42 untuk “merusak sistem”, sehingga mendapatkan kepuasan sesaat
atau pembebasan prustasi.
B. Keterkaitan Antar Variabel Penelitian dan Perumusan Masalah
1. Variabel pendeteksian kecurangan dengan penerapan aturan etika.
Etika pada dasarnya berkaitan dengan moral yang merupakan kristalisasi dari ajaran-ajaran, patokan-patokan, kumplan aturan dan suatu
ketetapan baik lisan maupun tertulis. Etika dinyatakan tertulis yang disebut kode etik. Pengembangan kesadaran terhadap aturan etika memainkan
peran kunci dalam semua area profesi akuntan. Seorang auditor harus mentaati aturan etika dalam melaksanakan tugasnya untuk memudahkan
auditor dalam mendeteksi adanya kecurangan Louwers, 1997 dalam Gusti dan Ali, 2006. Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam penelitian ini akan
dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ha
1
: Penerapan aturan etika berpengaruh signifikan terhadap
pendeteksian kecurangan. 2.
Variabel pendeteksian kecurangan dengan pengalaman. Penelitian dalam psikologi Hayes-Roth and Hayes-Roth 1975;
Hutchinso 1983; Murphy and Wright 1984 telah menunjukan bahwa seseorang dengan pengalaman lebih pada suatu bidang kajian tertentu,
mempunyai lebih banyak hal yang disimpan dalam ingatannya. oleh karena itu, dengan bertambahnya pengalaman auditing, jumlah kecurangan
yang diketahui oleh auditor diharapkan akan bertambah. Berdasarkan
43 penjelasan tersebut, dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis
sebagai berikut: Ha
2
: Pengalaman berpengaruh signifikan terhadap pendeteksian
kecurangan . 3.
Variabel pendeteksian kecurangan dengan skeptisme profesional auditor. Standar
Profesional Akuntan
Publik menyatakan
skeptisme profesional sebagai sikap auditor yang mencakup pikiran yang selalu
mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit. Auditor yang skeptis tidak akan menerima begitu saja penjelasan
dari klien, tetapi akan mengajukan pertanyaan untuk memperoleh alasan, bukti, dan konfirmasi mengenai objek yang dipermasalahkan, tanpa
menerapkan skeptisme profesional, auditor hanya akan menemukan salah saji yang disebabkan oleh kekeliruan kekeliruan saja dan sulit untuk
menemukan salah saji yang disebabkan oleh kecurangan, karena kecurangan biasanya akan disembunyikan oleh pelakunya Novyanti,
2008: 2. Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha
3
: Skeptisme professional auditor berpengaruh signifikan terhadap pendeteksian kecurangan.
44
C. Penelitian Terdahulu