ataupun yang hanya sekedar hobby. Dari pemilihan kamera, konsumen dihadapkan pada 3 pilihan kamera digital.
Pilihan ini diklasifikasikan berdasarkan kelengkapan fitur, dan teknologi. 3 pilihan kamera itu adalah, 1. Kamera poket saku, 2. Kamera Prosumer, 3. Kamera DSLR
Digital Single Lens Reflect. Definisi jenis-jenis kamera ini akan dijelaskan pada bab selanjutnya. Perbedaan kelas diantara 3 pilihan tadi juga mempengaruhi harga. Kamera
DSLR yang memang kamera profesional tentu mempunyai harga lebih mahal dikarenakan kelebihannya. Bagi para profesional ini tentu tidak masalah karena mereka
juga mendapatkan penghasilan dari pekerjaan ini. Yang jadi pertanyaan adalah mereka yang masih menjadi pemula tetapi memilih kamera DSLR sebagai pilihannya.
UKM Fotografi USU adalah wadah mahasiswa USU yang mempunyai hobi fotografi. Mahasiswa yang notabene belum berpenghasilan tetapi memilih fotografi yang
merupakan kegiatan yang mahal sebagai hobinya, level yang harus dilalui sebelum terjun ke dunia pro. Hal ini sangat menarik, bila ditinjau dari jenis kamera yang menjadi pilihan
mereka. Dari uraian diatas penulis merasa tertarik untuk meneliti dan mengetahui opini
publik terhadap situs www.dpreview.com
sebagai situs yang memiliki informasi yang komplit seput ar kamera digital.
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : “Sejauhmana Pengaruh
Informasi Kamera DSLR di situs www.dpreview.com
Terhadap Minat Beli Anggota UKM Fotografi USU.”
I.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari salah pengertian dan memperjelas masalah yang dibahas dalam penelitian, maka peneliti merasa perlu melakukan pembatasan masalah yang akan
diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut : Penelitian ini bersifat korelasional, yaitu bersifat menjelaskan hubungan antara Kamera
DSLR di situs www.dpreview.com
terhadap minat beli mahasiswa. Objek penelitian merupakan mahasiswa USU yang menjadi anggota UKM Fotografi.
Penelitian akan dilakukan mulai bulan 15 Juni 2009 – 21 Juli 2009.
I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1 Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah sudah pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Demikian juga dengan penelitian ini yang memiliki tujuan
sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui pengaruh penyajian informasi kamera DSLR di situs www.dpreview.com
terhadap minat beli anggota UKM Fotografi USU. 2.
Untuk mengetahui minat mahasiswa anggota UKM Fotografi USU mengakses situs
www.dpreview.com .
3. Untuk mengetahui penyajian informasi tentang kamera DSLR di situs
www.dpreview.com .
Adapun manfaat penelitian yaitu : 1.
Secara Akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya bahan referensi , bahan penelitian serta sumber bacaan bagi yang
menginginkannya. 2.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang teknologi informasi.
3. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
I.5 Kerangka Teori
Dalam penelitian ilmiah, teori berperan sebagai landasan berpikir untuk mendukung pemecahan permasalahan dengan jelas dan sistematis. Hal ini sesuai dengan
pengertian teori itu sendiri, yaitu serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antara konsep. Singarimbun, 1995:37 Dengan adanya kerangka teori, maka penulis mamiliki landasan berpikir sebagai
titik tolak di dalam pemecahan yang ada. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah : Teori Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teori Minat Beli, Teori
AIDDA, internet dan kamera DSLR.
I.5.1 Teori Komunikasi dan Komunikasi Massa
Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan komunikasi akan timbul jika seseorang manusia mengadakan interaksi
hubungan sosial. Pengertian tersebut mengandung arti bahwa komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat manusia.
Kata komunikasi atau comminication dalam Bahasa Inggris berasal dari bahasa latin yang artinya “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti
“membuat sama” to make common. Istilah pertama communis adalah istilah yang paling sering sebagai asal usul kata komunikasi yang merupakan akar dari kata-kata latin
lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Wiryanto, 2004:5
Harold Laswell dalam karyanya Structure and Function of Communication in Society Effendy, 2000:10 mengatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan
oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Who says what in wich channel to whom and with what effect. Jadi unsur-unsur yang
terdapat dalam komunikasi menurut paradigma Laswell ada lima, yaitu : 1.
Komunikator communicator, source, sender 2.
Pesan Message 3.
Media channel, media 4.
Komunikan communicant, communicate, receiver, receipent 5.
Efek Effect, impact, influence Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan
seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya.
Salah seorang pakar Komunikasi Massa, Jalaluddin Rakhmat, dalam bukunya Psikologi Komunikasi, menyebutkan bahwa abad ini disebut sebagai abad komunikasi
massa Rakhmat, 2000:186. Tentunya pernyataan ini sangat relevan dengan situasi saat ini dimana teknologi komunikasi massa mengalami kemajuan pesat. Apabila
dunia, tidak lagi mengandalkan surat kabar atau majalah, tetapi bisa lalngsung mengakses via internet, begitu juga dengan audio visual atau media elektronik tak ketinggalan pula.
Fenomena ini menunjukkan bahwa revolusi teknologi komunikasi massa telah mencapai proporsi yang luar biasa. Tentunya perkembangan ini tidak selalu mempunyai
dampak yang positif. Semakin pesat perkembangan teknologi komunikasi massa tentunya dampak yang ditimbulkan baik positif maupun negatif semakin besar pula
efeknya. Untuk membahas lebih lanjut, terlebih dahulu membahas pengertian dari komunikasi
massa itu sendiri. Definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan Bittner 1996:10, “Mass communication is messages communicated through a mass
medium to a large number of people.” Komunikasi Massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang ; dalam Rakhmat
2000:188. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap
kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media.
Jadi pada dasarnya dalam komunikasi massa ada dua tugas komunikator akni mengetahui ‘apa’ yang ingin dia komunikasikan, dan mengetahui bagaimana ia harus
menyampaikan pesannya dalam rangka melancarkan penetrasi kepada benak komunikan. Effendy, 2000:80.
I.5.2 Teori Minat Beli
Minat adalah sikap yang menimbulkan perhatian, rasa ingin tahu lebih rinci dalam diri seseorang dan adanya keinginanhasrat untuk melakukan sesuatu yang muncul akibat
atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh dan biasanya ada kecenderungan untuk mencari objek yang disenangi.
Sedangkan menurut Hurlock 1978:15, minat merupakan sumber motivasi yang mendorong oang untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Menurut Effendy
2003:103, minat merupakan kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya hasrat untuk melakukan kegiatan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat
melakukan sesutau yang telah menarik perhatiannya. Minat dan sikap sangat erat hubungannya dan kedua hal tersebut merupakan dasar
bagi prasangka dan minat juga penting dalam mengambil suatu keputusan. Minat akan timbul bila ada unsur-unsur sebagai berikut :
1. Terjadinya sesuatu hal yang menarik
2. Terdapatnya kontras, yaitu hal yang menonjol satu dengan yang lainnya, sehingga
apa yang menonjol itu menimbulkan perhatian. Adanya harapan mendapatkan keuntungan atau mungkin gangguan dari hal yang
dimaksud. Effendy mengungkapkan minat adalah “Kelanjutan perhatian yang merupakan titik tolak kelanjutan timbulnya hasrat untuk melakukan kegiatan yang diharapkan”
2005:10. Lebih lanjut Effendy 2005:70 mengemukakan bahwa minat muncul karena adanya stimulus motif yang menimbulkan motivasi. Motif adalah kondisi seseorang yang
mendorong seseorang untuk mencari sesuatu kepuasan atau mencapai tujuan. Sedangkan motivasi adalah kegiatan yang memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri
untuk mengambil tindakan yang dikehendaki. Minat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :
1. Perhatian terhadap stimulus.
2. Mengerti atau tidaknya audiens terhadap stimulus.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa minat itu adalah suatu keadaan dalam individu yang mampu mengarahkan perhatiannya terhadap objek tertentu yang
mampu mendorong seseorang untuk cenderung mencari objek yang disenangi. Sedangkan menurut Franses Co M. Nicosia, seorang konsumen dalam mengambil
keputusan untuk membeli produk ataupun jasa dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu : 1.
