sekarang karena ya kita melihat sekarang itu biasanya last minute
”
21
3. Berubahnya Aturan Pemilu dari Nomor Urut Caleg Menjadi Suara
Terbanyak
Penyebab lain turunnya perolehan suara PPP Kabupaten Tegal yaitu perubahan mendasar atas regulasi yang mengatur Pemilu legislatif 2009,
perubahan aturan ini terjadi setelah Mahkamah Konstitusi MK mengabulkan gugatan uji materi dan membatalkan pasal 214 huruf a, b, c, d, dan e UU No 10
tahun 2008
22
yang berbunyi : Penetapan calon terpilih anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
kabupatenkota dari partai politik peserta Pemilu didasarkan pada perolehan kursi partai politik peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan, dengan ketentuan:
a. Calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD
kabupatenkota ditetapkan berdasarkan calon yang memperoleh suara sekurang-kurangnya 30 dari bilangan pembagi pemilih BPP,
b. Dalam hal calon yang memenuhi ketentuan huruf a jumlahnya lebih
banyak daripada jumlah kursi yang diperoleh partai plitik peserta Pemilu, maka kursi diberikan kepada calon yang memilki nomor urut
lebih kecil di antara calon yang memenuhi ketentuan sekurang- kurangnya 30 dari BPP,
21
Wawancara Pribadi dengan Masdar Helmi.
22
Dumadia, Keputusan Mahkamah Konstitusi Tentang Suara Terbanyak Pada Pemilu Legislatif 2009, diakses pada tanggal 1 Mei 2011 dari
http:dumadia.wordpress.com.
c. Dalam hal terdapat dua calon atau lebih yang memenuhi ketentuan
sekurang-kurangnya 30 dari BPP, kecuali bagi calon yang memperoleh suara 100 dari BPP,
d. Dalam hal calon yang memenuhi ketentuan huruf a jumlahnya kurang
dari jumlah kursi yang diperoleh partai politik peserta Pemilu, maka kursi yang belum terbagi diberkan kepada calon berdasarkan nomor
urut, e.
Dalam hal tidak ada calon yang memperoleh suara sekurang- kurangnya 30 dari BPP, maka calon terpilih ditetapkan berdasarkan
nomor urut.
23
Akibat Peraturan tersebut diubah menjadi penetapan calon terpilih ditentukan oleh perolehan suara terbanyak, PPP Kabupaten Tegal mengalami
kesulitan mengimplementasikan program sukses Pemilunya. Segala bentuk strategi komunikasi politik yang disusun rapi oleh Lajnah Pemenangan Pemilu
Legislatif LP2L DPC PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu Legislatif 2009, mendadak tidak relevan lagi, para Calegpun merasa tidak siap dengan aturan baru
tersebut. Maka kemudian yang terjadi adalah politik uang baik secara terselubung maupun terang-terangan.
Menurut Faisal Basri seperti yang dikutip oleh Toni Andrianus dalam bukunya mengemukakan bahwa politik uang atau money politic adalah setiap
pemberian bantuan, baik dalam bentuk uang maupun non-uang yang diduga atau patut diduga dapat mempengaruhi dalam pemilihan umum.
