Teknik Pengolahan dan Analisis Data

54 2 Menghitung nilai skor NS, nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian. Adapun cara perhitungannya dengan menggunakan rumus mean yaitu: N X   Mx Keterangan: M x : Meannilai rata-rata ƩX : Jumlah skor pada tiap indikator N : Banyaknya Responden 3 Menentukan kategori, yaitu dengan menggunakan rumus: 19 Tabel 3.4 Skala Penerapan Model Cooperative Learning dan Skala Aktivitas Belajar Siswa SKI No. Skor Keterangan 1 – 25 Rendah 2 26 - 50 Sedang 3 51 – 75 Tinggi 4 76 – 100 Sangat Tinggi Sedangkan data yang dibahas adalah dua variabel yang saling berpengaruh, maka data tersebut juga dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus korelasi product moment untuk mengkaji hipotesis tentang ada atau tidak adanya pengaruh antara variabel X dengan variabel Y dan apakah hubungan tersebut positif atau negatif. Penghitungan korelasi product moment yang digunakan dengan rumus sebagai berikut: 19 Nurbayati Suri, “Efektivitas Penggunaan Audio Visual Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD al-Azhar 12 Cikarang-Bekasi ”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syahid Jakarta, 2009, h. 53, t.d. 55 y x y x xy SD SD c c N y x r    Keterangan:  y x = Jumlah hasil perkalian silang product moment antara: frekuensi sel f dengan x‟ dan y‟ x c = Nilai korelasi pada variabel X yang dapat dicari diperoleh dengan rumus: N fx c x   y c = Nilai korelasi pada variabel Y yang dapat dicari diperoleh dengan rumus: N fy c x   x SD = Deviasi standar skor X dalam arti tiap skor sebagai 1 unit dimana i- 1 y SD = Deviasi standar skor Y dalam arti tiap skor sebagai 1 unit dimana i- 1 N = Number of Cases 20 Setelah diperoleh nilai xy r maka selanjutnya adalah memberikan i nterpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment, yaitu: 1. Interpretasi kasar atau sederhana Yaitu dengan mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment dengan pedoman tabel dibawah ini: 20 Prof. Dr. Anas Sudijono, Pengantar Statistik …, h. 220 56 Tabel 3.5 Interpresta si Terhadap Besarnya “r” Product Moment 21 Besar “r” Product Moment Interprestasi 0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah, sehingga korelasi itu diabaikan dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y 0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau yang rendah 0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup 0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi 0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi 2. Interprestasi terhadap angka indeks korelasi “r” Product Moment yaitu dengan jalan berkonsultasi pada nilai tabel r Untuk lebih mempermudah interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dapat ditempuh dengan jalan berkonsultasi pada nilai “r” tabel rt. Apabila cara ini ditempuh maka prosedur yang akan dilalui adalah sebagai berikut: 1 Merumuskan hipotesis alternatif Ha dan Hipotesis nihil Ho. 2 Menguji kebenaran hipotesa yang telah dirumuskan dengan jalan membandingkan besarnya “r” Product Moment dengan “r” yang tercantum dalam tabel nilai t r , terlebih dahulu mencari derajat 21 Prof. Dr. Anas Sudijono, Pengantar Statistik …, h. 193 57 bebasnya db atau degrees of freedom df atau taraf signifikansi 1 dan 5 dengan rumus: df = N – nr df = Dergees of freedom N = Number of cases nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan Apabila “r” sama dengan atau lebih besar dari rt, maka Hipotesa Alternatif Ha diterima, berarti terdapat korelasi positif antara kedua variabel tersebut. Dan jika Hipotesis Nihil Ho maka tidak dapat disetujuiditerima, berarti tidak terdapat korelasi yang positif antara kedua variabel tersebut. 22 3. Mencari kontribusi variabel X terhadap variabel Y, dengan rumus: KD = r 2 x 100 KD = Kontribusi variabel terhadap Y. r 2 = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y. 22 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan …, h. 193-195 58

BAB IV HASIL PENELITIAN

H. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MTs Pembangunan UIN Jakarta

Madrasah Pembangunan lahir berawal dari keinginan tokoh-tokoh di Departemen Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan adanya pendidikan Islam yang representatif. Pada awal tahun 1972, Panitia Pembangunan Gedung Madrasah Komprehensif dibentuk oleh Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. H.M. Toha Yahya Omar alm. Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak tahun 2002 Madrasah Pembangunan IAIN Jakarta mengikuti perubahan nama menjadi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.

