Diet Sehat Sumber Informasi Diet Sehat

mengandung vitamin B, besi, seng, kalsium, selenium, magnesium, dan kromium baik untuk keseimbangan gula darah juga mengandung serat Saraswati, 2006. Porsi terbesar kebutuhan kalori tubuh dipenuhi oleh karbohidrat, yang juga merupakan komponen zat gizi nutrien terbanyak dalam makanan sehari-hari dan terjangkau oleh masyarakat luas. Dalam diet seimbang di Indonesia, dianjurkan 50- 60 kebutuhan kalori berasal dari karbohidrat. Kegunaan utama dari karbohidrat adalah sebagai sumber utama energi, kegunaan lainnya adalah sebagai energi cadangan, komponen struktur sel, dan sumber serat Sayogo, 2006. Program diet ini sulit sekali dilakukan. Orang pun akan cepat bosan karena tubuh sangat membutuhkan karbohidrat. Tanpa karbohidrat tubuh akan lemas, tidak mampu beraktivitas, dan sulit berkonsentrasi. Akibatnya, berat badan akan rentan kembali naik, melebihi sebelum melakukan diet yoyo syndrometurun naiknya berat badan. Untuk itu diet anti karbohidrat sangat berbahaya bagi remaja puteri Saraswati, 2006.

2.5. Diet Sehat

Diet sehat yaitu metode pengaturan konsumsi makanan pola makan yang bersifat alamiah dengan cara mengurangi porsi makan, mengubah pola makan, dan memperkecil sistem pencernaan. Dalam mengamati hukum alam dengan sebab- akibatnya, jika orang gemuk ingin menjadi langsing secara permanen maka ia harus mengecilkan alat pencernaannya menjadi seperti alat pencernaan orang kuruslangsing. Jika sistem pencernaan orang gemuk sudah seperti orang kurus, maka tubuh langsing akan mudah terbentuk. Bahkan, tanpa perlu menghindari berbagai Universitas Sumatera Utara jenis makanan yang sering diklaim sebagai makanan menggemukkan, seperti pizza, cakes, steak, dan sebagainya Iping, 2006. Melakukan diet sehat, makanan berlemak bukan penyebab utama timbulnya kegemukan. Dalam kenyataan praktek pelangsingan sehari-hari dan setelah diteliti lebih jauh, makanan-makanan tersebut justru memiliki kandungan protein tinggi. Protein berfungsi untuk mempercepat pergantian sel yang rusak. Lagipula beberapa vitamin, seperti vitamin A, D, E dan K, hanya dapat larut dalam lemak, sehingga orang yang menjalankan diet sehat ini akan memiliki kulit muka dan kulit tubuh yang cemerlang Iping, 2006.

2.6. Pola Makan Diet Sehat

Pola makan adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam memilih makanan sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, kebudayaan, dan sosial Suharjo, 1989. Dengan pola makan diet sehat, upaya pelangsingan tidak akan membuat tubuh lemas atau pucat. Metode ini memungkinkan kebutuhan gizi tetap terpenuhi meskipun sedang melakukan upaya penurunan berat badan dan dapat beraktivitas dengan baik dan hidup menjadi lebih sehat Iping, 2006. Dalam pengaturan pola makan diet sehat, hal-hal yang harus dilakukan yaitu :

2.6.1. Mengurangi Porsi Makan

Makanan penghasil energi sangat dibutuhkan oleh manusia. Energi dibutuhkan untuk bergerak, berfikir, berbicara, makan, dan melakukan aktivitas lainnya. Kurang energi menyebabkan tubuh rentan terhadap penyakit, lesu dan tidak bergairah, wajah Universitas Sumatera Utara kusam, dan kulit tidak segar dan orang dapat tampak lebih tua sebelum waktunya Iping, 2006. Dalam melakukan diet sehat, jumlah makanan yang dikonsumsi harus dibatasi. Namun, sama sekali tidak ada makanan yang perlu dihindari apalagi dipantang. Utamakan makanan yang berkualitas dan kaya gizi. Mulailah dengan mengkonsumsi makanan porsi normal, sedikit demi sedikit kurangi porsi makan menjadi ¾ porsi sampai ½ porsi normal Iping, 2006. Dibandingkan fungsi tubuh lainnya, fungsi pencernaan menggunakan energi paling besar. Oleh karena itu, makan berlebihan akan menguras energi dan mempekerjakan sistem tubuh lebih keras. Hal ini dapat diamati saat seseorang lesu atau mengantuk jika makan kekenyangan. Itu disebabkan karena tubuh terpaksa mengerahkan sebagian besar darah dan energinya ke fungsi pencernaan sehingga fungsi tubuh lain kekurangan energi dan oksigen. Akibatnya, organ tubuh lebih mudah rusak dan sistem metabolisme mengalami penurunan fungsi Iping, 2006.