24
23
Akhmad Muqowwam, UU PARPOL UU PEMILU , Jakarta: T.pn., 2008, h. 222
24
Toni Andrianus Pito, dkk., Mengenal Teori-Teori Politik, Bandung: Penerbit Nuansa, 2006 h. 283
PPP sebagai partai berasas Islam mengalami kegamangan menghadapi situasi seperti ini. Kader-kader PPP yang mencalonkan diri, sebagian ada yang
mengikuti permainan perang uang, sebagian lagi memilih untuk merebut simpati masyarakat dengan menawarkan program-program unggulan yang akan
diperjuangkan di parlemen jika terpilih, sebab mereka merasa bahwa politik uang sangatlah tidak pantas dilakukan oleh PPP yang berasaskan Islam, karena politik
uang dapat dikategorikan sebagai riswah suap Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Tubagus Fahmi:
“Faktor lain penyebab turunnya perolehan suara PPP yaitu diberlakukannya keputusan Mahkamah Konstitusi tentang perolehan
suara terbanyak caleg dan tidak berpengaruhnya urutan nomor Caleg pada Pemilu legislatif 2009, ini mengakibatkan para caleg hanya
mementingkan perolehan suaranya masing-masing, dari pada perolehan suara partai, nah pada kondisi seperti ini memungkinkan
adanya money politic,pada kondisi seperti ini mengakibatkan caleg dari PPP tidak siap menghadapi Pemilu 2009. Kendala ini yang
menjadikan para fungsionaris PPP tidak bisa mengikuti ritme politik saat ini. Karena memang ada kaidah-kaidah tertentu yang dijadikan
pegangan oleh beberapa teman-teman, yaitu kaidah tentang riswah atau suap, memberikan sesuatu dengan imbalan akan dipilih, ini
menurut para sesepuh partai tidak diperbolehkan, namun ada juga dari beberapa teman-teman yang melakuakn hal ini dengan tujuan ketika
mereka mendapatkan kekuasaan akan di gunakan dengan sebaik- baiknya. Dalam kondisi yang seperti ini PPP ada di persimpangan
jalan, di satu sisi PPP adalah partai Islam yang berpegang teguh pada syariat Islam, tapi kalau tidak seperti itu ya PPP tidak mendapatkan
suara.
”
25
Hal ini pun dikemukakan oleh Masdar Helmi selaku Ketua LP2L PPP Kabupaten Tegal:
“Bisa dikatakan mayoritas caleg itu tidak siap dengan aturan baru yang memang sudah berubah di tengah jalan yang
awalnya memang pake nomor urut untuk tiap-tiap Dapilnya berubah menjadi suara terbanyak dan itu yang menjadikan
sebagian besar caleg tidak siap. Karena memang kita melihat bahwa dengan sistem Pemilu seperti itu evaluasi kita orang-
orang PPP itu tidak siap untuk “Money politic”, itu yang saya
25
Wawancara Pribadi dengan Tubagus Fahmi.
anggap ketidak siapannya ada di disitu, kita melihat begitu Karena pragmatisnya orang-orang atau pemilih sekarang
karena ya kita melihat sekarang itu biasanya last minute .”
26
4. Perubahan Aturan Pemilu dari Pencoblosan Menjadi
Pencontrengan
Selanjutnya penyebab lain penurunan perolehan suara PPP Kabupaten Tegal adalah perubahan cara yang berawal dari pencoblosan menjadi
pencontrengan, peraturan ini berdasarkan pada UU No. 35 tahun 2008 yang menyatakan pemberian suara sah dilakukan dengan tanda contreng. Kemudian,
contrengan dilakukan pada nama caleg atau nomor caleg serta lambang parpol.
27
ini mengakibatkan para pemiih PPP yang didominasi oleh orang-orang tua menjadi kebingungan, dan mengakibatkan tidak sahnya suara yang diberikan, hal
ini juga diungkapkan oleh Tubagus Fahmi: “hal lain yang mempengaruhi perolehan suara PPP adalah keputusan
tentang cara pencoblosan yang berubah menjadi pencontrengan membuat konstituen PPP yang kebanyakan orang tua menjadi
kebingungan, ya akibatnya mereka salah dan kertas suaranya tidak sah,
ini kan merugikan sekali bagi PPP.”
28
5. Lemahnya SDM PPP Kabupaten Tegal
Namun dari beberapa faktor penyebab penurunan perolehan suara PPP Kabupaten Tegal, ada salah satu faktor internal yang mengakibatkan PPP
Kabupaten Tegal mengalami penurunan suara secara terus menerus pada Pemilu legislatif dari tahun 2004 hingga 2009, faktor internal tersebut adalah lemahnya
SDM yang dimiliki oleh PPP Kabupaten Tegal, hal ini disebabkan oleh tetap bertahannya para kader senior PPP di jajaran kepengurusan DPC PPP Kabupaten
Tegal, dan dari beberapa kader yang duduk di kepengurusan DPC PPP Kabupaten
26
Wawancara Pribadi dengan Masdar Helmi.
27
Redaksi Equator News, Suara Pemilih Ditentukan Sudut Contreng, diakses pada tanggal 1 Mei 2011 dari
http:www.equator-news.com .
