Identifikasi masalah Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

13 Dalam ayat lain kata ini digunakan dalam susunan sebagai berikut: ݋ݘܓف۳݄݁۲ ݋݈ ت݌أّ ت݅عف ݗتڮ݄۲ كت݅عف ت݅عفّ “Berkata Fir’aun kepada Nabi Musa, bukankah kami telah mengasuhmu mendidikmu dalam keluarga kami, waktu kamu masih kanak- kanak dan tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu”. Q.S. 26 Asy-Syura 18 Kata T a’lim dengan kata kerjanya “ „allama” juga sudah digunakan pada zaman Nabi. Baik dalam Al- Qur‟an, Hadist atau pemakaian sehari-hari, kata ini lebih banyak digunakan dari pada kata “Tarbiyah” tadi. Dari segi bahasa, perbedaan arti dari kedua kata itu cukup jelas. Bandingkanlah penggunaan dan arti kata berikut ini dengan kata “Rabba”, “Addaba”, “Nasyaa” dan lain-lain yang masih kita ungkapkan tadi. Firman Allah : ۳هڮ݅ك ء۳݉سأ݄۲ ݆܎آ ݇ڮ݅عّ “Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama semuanya”. Q.S. Al-Baqarah : 31 Firman-Nya lagi : ܓݙڮط݄۲ قطݍ݈ ۳ݍ݉݅ع س۳ڮݍ݄۲ ۳هگݘأ ۳ݘ ݂۳قّ “Berkata Sulaiman : Wahai manusia, telah diajarkan kepada kami pengertian bunyi burung”. Q.S. An-Naml : 16 Kata “Allama” pada kedua ayat tadi mengandung pengertian sekedar memberitahu atau memberi pengetahuan, tidak mengandung arti pembinaan kepribadian, karena sedikit sekali kemungkinan membina kepribadian Nabi Sulaiman melalui burung, atau membina kepribadian Adam melalui nama benda-benda. Lain halnya dengan pengertian “Rabba”, “Adabba”, dan selainya tadi. Disitu jelas terkandung kata pembinaan, pimpinan, pemeliharaan, dan sebagainya. Pendidikan dalam pengertian yang lebih luas dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran kepada peserta didik manusia dalam upaya mencerdaskan dan mendewasakan peserta didik tersebut. 14 Pengertian pendidikan adalah secara umum, pendidikan berarti suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang peserta didik dalam usaha mendewasakan manusia peserta didik melalui upaya pengajaran dan latihan, proses, perbuatan, dan cara-cara mendidik. Secara khusus, penggunaan istilah pendidikan Islam dalam konteks ini berarti proses pentransferan nilai yang dilakukan oleh pendidik, yang meliputi proses pengubahan sikap dan tingkah laku serta kognitif peserta didik, baik secara kelompok maupun individual kearah kedewasaan yang optimal dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya, sehingga diharapkan peserta didik mampu mengfungsikan dirinya sebagai hamba maupun khalifah fil ardh dengan tetap berpedoman kepada ajaran Islam. 2 Ki Hajar Dewantara, sebagaimana dikutip oleh Abuddin Nata, menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan penuh keinsyafan yang ditunjukan untuk keselamatan dan kebahagiaan manusia. Pendidikan tidak hanya bersifat pelaku pembangunan tetapi sering merupakan perjuangan. Pendidikan berarti memelihara hidup kearah kemajuan, tidak boleh melanjutkan keadaan kemarin menurut alam kemarin. Pendidikan adalah usaha kebudayaan berasas peradaban, yakni memajukan hidup agar mempertinggi derajat kemanusiaan. 3 Salah satu diantara ajaran Islam tersebut adalah mewajibkan kepada umat Islam untuk melaksanakan pendidikan. Karena menurut ajaran Islam, pendidikan adalah juga merupakan kebutuhan hidup manusia yang mutlak harus di penuhi, demi untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Demikian pendidikan itu pula manusia akan mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan untuk bekal dan kehidupannya. 4 Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah merupakan proses mendidik, membina, mengendalikan, mengawas, mempengaruhi, dan mentransmisikan ilmu pengetahuan yang dilaksanakan oleh para pendidik kepada anak didik untuk membebaskan kebodohan, 2 A. Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta: Sinar Gratika Offset, 2009, cet. 1, h. 3 3 Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam, tt.p : Bandung: Angkasa, 2003, h. 11 4 Zaini Muchtarom, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, cet. 5, h. 9