15 ekstern hal ini yang membedakan auditor internal dan akuntan
publik Rahayu dan Suhayati, 2010:16.
e. Standar Audit
Menurut PSA No. 1 SA seksi 150, standar auditing adalah sebagai berikut:
1 Standar Umum
a Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor.
b Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
c Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor
wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
2 Standar Pekerjaan Lapangan
a Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan asisten harus disuvervisi dengan sebaik-baiknya. b
Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat, dan lingkup pengujian yang dilakukan.
16 c
Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi
sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan akuntan.
3 Standar Pelaporan
a Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan
telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b Laporan audit harus menunjukan keadaan yang didalamnya
prinsip akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dalam
hubungannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam periode sebelumnya.
c Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus
dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.
d Laporan audit harus memuat suatu pertanyaan pendapat
mengenai laporan keuangan secara menyeluruh, atau secara asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika
pendapat yang menyeluruh tidak dapat diberikan.
17
f. Risiko Audit
Resiko audit adalah resiko bahwa audior tanpa sadar tidak melakukan modifikasi pendapat sebagaimana mestinya atas laporan
keuangan yang mengandung salah saji. Laporan audit standar menjelaskan bahwa audit dirancang untuk memperoleh keyakinan
yang memadai bukan absolut bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji material. Karena audit tidak menjamin bahwa laporan
keuangan telah bebas dari salah saji material, maka terdapat beberapa derajat risiko bahwa laporan keuangan mengandung salah saji yang
tidak terdeteksi oleh auditor. Para auditor menguraikan risiko audit sebagai suatu fungsi dari tiga
komponen yaitu 1 risiko bawaan, 2 risiko pengendalian, 3 risiko deteksi Halim, 2003: 118-121:
1 Risiko Bawaan
Risiko bawaan inherent risk adalah kerentanan suatu asersi terhadap kemungkinan salah saji material, dengan asumsi tidak
terdapat pengendalian internal yang terkait. 2
Risiko Pengendalian Risiko pengendalian control risk adalah risiko terjadinya
salah saji material dalam suatu asersi yang tidak akan dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur pengendalian intern
entitas.
18 3
Risiko Deteksi Risiko deteksi detection risk adalah risiko yang timbul
karena auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi.
2. Etika