35 Pengecekan kembali data yang telah dimasukkan untuk memastikan data tersebut
tidak ada yang salah, sehingga dengan demikian data tersebut telah siap diolah dan dianalisis.
G. Etika Penelitian
Etika penelitian bertujuan untuk menjamin kerahasiaan identitas responden, melindungi dan menghormati hak responden dengan mengajukan surat pernyataan persetujuan
informed consent. Sebelum menandatangani surat persetujuan, peneliti menjelaskan judul penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan menjelaskan kepada responden
bahwa penelitian tidak membahayakan bagi responden. Peneliti akan menjamin kerahasiaan identitas responden, dimana data yang diperoleh hanya akan digunakan
untuk kepentingan penelitian dan apabila penelitian telah selesai maka data tersebut akan dimusnahkan.
H. Analisa Data
Analisa data menggunakan analisa univariat atau data secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi. Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi
kecukupan zat mikro vitamin dan zat makro protein, karbohidrat, lemak, energi dari hasil penelitian akan ditampilkan dalam bentuk distribusi, frekuensi dan prosentase
namun tidak di lakukan uji statistik atau analisa bivariat.
BAB V HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk analisa univariat yang menggambarkan distribusi frekuensi dari responden.
A. Gambaran Tempat Penelitian 1. Gambaran Umum
Sejarah berdirinnya puskesmas ciputat berawal dari balai pengobatan yang dipimpin oleh H. Kamsari Kadri tamatan Sekolah Perawat RSUP Jakarta
tahun 1935. Pada tahun 1950-1955, balai pengobatan ini semakin berkembang, pasien yang berobat bukan saja warga masyarakat kecamatan
ciputat, akan tetapi dari serpong, pondok aren, pondok betung bahkan dari pondok pinang sampai masyarakat kemang, sebab pada waktu itu kedinasan
Kesehatan masih bergabung dengan Kebayoran lama. Pada tahun 1956 sampai dengan sekarang, setelah menjadi Puskemas ciputat, gedung, sarana
dan prasarana bertambah lengkap begitu juga tenaga paramedik.
Puskesmas ciputat terletak ± 6 km sebelah Utara Kota Tangerang Selatan. Luas wilayah kecamatan Ciputat kira-kira 13.311 Ha dengan sebagian besar
berupa tanah daratkering 93,64 sisanya adalah tanah rawadanau. Puskesmas ciputat merupakan salah satu dari 3 puskesmas yang ada di
wilayah kecamatan ciputat. Letaknya berbatasan dengan: a. Sebelah Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Kampung sawah
36
b. Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang c. Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang
d. Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur Puskesmas ciputat terletak di jalan Ki Hajar Dewantara No. 7 Kelurahan
ciputat, Kecamatan ciputat, Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten. Di bangun di atas tanah seluas 693 m2 dengan luas bangunan lebih kurang
1200 m2 terdiri dari 2 lantai. Kegiatan pelayanan di pusatkan di lantai 1sedangkan lantai 2 di fungsikan sebagai ruang pimpinan, staf, data dan
ruang rapat. Di lantai 2 juga terdapat ruang pelayanan TB paru, klinik sanitasi dan laboratorium.
Wilayah kerja puskesmas Ciputat terdiri dari 2 kelurahan yaitu kelurahan Ciputat dan kelurahan Cipayung.
2. Sosial Ekonomi a. Tingkat pendapatanmata pencaharian
1 PNSABRI : 4026 16,19
2 Swasta : 763 3,21
3 Tani :
3611,52 4 Pedagang
: 4028 16,96 5 Jasa
: 829
3,94 6 Buruh :
328213,82 7 Lain-lain
: 2826 11,9
37
b. Tingkat Pendidikan 1 SDMI
: 7799 Orang 2 SLTPMTs
: 5436 Orang 3 SLTASMA
: 5567 Orang 4 DIPLOMA
: 3848 Orang 5 UNIVERSITAS : 4761 Orang
3. Visi dan misi Puskesmas Ciputat a. Visi
Unggul dalam pelayanan kesehatan dasar tahun 2010 b. Misi
1 Meningkatkan sumber daya manusia Mewujudkan pelayanan prima
2 Menggalang kemitraan dengan lintas program¸lintas sektoral dan swasta
3 Mendorong kemandirian
4. Program Pokok Puskesmas a. Program Kesehatan Dasar