Faktor luar, yaitu faktor lingkungan tempat tinggal yang dipengaruhi konsumen, misalnya karena dorongan teman, mengikuti orang lain yang menggunakan barang
atau jasa tersebut dan sebagainya. 2.
Faktor dalam, yaitu pemikiran atau kejiwaan dari dalam diri konsumen itu sendiri yang bersifat rasional.
Engel,1994:30
I.5.3 Teori AIDDA
Teori AIDDA disebut A-A Procedure atau from attention to action procedure, yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm. Menurut Effendi 2000:89 AIDDA adalah
akronim dari kata-kata Attention perhatian, Interest ketertarikan, Desire hasrat, Decision keputusan, dan Action tindakankegiatan. Konsep AIDDA ini adalah proses
psikologis dari diri khalayak. Berdasarkan konsep AIDDA agar khalayak membaca dan melakukan action apa yang dianjurkan pihak penyusun berita atau tajuk artikel, maka
pertama-tama mereka harus dibangkitkan perhatiannya attention. Sebuah iklan akan memberikan efek bagi responden yang mendengarkan atau
menyaksikan sebuah iklan. Adapun efek sebuah iklan menurut Frank Jefkins 1996:234- 235 adalah :
a. Perhatian Attention Kecuali suatu iklan berhasil memenagkan perhatian, memecahkan perhatian pembaca dari
berita editorial atau iklan lain, iklan yang dihasilkan tidak akan diperhatikan sedikitpun oleh pembaca. Perhatian mungkin dapat diraih dengan memanfaatkan posisi dalam
publikasi, atau dengan memanfaatkan ukuran atau bentuk iklan itu diletakkan pada posisi yang tepat.
b. Ketertarikan Interest Tidak ada suatu patokan tertentu dalam penggunaan perangkat kreatif ini guna membuat
orang tertarik pada iklan kecuali iklan itu juga berhasil meraih rasa ketertarikan mereka. c. Keinginan Desire
Pembaca harus dibuat dari sekedar merasa tertarik dan terpikat, mereka harus didorong untuk menginginkan produk atau jasa yang diiklankan.
d. Keyakinan Decision Iklan akan sangat bagus bila mampu menciptakan keinginan untuk membeli, memiliki
atau menikmati produk atau jasa yang diiklankan. Namun perlu juga menciptakan iklan yang mampu memunculkan keyakinan bahwa memang layak untuk melakukan pembelian
dan hal itu akan memberikan kepuasan sebagaimana yang mereka inginkan. e. Tindakan Action
Iklan mampu memberikan respon. Iklan cetak bersifat statis dan tidak mudah untuk membuat pembaca untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang diinginkan. Pada
pentahapan ini mengandung maksud bahwa komunikasi itu hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian attention. Dalam hal ini komunikator harus dapat
untuk menimbulkan perhatian calon pembeli Jefkins,1996:82, seperti : •
Menggunakan headline yang mengarah. •
Menggunakan slogan yang mudah diingat. •
Menonjolkan selling point suatu produk. •
Menggunakan huruf tebal.
I.5.4 Kamera DSLR
Pada prinsipnya kamera DSLR adalah sama dengan kamera SLR, yang membedakan adalah pada kamera SLR menggunakan media film untuk penangkap
gambar, sedangkan DSLR menggunakan sensor. Ada dua macam jenis sensor yaitu CMOS dan CCD. Apa itu kamera SLR? Kamera SLR single-lens reflex atau Kamera
refleks lensa-tunggal adalah kamera yang memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera dengan sama persis seperti apa yang ia lihat. Hal ini berbeda
dengan kamera non-SLR, dimana pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap di film.
Kamera SLR menggunakan pentaprisma yang ditempatkan di atas jalur optikal melalui lensa ke lempengan film. Cahaya yang masuk kemudian dipantulkan ke atas oleh
kaca cermin pantul dan mengenai pentaprisma. Pentaprisma kemudian memantulkan cahaya beberapa kali hingga mengenai jendela bidik. Saat tombol dilepaskan, kaca
membuka jalan bagi cahaya sehingga cahaya dapat langsung mengenai film.
