Metode pengukuran konsumsi makanan Perawat Komunitas

Secara harfiah, balitaanak dibawah lima tahun adalah anak usia kurang dari lima tahun balita memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari orang dewasa. Mereka butuh lebih banyak bahan makanan sumber energi seperti karbohidrat, protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib dikonsumsi anak setiap hari. Atur agar semua sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari.

C. Metode pengukuran konsumsi makanan

a. Metode Food Recall

Prinsip dari metode recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Dalam metode ini, responden, ibu, atau pengasuh disuruh menceritakan semua yang diminum dan dimakan selam 24 jam yang lalu kemarin. Biasanya dimulai sejak bangun pagi kemarin sampai dia istirahat tidur dimalam harinya, atau dapat juga dari waktu saat dilakukan wawancara mundur kebelakang sampai 24 jam penuh. Wawancara dilakukan oleh petugas dengan menggunakan kuesioner. Kelebihan metode recall 24 jam: 1 Mudah melaksanakannya serta tidak terlalu membebani responden 2 Biaya relatif murah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan tempat yang luas untuk wawancara 3 Cepat, sehingga dapat mencakup banyak responden 4 Dapat digunakan oleh responden yang buta huruf 23 5 Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsi individu sehingga dapat dihitung intake zat gizi sehari Kekurangan dari meode ini yaitu, ketepatan tergantung pada daya ingat responden, tidak cocok dilakukan pada anak usia di bawah 7 tahun dan orang tua diatas umur 70 tahun, membutuhkan tenaga yang terlatih dan terampil dalam menggunakan URT, Kurang menggambarkan asupan makanan sehari-hari bila dilakukan recall satu hari saja. Kekurangan metode recall 24 jam: 1 Metode ini tidak dapat di gunakan pada lansia di karenakn dalam metode ini daya ingat yang di jadikan alat ukur untuk mengingat makan apa saja yang telah di berikan selama 24 jam atu sehari. 2 Metode recall 24 jam bersifat kualitatif maka untuk mendapatkan hasil yang bersifat kuantiatif harus dilakukan 2x24 jam atau 2 hari dan tidak boleh dilakukan 2 hari berturut-turut melainkan di beri jeda atau selang 1 hari.

D. Perawat Komunitas

a. Pengertian Keperawatan Komunitas

Menurut WHO 1959, dalam Mahyudin, 2009, keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan 24 lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987 dalam Mahyudin 2009. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan kesehatan komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang merupakan keterpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif, secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal.

b. Tatanan Pelayanan Keperawatan Komunitas

Perawatan di komunitas difokuskan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan, pendidikan dan managemen serta 25 mengkoordinasikan dan melanjutkan perawatan retoratif di dalam lingkungan komunitas klien. Perawatan komunitas mengkaji kebutuhan kesehatan individu, keluarga, dan komunitas serta membantu klien berupaya melawan penyakit dan masalah kesehatan. Perawatan komunitas juga mengacu pada kesehatan komunitas dan interaksi antar individu dalam komunitas tersebut. Komunitas dapat berupa suatu lokasi khusus misalnya area perkotaan atau area pelosok atau sekelompok tertentu PeryPotter, 2005 dalam Wahit dkk, 2006. Perawat komunitas memiliki memiliki tempat kerja yang bervariasi, meliputi wilayah komunitas, pusat-pusat kesehatan okupasi, sekolah, lembaga pelayanan kesehatan rumah, klinik kesehatan, dan tempat praktik swasta Pery Potter, 2005 dalam Wahit dkk, 2006 .

E. Kerangka teori