1 Promosi Kesehatan 2 Kesehatan Lingkungan
3 Kesehatan Ibu dan Anak 4 Perbaikan Gizi
38
b. Program Pengembangan Wajib 1 Usaha Kesehatan Sekolah
2 Lansia 3 NAPZA
c. Program Pengembangan Pilihan 1 Kesehatan Jiwa
2 UKGMD 3 Laboratorium
5. Sumber Daya Kesehatan a. Ketenagaan
1 Dokter Umum PNS : 1 orang
2 Dokter gigi PNS : 1 Orang
3 Perawat gigi : 1 orang
4 Perawat :
4 orang
5 Bidan : 6
orang 6 Tenaga Pelaksana Gizi
: 1 orang 7 Asisten Apoteker
: 1 orang 8 Tenaga Administrasi
: 3 orang 9 Pekarya Kesehatan
:1 orang 10 Tenaga honorer
: 8 orang
39
6. Jumlah kasus dan data penyakit Penyakit yang mendominasi di Puskesmas Ciputat adalah penyakit
menular dan penyakit menular langsung. Data yang di peroleh mengenai penyakit-peyakit di Puskesmas Ciputat seperti: DBD, di Kecamatan
Ciputat yaitu sebanyak 59 kasus dengan rincian 13 kasus dari Kelurahan Ciputat dan 46 kasus dari Kelurahan Cipayung. Filariasis ditemukan
sebanyak 5 orang penderita. TB Tuberkolusa sebanyak 56 jumlah TB klinis sedangkan untuk TB paru positif sebayak 45 pasien. Diare, terdapat
967 kasus, 492 kasus ditemukan di Kelurahan Ciputat dan 475 kasus terdapat di Kelurahan Cipayung. Penyakit Kusta, penderita penyakit kusta
ditemukan sebanyak 7 kasus. Pneumonia, kasus penyakit pneumonia yang ditemukan di Puskesmas Ciputat sebayak 919 kasus, 202 diantaranya
adalah balita. Penyakit HIVAIDS, kasus penyakit ini ditemukan berjumlah 3 kasus tetapi tiudak ada satupun kasus yang ditangani.
Penyakit IMS, jumlah kasus IMS terdapat 109 kasus yang ditemukan di Puskesmas Ciputat.
B. Analisa Univariat 1. Kandungan Zat Gizi makanan
Distribusi frekuensi asupan makanan energi, protein, karbohidrat, lemak dan Vitamin pada balita yang mengalami diare di Puskesmas
Ciputat Kabupaten Tangerang tahun 2010 di peroleh hasil yang di sajikan dalam bentuk tabel
40
a. Asupan Energi Tabel 3.2
Distribusi frekuensi asupan energi pada balita yang mengalami diare di Puskesmas Ciputat n=76
Kategori N
Kurang 76 100
Baik 0 Total 76 100
Berdasarkan tabel, distribusi frekuensi asupan energi pada balita di puskesmas ciputat kabupaten Tangerang tahun 2010 yang mengalami
diare adalah seluruh responden yaitu sebanyak 76 100 balita dalam kategori kurang dan 0 0 balita dalam kategori baik.
b. Asupan Protein Tabel 4.1
Distribusi frekuensi Asupan protein pada balita yang mengalami diare di Puskesmas Ciputat n=76
Kategori n
Kurang 75 99
Baik 1 1
Total 76 100
41
Berdasarkan tabel, distribusi frekuensi asupan protein pada balita di puskesmas ciputat tahun 2010 yang mengalami diare adalah seluruh
responden yaitu sebanyak 75 99 balita dan 1 1 balita dalam kategori baik.
c. Asupan Karbohidrat Tabel 4.2
Distribusi frekuensi Asupan Karbohidrat pada balita yang mengalami diare di Puskesmas Ciputat n=76
Kategori n
Kurang 76 100
Baik 0 Total 76 100
Berdasarkan tabel, distribusi frekuensi asupan karbohidrat pada balita di puskesmas ciputat kabupaten Tangerang tahun 2010 yang
mengalami diare yaitu sebanyak 76 100 balita dalam kategori kurang dan 0 0 balita dalam kategori baik.
d. Asupan Lemak Tabel 5.1
Distribusi frekuensi Asupan lemak pada balita yang mengalami diare di puskesmas ciputat n=76
Kategori n
42
Kurang 75 99
Baik 1 1
Total 76 100
Berdasarkan tabel, distribusi frekuensi asupan lemak pada balita di Puskesmas Ciputat tahun 2010 yang mengalami diare yaitu sebanyak
75 99 dalam kategori kurang balita dan 1 1 balita dalam kategori baik.
e. Asupan Vitamin A Tabel 5.2
Distribusi frekuensi Asupan vitamin A pada balita yang mengalami diare di Puskesmas Ciputat n=76
Kategori n
Kurang 72 95
Baik 4 5
Total 76 100
Berdasarkan tabel, distribusi frekuensi asupan Vitamin A pada balita di Puskesmas Ciputat tahun 2010 yang mengalami diare yaitu
sebanyak 72 99 balita dalam kategori kurang dan 4 5 balita dalam kategori baik.
43
f. Asupan Vitamin B12 Tabel 6.1
Distribusi frekuensi Asupan vitamin B12 pada balita yang mengalami diare di Puskesmas Ciputat n=76
Kategori n
Kurang 63 82
Baik 13 18 Total 76 100
Berdasarkan tabel, distribusi frekuensi asupan Vitamin B pada balita di Puskesmas Ciputat tahun 2010 yang mengalami diare yaitu
sebanyak 63 82 balita dalam kategori kurang dan 13 18 balita dalam kategori baik.
g. Asupan Vitamin C Tabel 6.2
Distribusi frekuensi Asupan vitamin C pada balita yang mengalami diare di Puskesmas Ciputat n=76
Kategori N
Kurang 75 99
Baik 1 1
Total 76 100
44
Berdasarkan tabel, distribusi frekuensi asupan Vitamin c pada balita di Puskesmas Ciputat tahun 2010 yang mengalami diare yaitu sebanyak 75
99 balita dalam kategori kurang dan 1 1 balita dalam kategori baik.
2. Gambaran Kandungan Zat Gizi makanan berdasarkan rata-rata konsumsi
Kandungan zat gizi makanan adalah bahan-bahan dasar menurut ilmu gizi yang menyusun bahan makanan dan memiliki fungsi sebagai
sumber energi atau tenaga untuk menunjang pertumbuhan badan, memelihara jaringan tubuh, serta mengatur metabolisme tubuh yang
berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap penyakit Achmad dalam Anis, 2006. Kandungan zat gizi makanan di bedakan
menjadi dua kategori, zat gizi makro dan mikro. Yang termasuk zat gizi makro adalah energi, lemak, protein, dan karbohidrat. Sedangkan yang
dimaksud dengan zat gizi mikro adalah vitamin dan mineral. a. Konsumsi Zat Makro
Tabel 7.1 Distribusi Frekuensi Rata-rata asupan zat gizi asupan makanan energi
dan protein pada balita yang mengalami diare di Puskesmas Ciputat n=76
45
Zat Gizi makro Rata-rata
Min-Max Energi
117.225 Kkal 21 - 618.1 Kkal
Protein 2.74 g
0.2 - 25.95 g
Dari tabel diatas dapat dilihat rata-rata kandungan zat gizi yang dikonsumsi balita yang mengalami diare yaitu sebesar 117.225 Kkal
untuk rata-rata energi dengan kisaran antara 21 kal dengan 618.1 kal. Sedangkan konsumsi protein rata-rata balita yang mengkonsumsi
sebesar 2.74 g dengan kisaran rata-rata konsumsi minimum yaitu sebesar 0.2 g dan rata-rata konsumsi maksimum yaitu sebesar 25.95 g.
Tabel 7.2 Distribusi Frekuensi Rata-rata asupan zat gizi asupan makanan
Karbohidrat dan Lemak pada balita yang mengalami diare di Puskesmas Ciputat n=76
Zat Gizi makro Rata-rata
Min-Max Karbohidrat
15.7 g 0 - 433 g
Lemak 3.26 g
0 -154 g
Dari tabel diatas dapat dilihat rata-rata kandungan zat gizi yang dikonsumsi balita yang mengalami diare yaitu sebesar 15.7 untuk rata-rata
46
Karbohidrat dengan kisaran antara 0 kal dengan 433. Sedangkan konsumsi Lemak rata-rata balita yang mengkonsumsi sebesar 3.26 dengan kisaran
rata-rata konsumsi minimum yaitu sebesar 0 dan rata-rata konsumsi maksimum yaitu sebesar 154.
b. Konsumsi Zat Gizi Mikro vitamin Tabel 8.1
Distribusi Frekuensi Rata-rata Kandungan vitamin pada balita yang mengalami diare di Puskesmas Ciputat n=76
Vitamin Rata-rata
Min - Max Vitamin A
71.01 RE 0 - 530 RE
Vitamin B12 1.7 ug
0 -79.35 ug Vitamin C
6 mg 0 - 60.45 mg
Dari keseluruhan responden rata-rata konsumsi vitamin vit adalah, vit C yaitu sebesar 6 mg dengan rata-rata konsumsi minimum sebesar 0 mg dan
rata-rata konsumsi maksimum sebesar 60.45 mg. Untuk vitamin B12 rata- rata konsumsi yaitu sebesar 1.7 ug dengan rata-rata konsumsi minimum
sebesar 0 mg dan rata-rata konsumsi maksimum sebesar 79.35. Sedangkan untuk rata-rata konsumsi vitamin A yaitu sebesar 71.01 RE dengan kisaran
konsumsi 0 RE hingga 530 RE.
47
48 3. Gambaran Asupan Gizi pada balita berdasarkan pengelompokan umur
Tabel 8.2 Asupan energi pada balita yang mengalami diare akut di Puskesmas
Ciputat n= 76 Umur n
0-6 bulan 6
8 7-11 bulan
14 18.4
1-3 tahun 53
69.7 4-5 tahun
3 4
Total 76 100
Berdasarkan tabel diatas dapat di lihat asupan gizi yang kurang pada balita yang mengalami diare berdasarkan pengelompokan umur yang paling
banyak terdapat pada umur 1-3 tahun yaitu 53 69.7 balita, 14 18.4 balita pada umur 7-11 bulan, 6 8 balita pada umur 0-6 bulan dan 3
4 balita pada umur 4-6 tahun.
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian