Penilaian Penyebab Masalah Pada Episode Cinta Tanpa Batas
sakit, kehilangan penglihatan, itu juga kembali menumbuhkan kepercayaan diri bahwa walaupun kondisi fisik jauh berbeda, tapi tidak perlakuan berbeda dari
orang terdekat. Kehilangan penglihatan bukan keinginan saya, bukan keinginan suami, tapi keinginan Tuhan yang mungkin baik adanya,” ujar Dian.
7 1
Selain bertanya langsung kepada narasumber, Andy F. Noya juga menanyakan kepada psikolog yang juga sebagai konsultan rumah tangga, Ieda
Purnomo Sigit, dan ia berpendapat bahwa sebetulnya pasangan bisa menerima keadaan seperti itu tapi karena lingkungan belum bisa menerima, maka ada proses
yang harus dilalui dulu. Kemampuan menerima diri, kemampuan menerima orang lain apa adanya, maka dengan begitu semua yang dilakukan bisa dilalui dengan
mudah. Dan inilah yang disebut dalam menjalani kehidupan, sehingga ini juga bukti cinta itu tumbuh, tahu bahwa setiap kita punya kelebihan dan kekurangan
dan menjadikannya sebuah kelengkapan.
7 2
Isteri memutuskan untuk tetap menjaga suaminya dengan cara memberikan perawatan terbaik, tanpa pernah terpik
untuk meninggalkannya
Cinta bukanlah sebatas fisik semata, dengan cinta ketidaksempurnaan fisik tidak menghalangi kebahagiaan
ataupun kesuksesan Para suami tetap melakukan proses penerimaan
kekurangan dan kelebihan isterinya, dan menjadikannya sebagai sebuah kelengkapan dalam rumah tangga
Pada episode Atas Nama Cinta, para isteri mampu memberikan perawatan terbaiknya kepada suami, seperti yang dilakukan Tari Menayang dalam
menyiapkan, memberika makan, minum, dan obat melalui selang untuk suaminya. Dan Tari dibantu oleh seorang suster selama ia keluar i bekerja. Sama halnya
71
Wawancara Andy F. No ya dengan Eko dan Dian, 30 April 2010.
72
Wawancara Andy F. No ya dengan Ieda Purnomo Sigit dalam episode Kesempurnaan Cinta, 30 April 2010, 21.30 WIB
Tabel 7: Framing Penilaian Penyebab Masalah Episode
Penilaian Penyebab Masalah Atas Nama Cinta
Cinta Tanpa Batas
Kesempurnaan Cint
a
dengan yang dilakukan oleh Tami Ferrasta dan Retno Susilo, dengan kead
aan
suaminya yang selalu membutuhkan bantuan orang lain, maka mereka selalu siaga mendedikasikan waktu mereka untuk suami tercinta.
Sedangkan untuk episode Cinta Tanpa Batas dan Kesempurnaan Cinta, ketidaksempurnaan fisik pasangan, tidak menjadi halangan untuk mereka berbagi
kehidupan. Namun mereka harus menghadapi orang tua yang tidak merestui hubungan mereka. Dan seiring berjalannya waktu, mereka mampu membuktikan
bahwa ketidaksempurnaan
fisik yang
dikhawatirkan tidak
mampu membahagiakan, dapat dihadapi. Sebab cinta tidak hanya sebatas fisik semata,
kecacatan fisik tidak menghalangi kesuksesan dan kebahagiaan. Lebih jauh lagi adalah bagaimana mereka melalui proses pertentangan menjadi diterima.
Semua narasumber yang hadir di acara Kick Andy agar lebih tabah, lebih kuat, dan menjadi panutan bagi perempuan-
perempuan lain di Indonesia.
Diakui Tari Menayang, sejak Victor sakit ia lebih banyak membaca buku tentang spiritualisme, tentang hubungan antarmanusia, manusia itu
sendiri, kemudian sampai Tari mengetahui bahwa Subhanallah sebegitu hebatnya sehingga ia tidak takut lagi dengan apa yang akan dihadapi. Dan Tari pun berbagi
pesan kepada ibu
-
ibu, isteri-isteri yang mengalam i hal yang sama, “bahwa yang pertama tentu saja kita perlu mendapat bantuan, bantuan dari orang banyak, lalu
yang kedua adalah saya berusaha untuk memahami Tuhan sehingga saya seperti