2.6.2. Mengubah Pola Makan

Remaja puteri yang sedang melakukan diet, pola makan yang dilakukan yaitu tidak makan terutama tidak makan pagi dan makan malam, kegemaran makan snacks, makan makanan siap saji, gemar mengkonsumsi minuman ringan, rendah serat dan remaja puteri sering memodifikasi makanan mereka sendiri tanpa pengawasan dan bimbingan dari dokter dan ahli gizi Sayogo, 2006. Pola makan remaja puteri cenderung menggemukkan. Pola makan ini erat kaitannya dengan gaya hidup seseorang. Tidak sedikit remaja puteri terbiasa makan Universitas Sumatera Utara bukan pada saatnya makan, makan berlebihan dan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat. Hal ini terjadi karena faktor kebiasaan Iping, 2006. Jika mengikuti pola makan diet sehat, berarti harus mengawalinya dengan mengubah pola makan. Mulailah dengan cara mengkonsumsi makanan dalam kuantitas kecil tetapi berkualitas tinggi yang artinya makanlah makanan yang memiliki nilai gizi yang baik tetapi dalam jumlah yang cukup Iping, 2006. Pola makan diet sehat berpusat pada pembentukan sistem pencernaan. Sistem ini dibentuk agar menjadi lebih kecil daripada sebelumnya sehingga daya tampungnya juga mengecil. Penyakit jantung, gagal ginjal, pembengkakan hati, diabetes, dan kanker bukan hanya dikarenakan faktor keturunan, seperti anggapan kebanyakan orang selama ini. Bentuk fisik gen bisa diturunkan, misalnya hidung mancung atau kulit hitam, tetapi penyakit degeneratif dapat terjadi akibat pola hidup dan makan yang tidak sehat. Biasanya, orangtua yang obesitas mewariskan pola makan yang sama kepada anaknya. Jika kelak anaknya menderita kegemukan, berarti bukan karena obesitasnya yang diturunkan melainkan pola makannya yang diturunkan kepada anaknya Iping, 2006. Metode diet sehat mewajibkan 3 kali makan dalam sehari, dengan jadwal makan sebagai berikut : Makan pagi : pukul 07.00-08.00 atau 08.00-09.00 atau 09.00-10.00 Makan siang : pukul 12.00-13.00 atau 13.00-14.00 Makan malam : pukul 18.00-19.00 atau 19.00-20.00 atau 20.00-21.00 Waktu makan disesuaikan menurut kebiasaan masing-masing, yang terpenting adalah konsisten setiap harinya, yang artinya jika kita memulai makan pagi pukul Universitas Sumatera Utara 07.00-08.00 pagi maka setiap sarapan pagi harus pada jam tersebut, begitu juga saat makan siang dan makan malam Iping, 2006. Remaja puteri banyak yang berpikiran bahwa untuk menurunkan berat badan mereka harus menghilangkan sarapan pagi dari jadwal makannya. Mereka berusaha untuk menunda jam makan pagi dan menggesernya ke jadwal makan siang dalam waktu yang lama. Cara ini banyak yang menganggap jumlah makanan yang dikonsumsi berkurang, dan itu artinya berat badan pun akan turun. Pemikiran sama sekali tidak benar. Makan pagi yang berkualitas justru dapat menyukseskan program diet, dengan sarapan pagi yang baik remaja lebih mudah terhindar dari rasa lapar dan remaja bisa berkonsentrasi dalam belajar. Selain itu, meskipun mengurangi porsi makan di jam makan berikutnya, kondisi tubuh akan tetap fit. Program pelangsingan pun menjadi lebih mudah dan efektif Iping, 2006. Sarapan pagi harus konsisten setiap hari, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Adapun menu sarapan pagi yang baik saat melakukan diet sehat yaitu Iping, 2006 : Susu manis atau teh manis 250ml - susu full cream - gunakan gula asli atau madu + Telur 1 butir - Direbus - Digorengmata sapi atau dadar + Roti tawar 2 lembar atau kue-kue atau cerealoatmeal 1 mangkuk kecil - Dengan mentega, keju, meses, selai. Universitas Sumatera Utara

2.6.3. Memperkecil Sistem Pencernaan

Hal yang paling penting untuk diingat dalam melakukan diet sehat adalah upaya mengurangi beban kerja pencernaan dan membentuk “ mesin pencernaan”. Ibarat kendaraan bermotor dari kapasitas mesin cc yang besar menjadi kapasitas mesin cc yang kecil. Oleh karena itu, hal penting yang harus diingat adalah bukan hanya jenis makanan yang dikonsumsi, tetapi juga jumlah makanan yang dimakan pada setiap kali makan Iping, 2006. Diet sehat mudah dijalankan. Namun, pastikan dalam makanan tersebut terdapat kandungan aneka gizi, terutama protein. Karena protein merupakan unsur gizi yang sangat penting, fungsinya mengganti sel-sel tubuh yang rusak, memperbaiki jaringan tubuh, dan membantu pembentukan hormon. Fungsi tersebut terkait dengan perbaikan sistem metabolisme Iping, 2006. Berikut ini beberapa hal yang perlu diingat dan menjadi pedoman agar terbentuk sistem pencernaan orang langsing dan sehat : - Ingat sarapan pagi itu penting, tidak boleh meninggalkan sarapan pagi, karena jika tidak, tubuh akan merasa lapar. Tubuh yang kekurangan energi tidak bisa bekerja optimal. - Jangan menunggu hingga terlalu lapar dan tepati jam makan yang sudah ditentukan. - Jika merasa lapar diluar jam makan biasanya sekitar pukul 15.00-17.00, konsumsilah 2-3 keping biskuit cookies - Pilih makanan yang segar dan komposisikan dengan benar. Jangan menganggap makan setumpuk sayur akan membuat kurus. Meskipun hanya sekedar makan Universitas Sumatera Utara sayuran atau buah, tetapi jika jumlahnya banyak, maka tetap akan memperbesar kapasitas lambung. - Lebih baik makan tiga kali sehari dalam porsi setengah dari porsi makan biasa, daripada satu kali makan sehari tetapi dalam bentuk porsi besar. - Makan dengan perlahan-lahan, cara ini efektif untuk menimbulkan rasa kenyang meskipun makan dalam jumlah sedikit misalnya setengah porsi. Hal ini juga dapat membina perilaku seperti halnya kebiasaan orang kurus yang umumnya makan dengan lambat. - Konsumsi daging, ikan, telur, susu, seafood sesuai dengan takarannya.

2.7. Penyakit akibat Diet

Remaja puteri sering mempraktekkan diet dengan cara yang salah. Akibatnya timbul masalah-masalah kesehatan seperti anemia gizi besi, bulimiamemuntahkan kembali makanan yang telah dimakan, kekurangan gizi Ronal, 1996. Akibat dari diet yang salah juga akan berdampak pada naik turunnya berat badan yang akan mengakibatkan kegemukan. Penurunan berat badan secara cepat justru akan berdampak naik turunnya berat badan tubuh yang biasa disebut dengan fenomena yoyo syndrom. Menurut Sayogo2006, potensi terjadinya yoyo syndrom itu karena tubuh belum beradaptasi terhadap pola diet atau pola makan baru yang dijalani, yang mengakibatkan berat badan turun dalam waktu yang singkat tetapi akan naik kembali beberapa kilogram berat badan tubuhnya lebih dari berat badan sebelum melakukan diet kegemukan. Universitas Sumatera Utara

2.7.1. Anemia gizi besi

Anemia gizi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Artinya konsentrasi hemoglobin dalam darah berkurang karena terganggunya pembentukan sel-sel darah merah akibat kurangnya kadar zat besi dalam darah Ronal, 1996. Remaja puteri rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak tumbuh kembang, kurang asupan gizi karena pola makan yang salah, dan pengaruh dari lingkungan ingin langsing. Remaja puteri yang sedang melakukan diet cenderung tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari hewani sehingga banyak remaja putri yang mengalami anemia gizi besi Khomsan, 2003. Bahan makanan yang mengandung Fe yaitu : daging, ikan, unggas, kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau Sayogo , 2006. Gejala-gejala yang timbul karena anemia gizi besi yaitu : lemah, letih, lesu, lunglai, lalai5L, sering pusing dan mata berkunang-kunang, gejala lebih lanjut kelopak mata, bibir, lidah, kulit, dan telapak tangan menjadi pucat, dada cenderung berdebar-debar karena Hb dibawah normal sehingga jantung dipaksa bekerja ekstra, sesak nafas dan telinga terasa berdengung Ronal, 1996. Akibat yang ditimbulkan dari anemia gizi besi yaitu : mengganggu pertumbuhan, menurunkan kemampuan fisik, menurunkan kemampuan bekerja dan konsentrasi belajar, menurunkan ketahanan tubuh dalam menghadapi penyakit infeksi, menurunkan kebugaran, dan mengakibatkan muka pucat Sayogo, 2006. Universitas Sumatera Utara

2.7.2. Bulimia dan Anoreksia nervosa

Bulimia dan anoreksia nervosa merupakan keadaan buruk akibat ingin kurus, sehingga menolak makan atau memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan. Penderita bulimia dan anoreksia lebih banyak diderita oleh remaja puteri. Karena mereka lebih mementingkan body image yang langsing dan cantik Khomsan, 2003. Bulimia adalah gangguan makan yang ditandai dengan mengkonsumsi makanan yang banyak dalam waktu yang singkat dan kehilangan kendali terhadap makanan disertai tingkah laku unuk menurunkan berat badan seperti merangsang muntah, gerak berlebih, dan puasa berkepanjangan. Penderita bulimia dapat mengkonsumsi makanan sekitar 3000-7000 kkal. Gangguan makan pada penderita bulimia timbul akibat rangsangan emosional seperti depresi, jemu, marah dan kemudian diikuti oleh puasa yang berkepanjangan Soetjiningsih, 2004 Penderita bulimia mempunyai nafsu makan seperti penderita obesitas yaitu ingin makan berlebihan karena pengaruh faktor eksternal bau, rasa, dan bentuknya lebih dominan daripada faktor internal rasa lapar. Karena penderita bulimia tidak ingin memiliki berat badan yang berlebih, maka mereka memuntahkan kembali makanan yang telah di makannya. Penderita bulimia kadang-kadang memilih makanan tertentu yang harus dimuntahkan biasanya snacks. Jadi makanan utama pagi, siang, malam selalu dikonsumsi secara normal. Dampak negatif dari bulimia yaitu kerusakan gigi dan iritasi pada kerongkongan Khomsan, 2003. Universitas Sumatera Utara Anoreksia nervosa adalah bentuk penyimpangan perilaku makan yang hampir mirip dengan bulimia. Penderita anoreksia melakukan pembatasan makan secara tidak wajar. Penderita anoreksia makan seperti halnya individu normal tetapi dikeluarkan lagi dengan cara muntah disengaja, dan sering melakukan olah raga berlebihan. Dampak negatif bagi penderita anoreksia nervosa yaitu kehilangan bobot tubuh yang berlebihan sehingga kekurangan gizi, terjadi amenorrhea menstruasi tidak lancarterhambat. Anoreksia nervosa dan bulimia keduanya merupakan keadaan buruk karena ingin langsing Khomsan, 2003.

2.7.3. Kurang Gizi

Remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan untuk menjadi dewasa. