untuk mengaturnya. Oleh sebab itu Arpanet dibagi menjadi 2, yaitu Milnet untuk keperluan Militer dan Apanet baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti
universitas. Gabungan kedua jaringan ini akhirnya diberi nama DARPA Internet yang kemudian disederhabakan menjadi internet saja.
Internet mulai komersial dan berkembang pesat sejak tahun 1990. di Indonesia sendiri internet mulai dikenal luas sejak tahun 1995. sebelumnya internet sudah dikenal di
kalangan akademik dan pusat-puast riset. Layanan internet terbuka sejak Indointernetberdiri sebagai penyedia layanan internet pertama di Indonesia. Kesuksesan
Indointernet ini kemudian diikuti dengan munculnya Internet Service Provider lainnya yang kini semakin menjamur.
Ada 3 karakteristik atau potensi internet yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
a. Sebagai alat komunikasi yang berkerja sangat cepat b. Sebagai alat pengkases informasi.
c. Sebagai alat pendidikanpembelajaran.
II.5 Fotografi
Istilah Fotografi mulanya diperkenalkan oleh seorang astronom Inggris Sir John Herschel yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Photos yang berarti sinar, dan Graphos
yang berarti menulis atau melukis, sehingga secara singkat dapat dikatakan bahwa fotografi adalah melukis dengan sinar. Pratikno,1987:149
Fotografi adalah suatu ketrampilan dimana dalam proses perekaman gambarnya tidak mudah. Ini disebabkan perlunya suatu pemahaman dalam
mengaplikasikannya mulai cara memasukkan film pada kamera, memasang blitz lampu kilat pada dudukan kamera dan tentunya cara-cara menggunakan tombol-tombol serta
bagian-bagian yangterdapat pada tubuh kamera untuk melakukan prosem pemotretan serta kemampuan dalam melakukan kejelian menangkap subjek pada saat dan waktu yang
tepat. Dalam mengabadikan suatu moment. Dalam realitasnya tidak semua orang dapat memberikan karya yang membuat
orang kagum, karena untuk menciptakan foto yang mempunyai nilai seni tinggi tidaklah mudah karena dalam fotogafi terdapat banyak unsur seni yang meliputi perpaduan warna
color, pengaturan cahaya lighting, susunan bentuk gambar komposisi, ketajaman subyek focus of interest dan sudut pengambilan foto angle yang membutuhkan
keahlian serta kreatifitas dalam memadukannya seperti yang diuraikan oleh R.M. Soelarko dalam bukunya penuntun fotografi, sbb :
1. Komposisi adalah suatu susunan gambar yang disusun sedemikian rupa agar gambar didalam foto terlihat lebih menarik, seimbang dan terdapat keselarasan yang dinamis
dalam gambar. 2. Teknik Penyinaran Lighting adalah suatu proses penataan cahaya kedalam kamera
dengan mengatur jarak, bukaan diafragma dan kecepatan rana agar cahaya yang dipantulkan memiliki ketajaman yang membuat subjek menjadi lebih jelas dan tidak
gelap. 3. Warna Color merupakan perpaduan berbagai macam corak rupa yang menyatu dalam
bentuk gambar terhadap benda-benda yang dikenainya untuk menimbulkan kekontrasan terhadap kesan yang ditangkap oleh mata.
4. Ketajaman subyek Focus of Interest adalah ketepatan dalam merekam subyek agar terhindar dari kekaburan blur yang dapat menghilangkan maksud dan arti subyek
tersebut. 5. Sudut pengambilan gambar angle merupakan teknik pengambilan gambar dengan
mencermati bagian subyek yang tepat atas, bawah, kiri, kanan, depan, belakang sehingga subyek dapat terkesan lebih menarikdari wujud aslinya. Soelarko, 1985:48-
49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian III.1.1 Deskripsi Unit Kegiatan Mahasiswa Fotografi USU
Unit Kegiatan Mahasiswa Fotografi Sumatera Utara UKM Fotografi USU didirikan pada tanggal 18 Januari 2008 di Medan oleh Mahasiswa USU. Unit ini didirikan
berawal dari beberapa mahasiswa yang mempunyai hobi fotografi dan ingin membuat satu wadah resmi yang didukung oleh USU.
Tujuan utama dari pendirian organisasi ini adalah untuk menyatukan dan mewadahi mahasiswa USU yang mempunyai hobi fotografi karena banyak mahasiswa
yang tertarik mendalami dunia fotografi tapi terbentur masalah dana karena fotografi adalah hobi yang mahal. Dari dasar inilah UKM ini didirikan sekaligus menjadi ajang
kreatifitas para mahasiswa USU. Beruntung pihak Universitas sangat mendukung terbentuknya organisasi seperti
ini, karena bisa menyalurkan energi para mahasiswa kedalam bentuk yang positif. Dan memang UKM ini sangat aktif dalam membuat kegiatan seperti pameran foto, lomba foto
bahkan dipercaya pihak Metro TV untuk menjalankan program Roadshow Eagle Award yang merupakan program bertaraf nasional.
III.1.2 Visi dan Misi Unit Kegiatan Mahasiswa Fotografi USU
Adapun visi pembangunan perumahan UKM Fotografi USU yaitu :
Menjadi wadah untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa USU dalam bidang fotografi dan menghasilkan fotografer yang kreatif dan profesional.
Adapun misinya adalah : 1. Mengadakan kegiatan untuk melatih keterampilan menggunakan kamera seperti
kegiatan workshop pelatihan dan diskusi foto kepada masyarakat pada umumnya dan anggota UKM Fotografi USU pada khususnya.
