Sedangkan menurut Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS klasifikasi diare di bedakan sebagai berikut,
Untuk dehidrasi: a. Dehidrasi Berat, terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut:
Letargi atau tidak sadar. mata cekung, tidak bisa minum, cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat
b. Dehidrasi Ringansedang, terdapat dua atau lebih tanda-tanda berikut: Gelisah, rewelmudah marah, mata cekung, haus, minum dengan
lahap, cubitan di kulit perut kembalinya lambat c. Tanpa Dehidrasi, tidak cukup tanda-tanda untuk di klasifikasikan
sebagai dehidrasi berat atau ringansedang. d. Jika Diare 14 hari atau lebih
1 Tanda Ada dehidrasi, diare presisten berat 2 Tanda tanpa dehidrasi, diare presisten
e. Dan jika ada Darah dalam tinja 1 Disentri
Manajemen terpadu balita sakit Depkes RI, 2005
4. Bahaya diare
Dua bahaya diare dalah kematian dan kurang gizi. Kematian karena diare akut sering disebabkan oleh kehilangan air dan garam dari tubuh,
kehilangan ini disebut dehidrasi. Diare lebih berat pada anak yang kurang gizi diare dapat pula menimbulkan kurang gizi dan menjadi berat karena
pada diare: 11
a. Pada diare makanan hilang dari tubuh b. Zat makanan digunakan untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan
bukan untuk pertumbuhan c. Balita yang menderita diare mungkin tidak lapar dan ibu balita
mungkin tidak memberi makan dengan baik selama diare bahkan sampai beberapa hari setelah diare membaik. Untuk mencegah kurang
gizi, makanan harus diberikan pada anak diare begitu mereka balita mau makan.
Pada diare akut perubahan-perubahan yang terjadi adalah: kehilangan cairan, perubahan keseimbangan asam basa, hipoglikemi, gangguan gizi dan
gangguan sirkulasi. Dari segi nutrisi, diare akut berakibat buruk terhadap keadaan gizi; melalui 4 mekanisme, yakni:
a. masukan makanan berkurang oleh karena anoreksia, kebiasaan
mengurangimeniadakan pemberian makanan Pe
A
M
K b.
bsorpsi makanan berkurang oleh karena kerusakan mukosa usus, vili menjadi pendek dan atrofi dan enzim laktasedan disakarida lainnya
berkurang c.
etabolisme dan endokrin fungsinya terganggu pada keadaan infeksi sistemik
d. ehilangan langsung cairan dan elektrolit, serta kehilangan nitrogen
melalui tinja dan keluarnya plasma protein dan darah karena kekurangan jaringan usus IKG.Suandi, 1999.
12
5. Diare menyebabkan dehidrasi
Tubuh mengambil air dan garam yang di perlukan dari makanan dan minuman input. Pengeluaran air dan garam melalui bab, bak, dan keringat
output. Bila pencernaan sehat, air dan garam dari usus akan masuk keperedaran darah. bila diare, usus tidak bisa bekerja secara normal. Air dan
garam sedikit yang masuk kedarah dan lebih banyak yang keluar melalui usus oleh karena itu dalam tinja akan lebih banyak terkandung air dan
garam. Hilangnya air dan garam dalam jumlah besar menyebabkan timbulnya
dehidrasi. Dehidrasi terjadi bila output air dan garam lebih banyak dibanding inputnya. Semakin banyak tinja yang dikeluarkan berarti semakin
banyak balita tersebut kehilangan cairan. Diare dapat disebabkan oleh muntah banyak yang sering menyertai diare Muhadjin, 2002.
Dehidrasi terjadi karena kehilangan air lebih banyak daripada pemasukan air. Derajat dehidrasi dapat dibagi berdasarkan gejala klinis dan kehilangan
berat badan. Derajat dehidrasi menurut kehilangan berat badan, diklasifikasikan menjadi empat, dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 2.1 derajat dehidrasi berdasarkankehilangan berat badan Derajat dehidrasi
Penurunan berat badan Tidak dehidrasi
2 ½ Dehidrasi ringan
2 ½ - 5 Dehidrasi sedand
5 -10 Dehidrasi berat
10
13
Tabel 2.2 Derajat dehidrasi berdasarkan gejala klinis Penilaian A
B C
Keadaan umum
Baik, sadar Gelisah , Rewel
Lesu, tidak
sadar Mata
Normal Cekung
Sangat cekung Air mata
Ada Tidak ada
Tidak ada Mulut, lidah
Basah Kering
Sangat kering Rasa haus
Minum seperti biasa Haus, ingin
minum banyak
Malas minum, tidak bias
minum
Periksa: Turgor kulit
Kembali cepat Kembali lambat
Kembali sangat lambat
Hasil pemeriksaan
Tanpa dehidrasi Dehidrasi
ringan
sedang. Bila ada 1 tanda
ditambah 1 lebih tanda lain
Dehidrasi berat
Bila ada 1 tanda di tambah 1
lebih tanda lain
Terapi Rencana pengobatan
A Rencana pengobatan
B Rencana
pengobatan C
6. Pencegahan dehidrasi