2. Tanggapan khayal atau pengamatan lama yang disusun oleh daya khayal menjadi sesuatu yangseolah-olah baru. Ia bisa berbentuk
tanggapan editis yakni gambaran-gambaran ingatan yang sedemikian jelas, sehingga seakan-akan ia mengalami hal yang sebenarnya; dan
tanggapan yang didasarkan pada pengertian, di mana tanggapan ini merupakan hasil proses berpikir atau rangkuman sifat-sifat pokok dari
suatu barang atau kenyataan yang dinyatakan dalam suatu konsep.
Dari penjelasan di atas, respon memiliki berbagai bentuk dan pada umumnya terbentuknya respon dipengaruhi oleh indera yang menerima dan
digunakan ketika menerima stimulus. Respon juga dipengaruhi oleh lingkungan dan bentuk dari stimulus yang diterima. Respon akan
menghasilkan perubahan pemahaman respon kognitif, perubahan perasaan respon afektif, dan juga perubahan tindakan respon konatif. Inilah yang
akan kita bahas dalam penelitian ini. Bagaimana dakwah yang disampaikan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dengan metode dakwah yang digunakannya,
mampu menghasilkan tiga bentuk respon tersebut.
B. RUANG LINGKUP DAKWAH
1. Pengertian Dakwah
Kata dakwah secara bahasa etimologi adalah bentuk masdar dari kata yad’u fiil mudhari dan da’a fiil madhi yang artinya adalah
memanggil to call, mengundang to in vite, mengajak to summer, menyeru to propo, mendorong to urge, dan memohon to pray.
38
Arti dakwah dalam pengertian tersebut terdapat di dalam ayat-ayat al-Qur’an antara lain dalam surat Yusuf ayat 33 dan Surat Yunus ayat 25:
ﻥ +ی ﻡ 12
3 4 5 6
- 777
38
Narson Munawir, Kamus Al Munawi, Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1994, hal. 439.
Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi “ajakan” mereka kepadaku...”
39
Q.S. Yusuf: 33
89 +ی :
777
“Allah menyeru manusia ke Dar al Salam Syurga...“
40
Q.S. Yunus: 25
Maka secara etimologi lughah pengertian dakwah dan tabligh merupakan suatu proses penyampaian tabligh pesan-pesan tertentu yang
berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut.
41
Sedangkan menurut istilah terminologi, dakwah didefinisikan sebagai berikut oleh para ahli:
1. Syeikh Ali Makhfuz mengemukakan bahwa dakwah adalah: “mendorong manusia agar memperbuat kebaikan dan menurut
petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan mungkar, agar mereka mendapat kebahagiaan dunia dan
akhirat“.
42
Definisi ini menekankan pada proses pemberian motivasi untuk melakukan pesan dakwah ajaran islam.
2. Hamzah Yaqub dalam bukunya Publistik Islam mengatakan bahwa “
Dakwah adalah mengajak manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya.“
43
39
Departemen Agama RI., Al Qur’an dan Terjemahnya Jakarta: Bumi Restu, 1975, hal. 353
40
Ib id.,h.310.
41
Dra. Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontempore, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000, cet. ke-1, hal.2-3.
42
Syeikh Ali Makhfuz, Hidayat al Mursyidin, Terjemahan Chodijah Nasution, Yogyakarta: Tiga A, 1970, hal. 17.
43
Hamzah Yaqub, Publisistik Islam Bandung: CV. Diponogoro, 1973, h. 49.
3. Dalam buku Metodologi Dakwah pada Suku Terasing yang diterbitkan oleh Departemen Agama RI diterangkan bahwa “Dakwah merupakan
setiap usaha yang mengarah untuk memperbaiki suasana kehidupan yang lebih baik dan layak, sesuai dengan kehendak dan tuntunan
kebenaran.“
44
4. A. Jainuri dalam bukunya Muhammadiyah: Gerakan Reformasi Islam di Jawa Pada Abad 20
, menuliskan “Dakwah adalah segala bentuk amal yang membawa manusia kepada kebaikan.
”45
5. Ahmad Ghalwusy mendefinisikan dakwah adalah: “Menyampaikan pesan Islam kepada manusia di setiap waktu dan tempat dengan
berbagai metode dan media yang sesuai dengan situasi dan kondisi para penerima pesan dakwah khalayak dakwah.“
46
6. S.M. Nasaruddin Latif mengemukakan bahwa dakwah adalah “usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan dan lainnya yang bersifat
menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT sesuai dengan garis-garis aqidah syari’at serta
akhlak Islamiyah’’.
47
Dari beberapa definisi di atas, maka dakwah dapat diartikan sebagai suatu usaha, kegiatan, aktivitas dalam menyampaikan, menyeru,
mengajak, mendorong manusia untuk melakukan amal kebaikan sesuai perintah Allah SWT. dan tidak melakukan perbuatan mungkar amar
44
Departemen Agama RI, Metodologi Dakwah Pada Suku Terasing Jakarta: DEPAG, 1979, h. 4.
45
A. Jainuri, Muhammadiyah: Gerakan Reformasi Islam di Jawa Pada Abad 20 Surabaya: Bina Ilmu, 1981, h. 30.
46
Ahmad Ghalwusy, Al-Da’wah Al-Islamiyah Kairo: Dar Al-Kutub Al-Mishr, 1987, h. 10-11.
47
Nasaruddin Latif, Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah Jakarta: Firma Dara, 1979, h. 11.
ma’ruf nahi munkar dilakukan dalam bentuk lisan, tulisan, perbuatan dan
sebagainya dengan sadar dan terencana yang disampaikan secara hikmah kebijaksanaan dengan tujuan memperoleh kebahagiaan hidup baik di dunia
maupun di akhirat.
2. Unsur-unsur Dakwah