Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

49 c. Listening activities d. Writing act ivit ies e. Emotional activities  Menyimak  Mencatat  Mengerjakan tugas  Menaruh minat  Tidak Merasa bosan 24 16 28 18 23,25 27 Setelah angket dibuat dan disebarkan kepada 34 siswa, lalu peneliti akan melakukan uji coba instrumen dalam penelitian ini, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. 11 Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. 12 Dalam melakukan kevalidan dalam tiap-tiap butir instrumen angket ini, peneliti menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson: 11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h. 168 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h. 168-169 50 y x y x xy SD SD c c N y x r    Keterangan:  y x = Jumlah hasil perkalian silang product moment antara: frekuensi sel f dengan x‟ dan y‟ x c = Nilai korelasi pada variabel X yang dapat dicari diperoleh dengan rumus: N fx c x   y c = Nilai korelasi pada variabel Y yang dapat dicari diperoleh dengan rumus: N fy c x   x SD = Deviasi standar skor X dalam arti tiap skor sebagai 1 unit dimana i-1 y SD = Deviasi standar skor Y dalam arti tiap skor sebagai 1 unit dimana i-1 N = Number of Cases 13 Adapun kriteria validitasnya adalah sebagai berikut : Apabila tabel hitung r r  maka butir pernyataan tersebut dikatakan valid Apabila tabel hitung r r  maka butir pernyataan tersebut dikatakan tidak valid Hasil perhitungan koefisien korelasi per butir pernyataan dikonsultasikan dengan tabel r dengan N = 34 dan df = 32 34-2 dengan taraf signifikan 5 maka diperoleh tabel r sebesar 0,349. 14 13 Prof. Dr. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008, ed. I, h. 220 14 Prof. Dr. Anas Sudijono, Pengantar Statistik …, h. 402 51 b. Uji Reliabilitas Realibilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. 15 Peneliti akan menggunakan teknik pencarian reliabilitas tersebut dengan menggunakan rumus alpha, yaitu: 1 1 2 2 11 t b k k r       Keterangan: 11 r = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pernyataan 2 b   = jumlah varians butir 2 1  = varians total 16 2. Pedoman Wawancara Untuk menunjang penelitian, peneliti juga menggunakan teknik wawancara guru mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam dan siswa di MTs Pembangunan UIN Jakarta. Adapun hal-hal yang akan ditanyakan adalah mengenai penerapan model cooperative learning, dan kondisi belajar siswa saat diterapkan model cooperative learning. 15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h. 178 16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h. 196 52

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data terkumpul dengan lengkap, tahap berikutnya data diolah dan dianalisis untuk menjawab masalah dan hipotesis penelitian. Untuk mengolah data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-langkah analisa sebagai berikut: 1. Editing Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan. 17 Pada tahap ini peneliti akan melakukan pengecekan terhadap data yang diperoleh, khususnya pada angket yang telah diisi oleh siswa. Angket tersebut harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan pengisian, kejelasan penulisannya dan kebenaran pengisian angket, sehingga terhindar dari kekeliruan atau kesalahan. Jika ada pernyataan yang menyimpang dari yang diteliti, maka pernyataan tersebut dapat dibuang atau tidak digunakan. 2. Skoring Tahap selanjutnya setelah dilakukan pengecekan terhadap angket kemudian pemberian skor pada setiap butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam angket. Pemberian skor ini dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang ada. Adapun untuk pemberian skor pada tiap-tiap alternatif jawaban dari pernyataan sebagai berikut: Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Nilai Pernyataan Alternatif Jawaban Nilai Pernyataan Selalu 4 Sangat Setuju 4 Sering 3 Setuju 3 17 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, h. 165 53 Kadang-kadang 2 Kurang Setuju 2 Tidak Pernah 1 Tidak Setuju 1 3. Tabulasi Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Maksud tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya. 18 Setelah data-data diolah, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Teknik analisis data yaitu peneliti berusaha untuk memberikan uraian mengenai hasil penelitian. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model cooperative learning dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa SKI. Setelah angket melewati uji validitas dan uji reliabilitas, Langkah selanjutnya adalah perhitungan terhadap data yang sudah diberi skor dengan menggunakan rumus prosentase sebagai berikut: P = f x 100 N Keterangan: P = Angka Prosentase f = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya N = Number of ceses jumlah frekuensibanyaknya individu Langkah terakhir yang peneliti lakukan untuk mengetahui tingkat penerapan model cooperative learning dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa SKI , yaitu peneliti menggunakan perhitungan sederhana dengan langkah-langkah: 1 Menentukan nilai harapan NH, nilai ini dapat diketahui dengan mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tetinggi. 18 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif…, h. 168 54 2 Menghitung nilai skor NS, nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian. Adapun cara perhitungannya dengan menggunakan rumus mean yaitu: N X   Mx Keterangan: M x : Meannilai rata-rata ƩX : Jumlah skor pada tiap indikator N : Banyaknya Responden 3 Menentukan kategori, yaitu dengan menggunakan rumus: 19 Tabel 3.4 Skala Penerapan Model Cooperative Learning dan Skala Aktivitas Belajar Siswa SKI No. Skor Keterangan 1 – 25 Rendah 2 26 - 50 Sedang 3 51 – 75 Tinggi 4 76 – 100 Sangat Tinggi Sedangkan data yang dibahas adalah dua variabel yang saling berpengaruh, maka data tersebut juga dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus korelasi product moment untuk mengkaji hipotesis tentang ada atau tidak adanya pengaruh antara variabel X dengan variabel Y dan apakah hubungan tersebut positif atau negatif. Penghitungan korelasi product moment yang digunakan dengan rumus sebagai berikut: 19 Nurbayati Suri, “Efektivitas Penggunaan Audio Visual Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD al-Azhar 12 Cikarang-Bekasi ”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syahid Jakarta, 2009, h. 53, t.d.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Giving Question And Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Ski Kelas Viii Di Mts Pembangunan UIN Jakarta

1 9 167

Pengaruh motivasi belajar Terhadap hasil belajar siswa pada bidang Studi Sejarah Keudayaan Islam (SKI) di MTS N 19 Jakarta

5 34 107

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Pengaruh Penerapan Metode Mind Mop Terhadap Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Pada Siswa Kelas VIII (Quasi Eksperimen Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta)

6 46 156

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Matc

0 0 17

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe M

0 0 26

SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) MA Kelas 10

9 142 88

Aplikasi pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam di MTsN Kutacane - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 113

PENGARUH MODEL MENGAJAR GURU SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NU SALATIGA TAHUN 2010

0 0 89

BAB II Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Paired - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TYPE PAIRED STORYTELLING DAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MA NU RADEN UMA

1 1 33