60
Variabel Y Aktivitas Belajar Siswa SKI
Rhitung Rtabel
Status 0.353
0.349 Valid
0.419 0.349
Valid 0.427
0.349 Valid
0.389 0.349
Valid 0.377
0.349 Valid
0.398 0.349
Valid 0.366
0.349 Valid
0.368 0.349
Valid 0.369
0.349 Valid
0.357 0.349
Valid 0.367
0.349 Valid
0.360 0.349
Valid 0.387
0.349 Valid
0.376 0.349
Valid 0.351
0.349 Valid
Variabel X Penerapan model Cooperative Learning
Rhitung Rtabel
Status 0.391
0.349 Valid
0.417 0.349
Valid 0.469
0.349 Valid
0.356 0.349
Valid 0.410
0.349 Valid
0.392 0.349
Valid 0.420
0.349 Valid
0.483 0.349
Valid 0.434
0.349 Valid
0.393 0.349
Valid 0.384
0.349 Valid
0.360 0.349
Valid 0.390
0.349 Valid
0.485 0.349
Valid 1
0.349 Valid
tersebut. Adapun hasil dari uji coba instrument angket tersebut adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Variabel X dan Variabel Y
Dari tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen berupa angket yang telah disebarkan mempunyai status valid. Karena dari tiap-
tiap butir pernyataan mempunyai
hitung
r
yang lebih besar dibandingkan
tabel
r product moment
hitung
r
tabel
r .
2. Uji Reliabilitas
Angket ini juga telah diuji tingkat reliabilitasnya dengan rumus penghitungan Alpha. Dari rumus tersebut didapatkan
11
r pada variabel X sebesar 0,8182. Selanjutnya hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel r
61
product moment. Pada taraf signifikansi 5 adalah lebih besar dari
tabel
r 0,8182 0,349 dan pada taraf signifikansi 1,
xy
r
adalah juga jauh lebih besar daripada
tabel
r 0,8182 0,449.
Pada variabel Y,
11
r sebesar 0,8439. Pada taraf signifikansi 5 adalah lebih besar dari
tabel
r 0,8439 0,349 dan pada taraf signifikansi
1,
xy
r
adalah juga jauh lebih besar daripada
tabel
r 0,8439 0,449.
Karena pada kedua variabel tersebut mempunyai
11
r yang lebih besar daripada
tabel
r , maka dapat disimpulkan angket ini reliable.
J. Deskripsi Data
Data-data yang diperoleh oleh peneliti mengenai penerapan model cooperative learning dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa ini melalui
instrumen angket. wawancara guru bidang studi, dan wawancara siswa. Peneliti awalnya melakukan observasi terlebih dahulu dan meminta
konfirmasi kepada pihak sekolah kepala sekolah. Melalui observasi tersebut, didapatkan hasil bahwa kebanyakan guru bidang studi pada sekolah
tersebut telah menerapkan model cooperative learning. Sesuai dengan trade mark mereka yang menitik beratkan pada basic
sains, pada pembelajaran sejarah kebudayaan Islam, siswa dalam pembelajaran kooperatifnya pada akhirnya biasanya dianjurkan membuat
presentasi kelompok nantinya dengan memakai power point sesuai dengan kreatifitas mereka.
2
Melihat hal tersebut, peneliti merasa cocok untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
Selanjutnya peneliti melakukan penyebaran angket hanya pada kelas IX saja. Sesuai dengan anjuran dari guru bidang studi, karena kelas IX
merupakan kelas yang sudah menerapkan model cooperative learning secara maksimal
dibandingkan dengan
tingkat kelas
lain pada
proses pembelajarannya. Angket disebar pada 4-5 siswa di masing-masing 7 kelas
2
Wawancara guru bidang studi.
62
yaitu, IX-A, IX-B, IX-C, IX-D, IX-E, IX-F, dan IX-G. Peneliti memberikan pertanyaan yang mencakup kedua variabel sebanyak 30.
Setelah data diperoleh dari hasil angket yang telah disebarkan kepada responden, maka langkah selanjutnya yaitu menghitung hasil angket dengan
mencari angka prosentase.
1. Variabel Bebas Penerapan Model Coopeartive Learning
Data mengenai penerapan model coopeartive learning yang menjadi variabel X merupakan data yang diperoleh langsung dari
pengisian instrumen penelitian yang berbentuk angket yang disebarkan kepada siswa sebagai responden yang mengamati dan merespon penerapan
model coopeartive learning yang ada di kelas, dengan 15 pernyataan.
Tabel. 4.3
Berkaitan Belajar Secara Kerja Kelompok
No. Pernyataan
1. Dengan belajar secara kelompok cooperative learning membuat
tugas SKI biasanya menjadi lebih ringan dikerjakan Alternatif Jawaban
Frekuensi Persentase
Sangat Setuju Setuju
Kurang Setuju Tidak Setuju
14 18
1 1
41,18 52,94
2,94 2,94
Jumlah 34
100
Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar siswa 52,94 menjawab siswa menyetujui bahwa dengan belajar secara kelompok
cooperative learning membuat tugas SKI biasanya menjadi lebih ringan dikerjakan, bahkan ada juga yang menjawab sangat menyetujui dengan
persentase 41,18. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak siswa yang menganggap bahwa dengan belajar secara kooperatif yang telah diterapkan