrahman El Shirazy, Ayat-Ayat Cinta, Jakarta: Republik, 2008, cet. XIX, h. 79 49 adalah cinta hamba atau manusia seharusnya hanya kepada Allah SWT bukan kepada manusia yang selalu mengingkari janji, walupun katuk terasa berat tapi jangan pernah melupakan rahmat Allah SWT karena membaca Al- Qur’an dan shalat itu lebih baik dari pada tidur. b. Syukur Syukur ialah memuji si pemberi nikmat atas kebaikan yang telah dilakukannya. Syukurnya seseorang hamba berkisar atas tiga hal, yang apabila ketiganya tidak berkumpul, maka tidaklah dinamakan bersyukur, yaitu : mengakui nikmat dalam batin, membicarakannya secara lahir, dan menjadikannya sebagai sarana untuk taat kepada Allah SWT. Jadi syukur itu berkaitan dengan hati, lisan, dan anggota badan. Hati untuk ma’rifah dan mahabbah, lisan untuk memuja dan menyebut nama Allah SWT, dan anggota badan untuk menggunakan nikmat yang diterima sebagai sarana untuk menjalankan ketaatan kepada Allah SWT dan menahan diri dari maksiat kepada-Nya. 8 Manusia diperintahkan bersyukur kepada Allah SWT bukanlah untuk kepentingan Allah SWT itu sendiri, karena Allah SWT ghaniyun „anil „alamin tidak memerlukan apa-apa dari alam semesta, tapi justru untuk kepentingan manusia itu sendiri. Allah menyatakan dalam Al- Qur’an : شا أ ح ا ا ق ا ي آ ق ۚ سف شي ا ف شي ۖ فك [ ي ح ٌّ غ ا ف : ] Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.Q.S. Al-Lukman: 12. Dalam novel Ayat-ayat Cinta, tampaklah Habiburrahman el-Shirazy banyak menampilkan nilai-nilai pendidikan akhlak terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya, terutama tentang sikap syukur. Sebagai gambaran, berikut penulis 8 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2011, cet. XI, h. 50 50 tampilkan bagian dalam novel Ayat-ayat Cinta karya Habiburrahman el- Shirazy yang mengetengahkan nilai-nilai pendidikan akhlak terhadap sikap syukur. Tahun ini, setelah melalui ujian ketat beliau hanya menerima sepuluh orang murid. Aku termasuk sepuluh orang yang beruntung itu. Lebih beruntung lagi, beliau sangat mengenalku. Itu karena sejak tahun pertama kuliah aku sudah menyetorkan hafalan Al- Qur’an pada beliau diserambi Masjid Al-Azhar. Juga karena diantara sepuluh orang terpilih itu ternyata hanya diriku seorang yang bukan orang Mesir. Aku satu-satunya oarang asing, sekaligus satu-satunya yang dari Indonesia. Tak heran jika beliau menganakemaskan diriku. Dan teman-teman dari Mesir tidak ada yang merasa iri dalam masalah ini. Mereka semua simpati padaku. 9 Aku merasa seperti ada hawa dingin turun dari langit. Menetes deras ke dalm ubun-ubun kepalaku lalu menyebar ke seluruh tubuh. Seketika itu aku sujud syukur dengan berlinang air mata. Aku merasa seperti dibelai-belai tangan Tuhan. Setelah puas sujud syukurku aku mengungkapkan rasa gembirau pada teman-teman satu rumah. Mereka semua menyambut dengan riang gembira. Dengan tasbih, tahmid, dan istigfar. Dengan mata yang berbinar-binar. Kukatakan pada mereka. 10 Aku mengucap syukur berkali-kali kepada Allah atas anugrah ini. Kudengar Tuan Bountros memuji Tuhannya; Bapa, Yesus dan Roh Kudus. Kuminta kepada Saiful dan Mishbah untuk sujud syukur. Madame Nahed masih melihat foto CT Scan. Dia membandingkan foto pertama dan foto kedua. Bibirnya berdesis, Maha Besar Kekuasaan Tuhan, ini Mukjizat” 11 Dalam bagian ini tampak jelas bahwa Habiburrahman el-Shirazy menekankan nilai-nilai pendidikan syukur. Tokoh Fahri yang ia gambarkan, memiliki nilai-nilai pendidikan bersyukur terhadap Allah SWT, yaitu berterima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tiada tara. Nikmat yang berupa dapat mengaji dengan orang sholeh yang berada di Mesir, bersyukur atas lulusnya tesis dan bersyukur telah diberikan kesembuhan tanpa harus melalui oprasi. c. Sabar Dalam Taat Kepada Allah SWT. Sabar dalam arti bahasa adalah menghadapi cobaan tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, dan tabah. Adapun secara istilah adalah menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridha dari Allah SWT. 9 Habiburrahman El Shirazy, Ayat-Ayat Cinta, Jakarta: Republik, 2008, cet. XIX, h. 17 10 Habiburrahman El Shirazy, Ayat-Ayat Cinta, Jakarta: Republik, 2008, cet. XIX, h. 69-70 11 Habiburrahman El Shirazy, Ayat-Ayat Cinta, Jakarta: Republik, 2008, cet. XIX, h. 190