Teori Stimulus-Respon RUANG LINGKUP RESPON

Sender Encoding Media Message Decoding Receiver Response Feedback Noise disampaikan oleh seorang da’i akan menimbulkan reaksi pada mad’u. Reaksi yang timbul dapat berupa reaksi psikologis metabolik, reaksi berupa tingkah laku, ataupun hanya sekedar berupa kesan. Reaksi yang terjadi pada mad’u ini disebut respon.

2. Teori Stimulus-Respon

Komunikasi memiliki beberapa model, salah satunya model komunikasi yang ditulis oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management . Model komunikasi yang didasarkan pada paradigma Harold Lasswell ini digambarkan sebagai berikut: 30 Bagan tersebut menunjukkan terdapat beberapa unsur-unsur dalam proses komunikasi: a. Sender: komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. b. Encoding: penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang. c. Message: pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. d. Media: saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. 30 Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A., Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, cet 21, h. 18-19. e. Decoding: pengawasandian, yaitu proses di mana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. f. Receiver: komunikan yang menerima pesan dari komunikator. g. Response: tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa pesan. h. Feedback: umpan balik yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. i. Noise: gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Model komunikasi di atas menegaskan faktor-faktor kunci dalam komunikasi efektif. Komunikator harus tahu khalayak mana yang dijadikannya sasaran dan tanggapan apa yang diinginkannya. Ia harus terampil dalam menyandi pesan dengan memperhitungkan bagaimana komunikan sasaran biasanya mengawasandi pesan. Komunikator harus mengirimkan pesan melalui media yang efisien dalam mencapai khalayak sasaran. 31 Jika dikaitkan dengan dakwah, maka seorang da’i sebagai komunikator harus mengetahui kondisi mad’unya agar dakwahnya berjalan efektif. Seorang da’i juga harus terampil dalam menyampaikan dakwahnya dengan menggunakan metode yang sesuai dan dapat diterima oleh mad’u sasarannya. Dari bagan model komunikasi Philip Kotler di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses komunikasi akan selalu menghasilkan respon tanggapan. Respon tanggapan merupakan reaksi yang terjadi pada komunikan setelah menerima pesan dari komunikator. Meskipun terjadi gangguan respon akan selalu ada dalam sebuah proses komunikasi. Menurut Dance 1967 yang mendefinisikan komunikasi dalam kerangka 31 Ibid., h.19. psikologi perilaku manusia yang luas melalui pendefinisian komunikasi manusia sebagai “pengungkapan respon melalui simbol-simbol verbal, di mana simbol-simbol verbal itu bertindak sebagai perangsang stimuli bagi respon yang terungkapkan tadi“. 32 Maka dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa dakwah juga merupakan proses komunikasi. Pesan dakwah yang berupa kata-kata simbol-simbol verbal yang disampaikan oleh seorang da’i merupakan perangsang stimuli. Rangsangan stimulus dari pesan dakwah simbol- simbol verbal itu akan diterima oleh mad’u dan menghasilkan respon. Jika dibuat dalam sebuah bagan, proses dakwah akan terjadi sebagai berikut: 33 U-1 U-2 U-3 U-4 U-5 U-6 6.1 6.2 Keterangan: U = Unsurrukun dakwah 6.1 = Respon negatif terhadap kegiatan dakwah 32 Jalaluddin Rakhmat, Teori-Teori Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1990, h. 10. 33 Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan Wawasan Bandung: CV.PUSTAKA SETIA, 2002, h. 207. Media Da’i Pesan Mad’u Metode Respon - Bi-al-Hikmah - Mau’idzah - Mujadalah Man dhalla ‘an Sabilihi Negatif Al-Muhtadin Positif 6.2 = Respon positif terhadap kegiatan dakwah Bagan di atas menjelaskan bahwa dakwah yang disampaikan seorang da’i kepada mad’unya akan menimbulkan respon. Adapun respon yang terjadi dapat berupa respon negatif atau respon positif.

3. Macam-Macam Respon