BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. RUANG LINGKUP RESPON
1. Pengertian Respon
Respon muncul karena adanya stimulus. Ketika stimulus diterima maka respon akan terjadi. Stimulus rangsangan memiliki pengertian
segala hal yang menguasai alat-alat indera dan mempengaruhi tingkah laku individu. Stimulus ini datang dari lingkungan. Sedangkan arti respon
sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan adalah reaksi psikologis metabolik terhadap tibanya suatu rangsang, suatu
rangsang ada yang bersifat otomatis seperti refleks dan reaksi emosional langsung, adapula yang bersifat terkendali.
25
Dan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan “Respon adalah tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa
yang terjadi, misal: respon masyarakat terhadap rencana perbaikan kampung sangat baik.”
26
Hal ini sesuai dengan arti respon, yang dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy di dalam bukunya yang
berjudul Ilmu Komunikasi. Ia mengartikan respon dalam proses
25
Save D. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan Jakarta: Lembaga Pengkajian dan Kebudayaan Nusantara, 1997, cet. ke-1, h. 964.
26
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Purstaka, 1996, edisi ke-2, h. 838.
komunikasi sebagai tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa pesan.
27
Jadi, respon akan terjadi apabila ada rangsangan yang diterima oleh seseorang, termasuk ketika melakukan proses komunikasi. Rangsangan
erat kaitannya terhadap segala hal yang menguasai alat-alat indera dan mempengaruhi tingkah laku. Rangsang juga ada yang bersifat otomatis
atau terkendali. Ketika alat indera seseorang menangkap suatu hal yang berbeda ataupun menarik baik dari suatu gejala atau peristiwa maka akan
timbul suatu reaksitanggapan, inilah yang disebut respon. Dalam proses komunikasi respon biasanya terjadi pada komunikan.
Tidak jauh berbeda dengan pengertian di atas, dalam kamus lengkap psikologi respon response selain diartikan sebagai satu jawaban,
khususnya satu jawaban bagi pertanyaan tes atau satu kuesioner. Respon juga diartikan sebarang tingkah laku, baik yang jelas kelihatan atau yang
lahiriah maupun yang tersembunyi atau tersamar.
28
Selain itu, respon yang secara bahasa juga berarti tanggapan diartikan oleh Abu Ahmadi sebagai berikut:
“Tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok, dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan dalam mana
obyek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang waktu pengamatan. Jadi jika proses pengamatan sudah berhenti hanya
kesannya saja, peristiwa demikian itu disebut tanggapan.”
29
Dari semua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses dakwah, respon akan terjadi pada mad’u. Dakwah yang
27
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, cet. ke-21, h. 19.
28
J.P. Chaplin, penerjemah: Dr. Kartini Kartono, Kamus Lengkap Psikologi Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2004, cet ke-9, h. 432.
29
Abu Ahmadi, Psikologi Belajar Jakarta: Reneka Cipta, 1992, cet III, h. 64.
Sender Encoding
Media Message
Decoding Receiver
Response Feedback
Noise
disampaikan oleh seorang da’i akan menimbulkan reaksi pada mad’u. Reaksi yang timbul dapat berupa reaksi psikologis metabolik, reaksi
berupa tingkah laku, ataupun hanya sekedar berupa kesan. Reaksi yang terjadi pada mad’u ini disebut respon.
2. Teori Stimulus-Respon