17
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Teori Performa Komunikatif
Pacanowsky dan O’Donell Trujillo, menyatakan bahwa anggota organisasi melakukan peforma komunikasi tertentu yang berakibat pada munculnya budaya
organisasi yang unik. Pacanowsky dan O’Donell Trujillo meyakini bahwa performa komunikatif sangat penting bagi budaya suatu organisasi.
1
Organisasi dalam hal ini adalah organisasi politik atau yang dikenal sebagai partai politik. Partai politik yang akan dibahas adalah Partai Persatuan
Pembangunan. Bagaimana partai ini membentuk sebuah performa komunikatif di antara para kader, konstituennya dan masayarakat secara luas, terutama dalam
rangka menghadapi Pemilu legislatif 2009. Performa adalah metafora yang menggambarkan proses simbolik
pemahaman akan perilaku manusia dalam sebuah organisasi, performa organisasi seringkali memiliki unsur teatrikal, di mana baik supervisior maupun karyawan
kader partai dalam hal ini memilih untuk mengambil peranan atau bagian tertentu dalam organisasi mereka.
2
Performa komunikatif dibedakan menjadi performa ritual, performa hasrat, performa sosial, performa politis, dan performa enkulturasi.
3
Di bawah ini akan
1
Richard West Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi Jakarta: Salemba Humanika, 2008, h. 325.
2
Ibid, h. 325.
3
Ibid, h. 325.
dijelaskan lebih lanjut mengenai empat performa komunikatif yang dilakukan oleh PPP Kabupaten Tegal tersebut:
1. Performa Ritual
Performa ritual merupakan semua performa komunikasi yang terjadi secara teratur dan berulang. Ritual terdiri atas empat jenis, yakni personal, tugas,
sosial, dan organisasi. Ritual personal merupakan rutinitas yang dilakukan di tempat kerja setiap hari. Ritual tugas adalah perilaku rutin yang dikaitkan dengan
pekerjaan seseorang. Ritual sosial adalah rutinitas verbal nonverbal yang biasanya mempertimbangkan interaksi dengan orang lain. Ritual organisasi merupakan
rutinitas yang berkaitan dengan organisasi secara keseluruhan. 2.
Performa Sosial Performa sosial merupakan perpanjangan sikap santun dan kesopanan
untuk mendorong kerja sama diantara anggota organisasi. Sikap ini juga merupakan
cerminan perilaku
organisasi yang
ditunjukkan untuk
mendemonstrasikan kerja sama dan kesopanan dengan orang lain. Kebanyakan organisasi menginginkan untuk mempertahankan perilaku yang professional,
bahkan dimasa yang sulit, dan performa sosial membantu tercapainya hal ini. Organisasi dalam konteks ini adalah prganisasi partai politik, performa
sosial berupa kesantunan dan kesopanan yang ditunjukkan oleh Partai Persatuan Pembangunan untuk kerjasama diantara para kader dan konstituennya.
3. Performa Politis
Ketika budaya organisasi mengkomunikasikan performa politis, budaya ini sedang menjalankan kekuasaan atau kontrol. Performa politis merupakan perilaku
organisasi yang mendemonstrasikan kekuasaan atau kontrol. Karena kebanyakan