1. Pembidik Salah satu bagian yang penting pada kamera adalah pembidik viewfinder. Ada
dua sistem bidikan, yaitu: •
Jendela bidik yang terpisah dari lensa Viewfinder type. •
Bidikan lewat lensa Reflex type. Kamera SLR, sesuai dengan namanya Single Lens Reflex, menggunakan sistem
bidikan jenis kedua. Mata fotografer melihat subjek melalui lensa, sehingga tidak terjadi parallax, yaitu keadaan dimana fotografer tidak melihat secara akurat indikasi keberadaan
subjek melalui lensa sehingga ada bagian yang hilang ketika foto dicetak. Keadaan parallax ini pada dasarnya terjadi pada pemotretan sangat close up dengan menggunakan
kamera viewfinder.
2. Jendela Bidik Jendela bidik merupakan sebuah kaca yang di dalamnya tercantum banyak
informasi dalam pemotretan. Jendela bidik memuat penemu jarak range-finder, pilihan diafragma, shutter speed, dan pencahayaan exposure.
3. Lensa Dalam fotografi, lensa berfungsi untuk memokuskan cahaya hingga mampu
membakar medium penangkap film. Di bagian luar lensa biasanya terdapat tiga cincin, yaitu cincin panjang fokus untuk lensa jenis variabel, cincin diafragma, dan cincin
fokus.
● Lensa Standar. Lensa ini disebut juga lensa normal. Berukuran 50 mm dan memberikan karakter bidikan natural.
● Lensa Sudut-Lebar Wide Angle Lens. Lensa jenis ini dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa ini adalah membuat
subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Dengan menggunakan lensa jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan
dengan lensa standar. Semakin pendek jarak fokusnya, maka semakin lebar pandangannya. Ukuran lensa ini beragan mulai dari 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm.
● Lensa Fish eye. Lensa fish eye adalah lensa wide angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa ini memberikan pandangan 180 derajat. Gambar yang dihasilkan
melengkung. ● Lensa Tele. Lensa tele merupakan kebalikan lensa wide angle. Fungsi lensa ini
adalah untuk mendekatkan subjek, namun mempersempit sudut pandang. Yang termasuk lensa tele adalah lensa berukuran 70 mm ke atas. Karena sudut pandangannya sempit,
lensa tele akan mengaburkan lapangan sekitarnya. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena lensa tele memang digunakan untuk mendekatkan pandangan dan memfokuskan
pada subjek tertentu. ● Lensa Zoom. Merupakan gabungan antara lensa standar, lensa wide angle, dan lensa
tele. Ukuran lensa tidak fixed, misalnya 80-200 mm. Lensa ini cukup fleksibel dan memiliki range lensa yang cukup lebar. Oleh karena itu lensa zoom banyak digunakan,
sebab pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai dengan yang dibutuhkan. ● Lensa Makro. Lensa makro biasa digunakan untuk memotret benda yang kecil.
Fokus adalah bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa, sehingga gambar yang dihasilkan tidak berbayang.
5. Kecepatan rana Kecepatan rana shutter speed artinya penutup to shut = menutup. Pada waktu
kita menekan tombol untuk memotret, terjadi pembukaan lensa sehingga cahaya masuk dan mengenai film. Pekerjaan shutter adalah membuka dan kemudian menutup lagi.
Kecepatan rana adalah kecepatan shutter membuka dan menutup kembali. Shutter speed dapat kita atur. Jika kita memilih 1100, maka ia akan membuka selama 1100 detik.
Skala shutter speed bervariasi. Ada yang B, 1, ½, ¼, 18, 115, 130, 160, 1125, 1250, 1500, 11000, dst. Mulai dari ½ sampai 11000 biasanya hanya disebut angka-
angka dibawah saja. Artinya 100 = 1100 dan 2 artinya ½ detik. Namun jika angka 2 itu berwarna, maka artinya adalah 2 detik. Sedangkan B artinya bulb, yaitu jika tombol
ditekan maka shutter membuka, dan ketika tombol dilepaskan maka shutter menutup. Yang perlu diingat adalah, semakin lama kecepatan shutter, jumlah cahaya yang
masuk akan semakin banyak. Semakin besar angkanya, maka kecepatan shutter akan semakin tinggi shutter akan semakin cepat membuka dan menutup.
