Tinjauan Tentang Dakwah TINJAUAN TEORI

Rasul. 2 3 Pesan dakwah mengandung seruan untuk pembentukan akhlak mulia yang bersumber dari Al - Quran dan Sunnah, guna mengajak manusia agar menjalankan perintah agama Islam seutuhnya. Oleh karena itu da’i tidak boleh menyi mpang dari dua pokok yang menjadi pesan atau materi dakwah. Mustofa Bisri membedakan pesan dakwah dalam dua kerangka besar, yaitu: a. Pesan Dakwah yang memuat hubungan manusia dengan khali yang berorientasi kepada kesalehan individu b. Pesan Dakwah yang memuat hubungan manusia dengan manusia yang akan menciptakan kesalehan sosial 2 4 Kelebihan Islam sebagai terletak pada kekuatan relasi dengan Tuhan di satu sisi dan relasi dengan sesama manusia di sisi lainnya. Keduanya menyatu dan tidak bisa dipisahkan. Relasi dengan Tuhan menjadi tidak bermakna jika tidak diikuti secara konstan dengan relasi sesama manusia. Pesan dakwah yang bersumber dari Al - Quran dan Sunnah diantaranya meliputi akidah keimanan, syariah keislaman, dan akhlak budi pekerti. Aqidah dalam Islam mencakup masalah - masalah dengan keimanan, misalnya tentang rukun iman dan ketauhidan. Syariah seputar perbuatan yang nyata dalam menjalankan atau meninggalkan perintah Allah SW T. Sedangkan akhlak merupakan penyempurnaan. Meskipun keimanan dan keislaman seseorang sudah sangat baik, namun jika akhlaknya buruk maka ia belum dikatakan sebagai hamba yang sempurna. 2 5 23 Hasanudin, Surabaya: Usaha Ofcet Printing 1982, hal. 41 24 Mustofa Bisri, Bandung: Mizan, 1995, hal. 28 25 Alif Yafie, “ ,” hal. 23. hablum minall ah hablum minannas institutional religio Retorika Dakwah Dan Publisistik Dalam Pemimpin, Saleh Ritual Saleh Sosial, Dakwah Dalam Al - Quran Dan As - Sunnah 3 . Dakwah Di Media Elektronik Ke majuan dibidang pertelevisian di Indonesia menyebabkan terbukanya kesempatan menampilkan berbagai acara yang menyangkut udaya masyarakat serta kebutuhan khalayak. Menyampaikan pesan dakwah melalui televisi jauh lebih efektif, mengingat masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Sehingga dakwah melalui televisi dapat membantu individu maupun masyarakat untuk menemukan kembali atau memperoleh nilai pondasi l mereka. Karena dakwah kini telah mengarah ke berbagai topik masalah kehidupan sehari- hari sebagai aplikasi dari dogma agama tanpa menghilangkan unsur hiburan. 1 . Pengertian Televisi Televisi berasal dari bahasa Yunani, yang berarti jauh, sedangkan adalah penglihatan. Televisi merupakan hasil penggabungan antara radio dan film, sehingga bersifat audiovisual. Artinya menyampaikan pesan berupa suara dan gambar secara simultan. Dibandingkan dengan massa lainnya, televisi memiliki beberapa kelebihan , yaitu bersifat tidak mengenal jarak dan rintangan, serta mempunyai daya tarik auditif dan visual Effendy, 2002: 170-173. 2 6 Televisi adalah media massa yang menyampaikan pesan jarak jauh berupa gabungan gambar dan suara, baik melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. Proses penyajiannya melalui kamera dan mikrofon yang ditransformasikan kedalam getaran elektromagnetis. Setelah diperkuat, kemudian 26 Iswandi Syahputra, , Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007, hal. 102

B. Konseptualisasi Televisi

tele vision Komunikasi Profetik dimodulasikan menjadi gelombang radio dengan frekuensi tinggi yang disebut VHF dan UHF dan dipancarkan ke udara melalui stasiun pemancar atau transmisi. Televisi lahir dalam suasana kacau, yaitu pada masa transisi bergulir. Iswandi Syahputra menilai, Televisi muncul tanpa adanya desain tertentu yang dapat membingkai ke mana arah dan format yang dihendaki. Secara tiba - tiba industri Televisi muncul dan langsung memiliki posisi karena memang diminati oleh khalayak. 2 7 Sehingga menuntut Stasiun Televisi membuat program yang menarik untuk ditayangkan. Sejalan dengan hal tersebut, eksistensi sebuah St asiun Televisi juga bergantung pada iklan yang menspon program -program yang ditayangkan. Fungsi televisi sama dengan media massa lainnya, yakni memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi. Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, dan selanjutnya untuk memperoleh informasi. Selain berfungsi memberikan informasi dan menghibur, Televisi juga memi iki karakteristik yang pastinya berbeda dengan media massa lainnya, diantaranya: 1 . Memiliki jangkauan yang luas dan segera dapat menyentuh rangsang penglihatan dan pendengaran manusia 2 . Menyajikan pengalaman langsung kepada penonton 3 . Dapat dikatakan “meniadakan” perbedaan jarak dan waktu 27 Iswandi Syahputra, Yogyakarta: Pilar Media, 2006, hal. 72 Very High Frequency Ultra High Frequency Jurnalistik Infotainment, Kancah Baru Jurnalistik Dalam Industri Televisi, 4 . Mampu menyajikan unsur warna, gerakan, bunyi, dan proses dengan baik 5 . Dapat mengkoordinasikan pemanfaatan berbagai media lain, seperti film, foto, dan gambar dengan baik 6 . Dapat menyimpan berbagai data, informasi dan serentak menyebarluaskan dengan cepat ke berbagai tempat yang berjauhan 7 . Membangkitkan perasaan intim atau media personal 2 8 Televisi juga dapat berfungsi sebagai media pendidikan. Pesan - pesan yang edukatif baik dalam aspek kognitif, afektif, ataupun psikomotorik bisa dikemas dalam bentuk program televisi. Secara lebih khusus, televisi dapat dirancang atau dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Pesan - pesan instruksional, seperti percobaan dilaboratorium, dapat diperhatikan melalui tayangan televisi. 2 9 Menurut Katheleen H. Jamieson, kekuatan televisi sebagai dramatisasi dan sensasionalisasi isi pesan. Begitu pula menurut pakar Jalaludin Rahmat, gambaran dunia dalam televisi sebetulnya merupakan gambaran dunia yang sudah diolah. Pengolahan dilakukan melalui kamera, gerakan, pengambi gambar, dan sudut kamera guna menentukan kesan pada diri pemirsa. pengolahan melalui proses penyuntingan, dua gambar atau lebih dapat dipadankan untuk menimbulkan kesan yang dikehendaki. Pengolahan terakhir melalui yang muncul dalam layar televisi. Layar televisi mengubah persepsi pemirsa tentang ruang dan waktu. Televisi juga bisa menjadikan komunikasi interpersonal antara pemirsa dengan objek yang ditonto n. 28 Sutisno, Jakarta: Grasindo, 199 3, hal. 3 29 Sony Set, Yogyakarta: CV. Andi Offset, hal 31 Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video, Menjadi Perancang Program Televisi Profesional,