2. Mengadakan kegiatan yang memotivasi seperti lomba foto, pameran foto, dan hunting foto.
3. Menjalin kerjasama dengan beberapa pihak dalam melaksanakan kegiatan tertentu.
III.1.3 Struktur Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Fotografi USU
Organisasi adalah suatu perkumpulan dalam bentuk formal dan tidak formal yang terdiri dari beberapa orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Oleh
karena itu, diperlukan sebuah koordinasi dari atasan ke bawah maupun sebaliknya. Semua itu dilakukan demi mewujudkan hubungan dan kerjasama yang harmonis untuk
pelaksanaan tugas yang lebih lancar. Struktur organisasi juga merupakan suatu cara untuk melakukan tugas dan
tanggung jawab serta menetapkan hubungan antar unsur-unsur organisasi dengan organisasi lainnya hingga memungkinkan seseorang dapat bekerjasama dengan baik dan
seefektif mungkin.
kepengurusan organisasi mempunyai periode 1 tahun yang dipimpin oleh ketua yang diangkat melalui mekanisme pemilihan.
Ketua
Sekretaris Wakil
Ketua
Anggota Anggota
Anggota Anggota
Anggota Anggota
Bendahara
III.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan sejak bulan 15 Juni hingga 21 Juli 2008.
III.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu di sekertariat UKMF USU Jl. Perpustakaan No.2 Kampus USU Medan.
III.4 Populasi dan Sampel III.4.1 Populasi
Menurut Nawawi 1995 : 141, populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai
tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.
Adapun jumlah anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Fotografi USU sebanyak 40 orang.
III.4.2 Sampel
Menurut Arikunto 2006 : 131, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Oleh sebab itu, peneliti mengambil sampel sebanyak 40 orangresponden.
III.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional adalah metode yang berusaha menjelaskan suatu
permasalahan atau gejala yang lebih khusus dalam penjelasan antara dua objek. Metode penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada,
seberapa besar eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut.
III.6 Teknik Pengambilan Sampling
Dalam menentukan 40 orang responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 teknik pengambilan sampel yaitu :
• Purposive Sampling
Dalam hal ini pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah
diketahui sebelumnya. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah responden yang menjadi anggota UKM Fotografi USU.
• Accidental Sampling
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara memilih siapa saja yang kebetulan berada di lokasi penelitian untuk dijadikan sampel. Setelah jumlahnya diperkirakan
mencukupi maka pengumpulan data dihentikan Kriyantono, 207 : 156.
III.7 Teknik Pengumpulan Data
Agar diperoleh data yang objektif, maka penulis menggunakan teknik untuk memperoleh data tersebut melalui cara :
a. Penelitian Lapangan Field Research Penelitian lapangan ini merupakan data primer yang diperoleh dengan cara terjun
langsung ke lapangan terhadap objek yang telah dipilih yaitu dengan cara mengedarkan angket questioner. Angket ini merupakan sebaran pertanyaan kepada responden dan
bersifat campuran tertutup dan terbuka. b. Penelitian Kepustakaan Library Research
Penelitian kepustakaan ini merupakan data sekunder yakni data yang didapat melalui kepustakaan, dengan mempelajari buku-buku, majalah-majalah, bahan
perkuliahan yang kiranya punya relevansi langsung dengan masalah skripsi penulis.
III.8 Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisa dalam beberapa tahap analisa yaitu : a. Analisa Tabel Tunggal
Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal
merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari 2 kolom yaitu sejumlah frekuensi dan kolom persentase untuk setiap kategori Singarimbun, 1995 :
266.
Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah
variabel tersebut positif atau negatif Singarimbun, 1995: 273. c. Uji Hipotesa
Uji hipotesa adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak.
• Rumus Korelasi Rank Order Rank Spearman
Rumus korelasi Rank Order yang dikembangkan oleh Charles Spearman ini, dipergunakan untuk mencari koefisien korelasi antara data ordinal dan data ordinal
lainnya. Namun Rank Order dapat digunakan untuk data interval, tetapi sebelumnya telah diubah menjadi data ordinal. Dalam teknik ini setiap data dari variabel –variabel yang
diteliti harus ditetapkan peringkatnya dari yang terkecil sampai terbesar diranking. Rumus tersebut yaitu :
Rho = 1 - 1
6
2 2
− −
∑
N N
d Bungin, 2005 : 197
Keterangan : Rs rho = koefisien korelasi rank-order Angka 1 = bilangan konstan
6 = bilangan konstan
d = perbedaan antara pasangan jenjang
∑ = sigma atau jumlah
N = jumlah individu dalam sampel
hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Jika rho 0, maka hipotesis ditolak.
Jika rho 0, maka hipotesis diterima. Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi, digunakanlah rumus t
test
pada tingkat signifikansi 0,05 sebagai berikut :
2
1 2
s s
hitung
r N
r t
− −
= Kriyantono, 2006 : 175
Keterangan : t
= nilai t
hitung
Rsrho = nilai koefisien korelasi N
= jumlah sampel Jika t
hitung
t
tabel
, maka hubungannya signifikan
Jika t
hitung
t
tabel
, maka hubungannya tidak signifikan
Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford Rakhmat, 1991 : 27, yaitu sebagai berikut :
0,20 : Hubungan rendah sekali, lemah sekali
0,20 – 0,40 : Hubungan rendah tetapi pasti
0,41 – 0,70 : Hubungan yang cukup berarti
0,71 – 0, 90 : Hubungan yang tinggi, kuat
0,91 : Hubungan sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Pelaksanaan pengumpulan Data