28
Wawancara Pribadi dengan Tubagus Fahmi.
Tegal hanya 9 orang yang tingkat pendidikannya lulusan dari perguruan tinggiS1 selebihnya hanya lulusan dari SMAMA dan pondok pesantren hal ini di
kemukakan oleh Tubagus Fahmi pada Peneliti; “Sedangkan untuk faktor internalnya bisa dikatakan bahwa SDM di
PPP Tegal itu sangat lemah, dan rekruitmen terhadap kader PPP stagnan. Artinya kader-kader senior di PPP tetap mempertahankan
posisinya dan mendominasi dalam kepengurusan partai. Mereka tidak ingin tergeser oleh munculnya kader-kader muda, kalaupun ada kader
muda yang berpotensi sudah pasti akan dibatasi ruang geraknya. Nah inilah yang menjadi kemacetan kaderisasi di tubuh PPP. Dan juga di
DPC itu dari beberapa kader yang menjadi pengurus di DPC Cuma ada 9 orang yang lulusan dari perguruan tinggi. Padahal tingkat
kepengurusan di PPP sangat komplit, dari mulai tingkat ranting desa, sampai tingkat nasional, akan tetapi tidak didukung dengan SDM yang
mumpuni. Sehingga bisa dikatakan PPP tidak dapat mengikuti ritme politik pada saat ini.
”
29
Berikut adalah rincian tingkat pendidikan pengurus DPC PPP Kabupaten Tegal
TABEL 13
TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH
Perguruan TinggiS1 9 Orang
SMAMA 13 Orang
Pondok Pesantren 7 Orang
Sumber: Wawancara Pribadi dengan Ketua DPC PPP Kabupaten Tegal Beberapa penyebab penurunan perolehan suara PPP Kabupaten Tegal
mengakibatkan PPP Kabupaten Tegal berupaya untuk melakukan beberapa evaluasi demi mengantisipasi terjadinya penurunan perolehan suara pada Pemilu-
Pemilu yang akan datang. Evaluasi yang dilakukan oleh PPP Kabupaten Tegal kedepannya adalah dengan cara merekrut para mantan Kades ataupun Kades yang
pada Pemilu 2014 akan lengser, karena menurut PPP Kabupaten Tegal para mantan Kades tentunya memiliki pengikut yang lebih fanatik, ini akan menjadi
29
Wawancara Pribadi dengan Tubagus Fahmi.
sebuah keuntungan bagi PPP Kabupaten Tegal di masa mendatang. Hal ini di ungkapkan oleh Masdar Helmi:
“Kita ingin mendekati para mantan kepala desa atau kepala desa yang menjelang Pemilu 2014 sudah mau lengser, rencananya kita akan
memberikan tawaran kepada mereka dengan cara memberikan brosur- brosur perjuangan PPP, tokoh-tokoh nasional, tokoh daerah seperti
bupati, dengan jalan bahwa agar mereka tertarik untuk masuk ke PPP, karena banyak dari bupati yang berawal dari kepala desa. Kita akan
menawarkan kepada mereka bahwa PPP bisa menjadi jalan anda menjadi seperti itu, mantan kepala desa saya yakin pasti punya
pendukung dan daerah-daerah yang satu tahun menelang Pemilu melaksanakan Pilkades, karena saya yakin pendukung Kades itu lebih
fanatik
. Itu mungkin antisipasi kami ke depannya itu seperti itu.”
30
D. Performa Komunikatif PPP Kabupaten Tegal
Performa komunikatif merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh setiap partai politik, ini dilakukan supaya partai politik dapat menjaga
eksistensinya sebagai suatu organisasi politik. Performa adalah metafora yang menggambarkan proses simbolik pemahaman akan perilaku manusia dalam
sebuah organisasi, performa organisasi seringkali memiliki unsur teatrikal, di mana baik supervisior maupun karyawan kader partai dalam hal ini memilih
untuk mengambil peranan atau bagian tertentu dalam organisasi mereka.
31
Dalam menjaga performa, tentu saja terkait dengan citra dan agenda kerja,
32
oleh sebab itu PPP Kabupaten Tegal melakukan beberapa upaya agar dapat menjaga
eksistensinya dalam dunia politik.
30
Wawancara Pribadi dengan Masdar Helmi.
31
Richard West Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi Jakarta: Salemba Humanika, 2008, h. 325.
32
Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik di Era Industry Citra, Jakarta: Lasswell Visitama, 2010, h. 100
Berikut adalah langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PPP Kabupaten Tegal yang bertujuan untuk tetap menjaga performa mereka
dalam menghadapi Pemilu Legislatif 2009. 1.
Performa ritual, yaitu merupakan semua performa komunikasi yang terjadi secara teratur dan berulang.
33
ini menyangkut semua hal yang dilakukan oleh PPP Kabupaten Tegal Pra Pemilu Legislatif 2009, berikut adalah
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PPP Kabupaten Tegal yang berkaitan dengan performa ritual mereka:
TABEL 14
KEGIATAN WAKTU
TEMPAT Rapat pengurus harian DPC
PPP Kabupaten Tegal dengan FPPP DPRD II Kabupaten
Tegal Setiap tanggal 27
Desember Kantor DPC PPP
Kabupaten Tegal
Syukuran Hari Ulang Tahun PPP
Setiap tanggal 5 Januari Kantor DPC PPP
Kabupaten Tegal
Rapat Pengurus Harian DPC PPP Kabupaten Tegal dengan
Majelis pakar PPP Kabupaten Tegal
Setiap dua bulan sekali Kantor DPC PPP
Kabupaten Tegal
Rapat Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif LP2L PPP
Kabupaten Tegal 2 minggu sekali
menjelang Pemilu legislatif 2009
Kantor DPC PPP Kabupaten Tegal
Rapat DPC dengan PAC PPP se-Kabupaten Tegal
Setiap 6 bulan sekali Kantor DPC PPP
Kabupaten Tegal
Musyawarah Cabang DPC PPP Kabupaten Tegal
Setiap 5 tahun sekali Kantor DPC PPP
Kabupaten Tegal
Sumber: LPJ DPC PPP Kabupaten Tegal masa bakti 2005-2010. 2.
Performa sosial, yakni Performa sosial merupakan perpanjangan sikap santun dan kesopanan untuk mendorong kerja sama diantara anggota
organisasi.
34
Dalam hal ini adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh PPP Kabupaten Tegal dalam berkerja sama dengan para kader dan
33
Ibid, h. 326.
34
Ibid, h. 326.
jaringan organisasi PPP Kabupaten Tegal di tingkat kecamatan dan ranting. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh PPP
Kabupaten Tegal dalam performa sosial mereka.
TABEL 15
KEGIATAN WAKTU
TEMPAT Keterangan
Pertemuan dengan Wanita
persatuan Pembangunan
WPP Kabupaten Tegal
29 Januari 2006 Kantor DPC PPP
Kabupaten Tegal Membahas
tentang pembentukan
WPP di tingkat PAC se-kabupaten
Tegal
Konsolidasi partai tingkat
ranting di Desa Karangdawa
kecamatan Margasari
16 Maret 2007 Desa Karangdawa
kecamatan Margasari
Membahas pembentukan
kepengurusan PPP tingkat
Ranting se- kecamatan
Margasari
Konsolidasi PAC PPP Talang
18 April 2007 Desa Pesayangan
Kecamatan Talang Membahas
tentang menyelenggarakan
sunatan masal di Kecamatan
Talang
Konsolidasi PAC PPP Pangkah
21 April 2007 desa dermasandi
Kecamatan Pangkah Membahas
tentang pemberian santunan kepada
anak yatim piatu di panti asuhan
Darul yatama Pangkah
Konsolidasi PAC PPP Bumijawa
30 April 2007 Kecamatan
Bumijawa Membahas
tentang Pembentukan
kepengurusan tingkat Ranting di
Kecamatan Bumijawa
Konsolidasi PAC PPP Balapulang
05 Mei 2007 Desa Danawarih
Kecamatan Balapulang
Membahas tentang
pembentukan kepengurusan di
tingkat ranting se- kecamatan
Balapulang
Konsolidasi PAC PPP Margasari
6 Mei 2007 Desa Jembayat
Kecamatan Margasari
Membahas tentang pemberian
beasiswa kepada anak-anak dari
kader PPP yang kurang mampu