xxxvi dari manusia. Respon tersebut dapat mengambil bentuk yang bermacam-macam,
misalnya: perasaan takut yang dijumpai dalam agama-agama primitif atau perasaan cinta yang terdapat dalam agama-agama monoteisme. Keempat, paham adanya yang kudus
sacred dan suci, dalam bentuk kekuatan gaib, kitab yang mengandung ajaran-ajaran agama yang bersangkutan, dan dalam bentuk tempat-tempat tertentu. Dengan demikian,
bila kita telaah lebih jauh tentang keempat unsur-unsur yang telah dijelaskan di atas, bahwa sesungguhnya manusia membutuhkan agama untuk melindunginya dari rasa
kecemasan dan memohon bantuan dan perlindungan kekuatan diluar dirinya.
2. Fungsi-Fungsi Agama
Ada beberapa fungsi agama bagi manusia dan masyarakatnya, yang pertama adalah fungsi edukatif. Manusia mempercayakan fungsi edukatif kepada agama yang mencakup
tugas mengajar dan bimbingan. Agama menyampaikan ajarannya dengan perantaraan, contohnya: mengenai nabi yang dipercayai bahwa penunjukkannya dilakukan oleh Tuhan
sendiri. Yang kedua adalah fungsi penyelamatan, setiap manusia menginginkan keselamatannya baik dalam hidup sekarang ini ataupun sesudah mati. Usaha untuk
mencapai cita-cita tertinggi itu tumbuh dari naluri manusia sendiri, jaminan untuk keselamatan mereka temukan dalam agama.
Terutama karena agama memberikan jaminan dengan cara-cara yang khas untuk mencapai kebahagiaan yang terakhir, yang pencapaiannya mengatasi kemampuan
manusia secara mutlak, karena kebahagiaan itu berada diluar batas kekuatan manusia.
31
Yang ketiga fungsi pengawasan sosial, agama bertanggung jawab atas adanya norma- norma susila yang baik yang diberlakukan atas masyarakat manusia pada umumnya.
31
Hendropuspito, Sosiologi Agama, Yogyakarta: Kencana, 1983, h. 38.
xxxvii Agama mengukuhkan yang baik sebagai kaidah yang baik dan menolak kaidah yang
buruk untuk ditinggalkan, agama juga memberi sangsi yang harus dijatuhkan kepada orang yang melanggarnya.
Yang keempat adalah fungsi memupuk persaudaraan, melalui agama perdamaian dibumi yang didambakan oleh setiap manusia bisa terwujud dengan memupuk tali persaudaraan
yang erat antar umat beragama. Yang kelima adalah fungsi transformatif, yaitu mengubah kehidupan masyarakat lama dengan menanamkan nilai-nilai baru yang baik dan dapat
bermanfaat untuk kepentingan yang lebih luas.
32
Dari kelima fungsi-fungsi agama yang telah disebutkan diatas, fungsi agama yang paling tepat dalam pluralisme agama adalah fungsi memupuk tali persaudaraan. Karena,
dengan fungsi tersebuut perdamaian antar umat beragama yang didambakan manusia bisa terwujud dengan memupuk tali persaudaraan yang erat.
3. Dimensi-Dimensi Agama