2. Tokoh Pendiri MTs Pembangunan UIN Jakarta

Berdirinya Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak lepas dari jasa-jasa para tokoh yang peduli terhadap pendidikan generasi Islam yakni pejabat-pejabat UIN Jakarta dan Depag, pada masa itu antara lain adalah: a. Drs. H. Kafrawi Ridwan, M.A. Direktur Perguruan Tinggi Depag. RI dan Wakil Rektor III IAIN Syarif Hidayatullah Tahun …. 59 b. Prof. Dr. H.A. Rahman Partosentono Wakil Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah Tahun…. c. Drs. Husen Assegaf, M.A. Wakil Rektor II IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun…. d. Drs. H. Bakran Yakob Ketua Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah, IA IN Syarif Hidayatullah Tahun…. e. Dr. H. Agustiar, M.A Ketua Jurusan Pedagogik, Fakultas Tarbiyah, IAIN Syarif Hidayatullah Tahun…. f. Drs. H.A. Muzakir Kasubid II Direktorat Pendidikan Departemen Agama RI Tahun…. g. Drs. H.M. Ali Hasan Kepala Seksi Pembina Tenaga Guru dan Pengawasan Subdit V Direktorat Pendidikan Agama Departemen Agama RI Tahun…. 1 3. Fasilitas MTs Pembangunan UIN Jakarta a. Ruang kelas MTs Pembangunan Jakarta ini mempunyai ruang kelas sebanyak 10 ruang kelas. Selain itu ada juga sebuah ruangan yang dinamakan dengan ruang kelas audio visual. Ruangan lesehan tanpa kursi dan meja ini biasanya secara bergiliran oleh guru saat sang guru membutuhkan media dalam pembelajarannya. b. …. 4. Tenaga Edukatif Sampai saat ini tenaga edukatif pada MTs Pembangunan UIN Jakarta berjumlah 38 orang. I. Uji Coba Instrumen Penelitian Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa setelah dilakukan penyebaran angket, maka peneliti melakukan uji coba pada angket 1 Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Panduan Siswa …, h. 3 60 Variabel Y Aktivitas Belajar Siswa SKI Rhitung Rtabel Status 0.353 0.349 Valid 0.419 0.349 Valid 0.427 0.349 Valid 0.389 0.349 Valid 0.377 0.349 Valid 0.398 0.349 Valid 0.366 0.349 Valid 0.368 0.349 Valid 0.369 0.349 Valid 0.357 0.349 Valid 0.367 0.349 Valid 0.360 0.349 Valid 0.387 0.349 Valid 0.376 0.349 Valid 0.351 0.349 Valid Variabel X Penerapan model Cooperative Learning Rhitung Rtabel Status 0.391 0.349 Valid 0.417 0.349 Valid 0.469 0.349 Valid 0.356 0.349 Valid 0.410 0.349 Valid 0.392 0.349 Valid 0.420 0.349 Valid 0.483 0.349 Valid 0.434 0.349 Valid 0.393 0.349 Valid 0.384 0.349 Valid 0.360 0.349 Valid 0.390 0.349 Valid 0.485 0.349 Valid 1 0.349 Valid tersebut. Adapun hasil dari uji coba instrument angket tersebut adalah sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel X dan Variabel Y Dari tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen berupa angket yang telah disebarkan mempunyai status valid. Karena dari tiap- tiap butir pernyataan mempunyai hitung r yang lebih besar dibandingkan tabel r product moment hitung r tabel r .

2. Uji Reliabilitas

Angket ini juga telah diuji tingkat reliabilitasnya dengan rumus penghitungan Alpha. Dari rumus tersebut didapatkan 11 r pada variabel X sebesar 0,8182. Selanjutnya hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel r

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Giving Question And Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Ski Kelas Viii Di Mts Pembangunan UIN Jakarta

1 9 167

Pengaruh motivasi belajar Terhadap hasil belajar siswa pada bidang Studi Sejarah Keudayaan Islam (SKI) di MTS N 19 Jakarta

5 34 107

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Pengaruh Penerapan Metode Mind Mop Terhadap Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Pada Siswa Kelas VIII (Quasi Eksperimen Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta)

6 46 156

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Matc

0 0 17

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe M

0 0 26

SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) MA Kelas 10

9 142 88

Aplikasi pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam di MTsN Kutacane - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 113

PENGARUH MODEL MENGAJAR GURU SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NU SALATIGA TAHUN 2010

0 0 89

BAB II Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Paired - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TYPE PAIRED STORYTELLING DAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MA NU RADEN UMA

1 1 33