Aktivitas Belajar Landasan Teori
37
Pembelajaran yang berorientasikan pada aktivitas siswa bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat belajar mandiri dan kreatif,
sehingga ia dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri. Secara khusus
pembelajaran yang berorientasikan pada aktivitas ini bertujuan, pertama meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna. Artinya
siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi, akan tetapi bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk kehidupannya.
Kedua, mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Artinya, diharapkan bukan hanya kemampuan intelektual saja yang berkembang
akan tetapi seluruh pribadi siswa termasuk sikap dan mental.
32
c. Macam-macam Aktivitas
Oemar Hamalik mengatakan dalam bukunya, “pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri
atau me lakukan aktivitas sendiri”.
33
Mengingat aktivitas belajar tersebut merupakan credit point siswa dalam mencapai nilai yang baik.
Beberapa contoh aktivitas belajar, meliputi
34
: a.
Mendengarkan b.
Memandang c.
Meraba, membau, dan mencicipimengecap d.
Menulis atau mencatat e.
Membaca f.
Membuat ikhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi g.
Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram dan bagan-bagan h.
Menyusun paper atau kertas kerja i.
Mengingat
32
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008, cet. ke-1, h. 181
33
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, h. 171
34
Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991, cet. 1, h. 125-129
38
j. Berpikir
k. Latihan atau praktek
Paul B Dierdrich 2007 membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang merupakan jenis-jenis aktivitas antara
lain
35
: 1
Visual activities seperti: membaca, memperhatikan, menggambar, mendemonstrasikan, percobaan pekerjaan orang lain.
2 Oral activities seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya,
memberii saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi.
3 Listening activities seperti: mendengarkan uraian, percakapan
diskusi, pidato. 4
Writing activities seperti: menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin.
5 Drawing activities seperti: menggambar, membuat grafik, peta
diagram, pola. 6
Motor activities seperti: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang.
7 Mental activities seperti: menanggap, mengingat, memecahkan soal,
menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8
Emotional activities seperti: menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup.
Terkait dengan judul yang akan diteliti, maka dalam penelitian ini hanya akan dibahas beberapa aktivitas. Penelitian ini akan lebih
cenderung kepada oral activities yaitu
seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, mengeluarkan pendapat, diskusi. Namun dalam
pencapaian aktivitas itu juga didalamnya juga terkait 4 aktivitas lainnya yaitu Visual activities, Listening activities, Writing activities, dan
Emotional activities.
35
Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi..., h. 101
39
d. Nilai Aktivitas dalam Pembelajaran
Pembelajaran yang
efektif adalah
pembelajaran yang
menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Dengan melakukan aktivitas peserta didik dapat memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup di
masyarakat. Penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi pembelajaran para
siswa, oleh karena:
36
1 Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami
sendiri. 2
Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral.
3 Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan siswa.
4 Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri.
5 Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi
demokratis. 6
Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara orang tua dengan guru.
7 Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkret sehingga
mengembangkan pemahaman
dan berpikir
kritis serta
menghindarkan verbalitas. 8
Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan di masyarakat.