beberapa pendapat diatas, maka peneliti berasumsi sebagian besar responden mengetahui jenis makanan yang harus dibatasi saat menjalankan diet agar tidak terjadi kegemukan.
5.1.9. Pengetahuan Tentang Cara Untuk Menurunkan Berat Badan
Pada tabel 4.13 sebesar 41,38 responden mengurangi porsi makan, mengubah pola makan dan memperkecil sistem pencernaan dalam usaha menurunkan berat badan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Iping 2006 yang mengatakan untuk melakukan diet sehat harus melakukan ketiga hal yaitu mengurangi porsi makan, mengubah pola makan
dan memperkecil sistem pencernaan, cara tersebut sangat alami dan juga dapat membuat tubuh menjadi sehat.
Dari pernyataan diatas dapat diasumsikan bahwa sebagian besar responden mengetahui cara menurunkan berat badan, sisanya 31 orang 35,63 mengurangi porsi
makan, dan 20 orang 22,99 mengubah pola makan. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Iping, jika ingin melakukan diet sehat harus menjalankan ketiga hal tersebut,
tidak hanya dengan mengurangi porsi makan saja atau hanya mengubah pola makan.
5.1.10. Pengetahuan Tentang Makana Selingan Yang Baik Dikonsumsi
Dalam melakukan diet sehat, apabila perut lapar sebelum waktunya makan, maka yang akan dikonsumsi yaitu makanan selingan. Pada tabel 4.14 ada 65,52 responden
menyatakan jenis makanan yang baik dijadikan sebagai makanan selingan yaitu biskuit, dan sebesar 33,33 responden menyatakan makanan ringansnack yang baik dijadikan
sebagai makanan selingan, hal ini dapat diasumsikan bahwa sebagian besar responden mengetahui jenis makanan selingan yang baik dalam menjalankan diet.
Menurut Iping jika orang yang sedang melakukan diet, jika lapar sebelum waktunya makan maka jenis makanan selingan yang baik dikonsumsi yaitu biskuit
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 2-3 keping Iping, 2006. Jangan makan bukan pada waktunya makan, itu akan membuat program diet sehat tidak berhasil.
5.1.11. Pengetahuan Tentang Penyakit Akibat Diet Yang Salah
Dari tabel 4.15, sebesar 52,87 responden menyatakan penyakit akibat diet yang salah yaitu anemia, bulimia, anoreksia nervosa, dan kurang gizi. Hal ini sesuai dengan
pendapat Khomsan 2003 yang menyatakan remaja puteri rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak tumbuh kembang, kurang asupan gizi karena pola makan yang
salah, dan pengaruh dari lingkungan ingin langsing. Remaja puteri yang sedang melakukan diet cenderung tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari hewani
sehingga banyak remaja putri yang mengalami anemia gizi besi. Bahan makanan yang mengandung Fe yaitu : daging, ikan, unggas, kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau.
Bulimia dan anoreksia nervosa merupakan keadaan buruk akibat ingin kurus, sehingga menolak makan atau memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan. Penderita
bulimia dan anoreksia lebih banyak diderita oleh remaja puteri. Karena mereka lebih mementingkan body image yang langsing dan cantik. Jika remaja terlalu membatasi
makanan yang akan dikonsumsinya akan menimbulkan kekurangan gizi, karena remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan untuk menjadi dewasa. Remaja
umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi, sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak. Yaitu karbohidrat, protein, kalsium, besi, seng zinc dan vitamin.
Dalam hal ini dapat diasumsikan jika responden mengetahui dampak dari diet yang salah maka responden akan lebih berhati-hati dalam melakukan diet dan akan lebih
memilih melakukan diet yang sehat.
Universitas Sumatera Utara
5.1.12. Kategori Pengetahuan