● Speed cepat
Speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergerakan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang kita butuhkan.
Jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya ialah gambar akan tampak kabur, seakan-akan disapu, namun latar belakangnya jelas. Efek ini
terkadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret. Cara lain adalah dengan menggerakkan kamera ke arah gerak objek panning bertepatan
dengan melepas tombol. Hasil gambarnya ialah latar belakang kabur, tetapi gambar subjek jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada cepat atau lambatnya
gerakan panning. Jika gerakannya bersama-sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan
subjek, maka hasilnya akan blur kabur.
6. Diafragma Diafragma atau aperture atau sering disebut bukaan berfungsi untuk mengatur
jumlah volume cahaya yang masuk. Alat ini biasanya terdapat di belakang lensa. Terdiri dari 5-8 lempengan logam yang tersusun dan dapat membuka lebih lebar atau lebih
sempit. Penulisan angka diafragma biasanya adalah f2, f2.8, f4, f5.6, f8, f11, dan f16, dst. Semakin kecil angka diafragma, maka bukaan yang dihasilkan akan semakin lebar
sehingga cahaya yang masuk semakin banyak. ● Bukaan besar
Bukaan diafragma yang besar digunakan untuk menghasilkan foto dengan subjek yang tajam dengan latar belakang blur.
● Bukaan kecil
background. Bukaan kecil biasanya digunakan dalam pemotertan landscape yang memang membutuhkan detail dan ketajaman di seluruh bagian foto.
7. Depth of Field Depth of field adalah jumlah jarak antara subjek yang paling dekat dan yang
paling jauh yang dapat muncul di fokus tajam sebuah foto. Misalnya, jika kita memotret pohon-pohon yang berdiri bersaf-saf, maka yang akan tampak pada foto yang telah
dicetak adalah beberapa pohon di depan tampak jelas kemudian makin ke belakang makin kabur.
Depth of field sangat tergantung pada: ● Diafragma. Semakin kecil bukaan diafragma, semakin besar depth of field yang
dihasilkan. Bukaan penuh akan menghasilkan depth of field yang sangat dangkal. ● Jarak fokus lensa focal length. Semakin panjang focal length, semakin sempit depth
of field. Maka dari itu, lensa wide angle memiliki depth of field yang sangat besar. ● Jarak pemotretan. Semakin dekat jaraknya, semakin sempit depth of field yang
dihasilkan. Fungsi depth of field adalah untuk mengaburkan latar belakang jika latar tersebut
tidak sesuai dengan subjeknya.
Pencahayaan atau exposure adalah kuantitas cahaya yang diperbolehkan masuk; intensitas diatur oleh bukaan lensa dan durasi diatur oleh shutter speed cahaya yang
masuk dan mengenai film. Film dengan ASA tinggi, memerlukan sedikit cahaya untuk menghasilkan gambar
yang jelas. Sebaliknya, film dengan ASA rendah memerlukan banyak cahaya uantuk menghasilkan gambar yang jelas.
Exposure diukur oleh alat yang disebut light-meter. Jika light-meter menunjukkan kekurangan cahaya, maka kita bisa memperkecil bukaan diafragma atau memperlambat
shutter speed. Sebaliknya, jika light-meter menunjukkan kelebihan cahaya maka kita bisa memperbesar bukaan diafragma atau mempercepat shutter speed.
● Overexposure
Merupakan keadaan dimana jumlah cahaya yang masuk terlalu banyak. Gambar yang dihasilkan akan terlalu terang.
● Underexposure
Merupakan keadaan dimana jumlah cahaya yang masuk terlalu sedikit. Keadaan ini menghasilkan gambar yang gelap.
I.6 Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan yang akan dicapai Nawawi,1995:40. Kerangka konsep
yang memuat variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini ada 3 variabel yang akan diteliti, yaitu :
gejala atau faktor lain, yaitu terikat y. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah situs
www.dpreview.com .
2. Variabel Terikat y adalah sejumlah gejala atau faktor yang ada dipengaruhi oleh
variabel bebas x. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat beli.
I.7 Model Teoritis