Variabel Penelitian Metode Penelitian

44

C. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel merupakan salah satu unsur penting dalam suatu penelitian. Yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. 3 Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa yang ada di MTs Pembangunan UIN Jakarta. Sedangkan populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa MTs Pembangunan UIN Jakarta kelas IX tahun ajaran 2010-2011 sebanyak 228 siswa, karena kelas IX inilah yang telah menggunakan model cooperative learning secara maksimal pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam di sekolah itu. Sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi. 4 Peneliti akan mengambil sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling. Dikatakan simple sederhana karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dinamakan random karena peneliti mencampur subjek-subjek dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. 5 Suharsimi Arikunto mengatakan dalam bukunya jika jumlah subyeknya besar di atas 100 orang, dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih. 6 Oleh karena itu, peneliti akan mengambil 15 dari siswa kelas IX di MTs Pembangunan UIN Jakarta yang terbagi menjadi 7 kelas, yaitu IX-1 s.d IX-7. Dari sini peneliti akan mengambil dari masing-masing kelas sebanyak 4- 5 orang siswa atau siswi. 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian …,. h. 115 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian …, h. 117 5 Nuraida, Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, Ciputat: Islamic Research Publishing, 2009, cet. 1, h. 89 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian …, h. 134 45 Tabel 3.1 Data Populasi dan Sampel No Kelas Jumlah Siswa Populasi Sampel 1 IX 228 228 34

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Pembangunan UIN Jakarta yang beralamat di Jl. Ibnu Taimia IV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun waktu penelitian dilakukan dari bulan Oktober hingga selesai.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. 7 Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. 8 Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung ke lapangan, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung ke MTs Pembangunan UIN Jakarta untuk mengamati proses penerapan cooperative learning, keadaan tempat belajar, guru, para siswa, serta fasilitas yang dimiliki dan kepengurusan yayasan MTs Pembangunan UIN Jakarta tersebut. 7 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yoyakarta: Andi Offset, 1994, cet ke-20, h. 136. 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h. 229 46 2. Wawancara Wawancara yang biasa juga disebut dengan interview atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara interviewer untuk memperoleh informasi dari narasumber. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu. Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu: a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. jenis wawancara ini cocok untuk penelitian kasus. b. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda √ pada nomor yang sesuai. Pedoman wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk “semi structured”. Dalam hal ini mula-mula interviewer menanyakan serentetatn pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bias meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam. 9 Wawancara dalam penelitian ini berfungsi sebagai pelengkap yang dilakukan dengan berdialog dan tanya jawab kepada guru bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam SKI dan 4 orang siswa kelas IX di MTs Pembangunan UIN Jakarta. 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h. 155-227

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Giving Question And Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Ski Kelas Viii Di Mts Pembangunan UIN Jakarta

1 9 167

Pengaruh motivasi belajar Terhadap hasil belajar siswa pada bidang Studi Sejarah Keudayaan Islam (SKI) di MTS N 19 Jakarta

5 34 107

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Pengaruh Penerapan Metode Mind Mop Terhadap Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Pada Siswa Kelas VIII (Quasi Eksperimen Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta)

6 46 156

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Matc

0 0 17

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe M

0 0 26

SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) MA Kelas 10

9 142 88

Aplikasi pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam di MTsN Kutacane - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 113

PENGARUH MODEL MENGAJAR GURU SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NU SALATIGA TAHUN 2010

0 0 89

BAB II Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Paired - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TYPE PAIRED STORYTELLING DAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MA NU RADEN UMA

1 1 33