Populasi dan Sampel METODOLOGI PENELITIAN
46
2. Wawancara
Wawancara yang biasa juga disebut dengan interview atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
interviewer untuk memperoleh informasi dari narasumber. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk
mencari data variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu. Secara garis besar ada dua macam
pedoman wawancara, yaitu: a.
Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas
pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman
ini lebih
banyak tergantung
dari pewawancara.
Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. jenis wawancara ini cocok untuk penelitian kasus.
b. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang
disusun secara
terperinci sehingga
menyerupai check-list.
Pewawancara tinggal membubuhkan tanda √ pada nomor yang sesuai.
Pedoman wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk “semi
structured”. Dalam hal ini mula-mula interviewer menanyakan serentetatn pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam
dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bias meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap
dan mendalam.
9
Wawancara dalam penelitian ini berfungsi sebagai pelengkap yang dilakukan dengan berdialog dan tanya jawab kepada guru bidang studi
Sejarah Kebudayaan Islam SKI dan 4 orang siswa kelas IX di MTs Pembangunan UIN Jakarta.
9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h. 155-227
47
3. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
10
Maksudnya, angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya diberikan dengan
membubuhkan tanda tertentu. Daftar pertanyaan disusun dengan disertai alternatif jawabannya, responden diminta untuk memilih salah satu
jawaban atau lebih dari alternatif yang sudah disediakan. Untuk mendapatkan data yang komperhensif, angket ini dibagikan kepada siswa-
siswi kelas MTs Pembangunan UIN Jakarta yang menjadi responden. Angket tersebut berisi pertanyaan seputar penerapan model cooperative
learning yang dilaksanakan di MTs Pembangunan UIN Jakarta dan kegiatan belajar mengajar KBM secara aktivitas pada proses
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam SKI.