xliv maupun eksistensinya. Oleh karena itu, kajian-kajian tersebut dapat kita sederhanakan
dalam dua permasalahan yakni teologis dan historis.
2.1.1. Kontradiksi Seputar Masalah Teologis
Dalam perspektif agama, teologi aqidah merupakan unsur yang penting yang tidak dapat ditinggalkan seperti halnya kepala bagi badan manusia. Sebuah teologi dalam
keyakinan seseorang adalah teologi ketuhanan. Ada 3 macam teologi dalam keyakinan seseorang, yaitu teologi ketuhanan, teologi keterpilihan dan teologi keselamatan.
38
2.1.1.a. Aqidah Ketuhanan
Aqidah ketuhanan dalam wacana pemikiran manusia mempunyai bermacam-macam kontroversi pemahaman yang berbeda-beda, seperti halnya ragam dan jumlah agama
didunia. Dalam hal kontroversi tersebut didasarkan pada tiga permasalahan. Pertama, perbedaan dalam memahami suatu zat yang gaib yang bersifat metafisikal yang sering
kita sebut Tuhan. Beberapa pengikut agama mengakui bahwa Tuhan itu ada dan berwujud, sedangkan dilain pihak ada pula yang tidak mengakui adanya Tuhan. Kedua,
perbedaan pendapat diantara para pemeluk agama mengenai adanya Tuhan. Dimana ada kelompok-kelompok tertentu yang menanyakan siapa Tuhan dan berapakah jumlahnya.
Ketiga, perbedaan pendapat tentang apakah Tuhan itu berenkarnasi menjelma atau
tidak.
2.1.1.b Aqidah Keterpilihan
Aqidah ini merupakan aqidah yang sangat peka dan berperan penting dalam membentuk emosional suatu umat agama tertentu. Seperti halnya umat Islam, dalam hal
keterpilihan umat Islam oleh Allah dijelaskan di dalam kitab suci Al-Qur’an.
38
Anis Malik Thoha, Tren Pluralisme Agama, h. 26
xlv Al-Qur’an menjelaskan bahwa umat Islam merupakan umat yang terpilih. Namun
tidak boleh dilupakan bahwa keterpilihan ini tidaklah mutlak. Karena sebagai umat Islam yang terpilih mereka harus menegakan prinsip amar ma’ruf dan nahi munkar dan tetap
beriman kepada Allah. Apabila hal tersebut mereka tinggalkan maka hilanglah keistimewaan mereka sebagai umat yang adil dan terpilih.
39
2.1.1.c. Aqidah Pembebasan dan Keselamatan
Konsep aqidah pembebasan dan keselamatan ini merupakan konsekuensi logis dari konsep teologi ketuhanan dan teologi keterpilihan. Oleh karena itu, wacana teologi
pembebasan dan keselamatan ini memiliki timbal balik yang sangat erat dengan kedua keyakinan aqidah tersebut. Sehingga tidak dapat dipungkiri lagi, dengan adanya aqidah
keselamatan ini setiap umat agama merasa diberikan hak eksklusif atas pembebasan dan keselamatan, seperti agama Budha yang sering disebut pencerahan, dalam agama Kristen
dengan penyaliban Isa al-Masih sebagai penghapus dosa umat manusia. Sedangkan dalam agama Islam menjelaskan masalah keselamatan atau tidak berhubungan langsung
dengan keimanan dan kekufuran, seperti yang dijelaskan dalam kitab Al-Qur’an. Ketiga akidah tersebut merupakan ciri masing-masing agama dalam membentuk
psikologi umatnya dalam meyakini keyakinan agamanya masing-masing. Bahwa mereka meyakini agama merekalah yang paling benar secara absolut dan universal.
2.1.2. Konflik-Konflik Sejarah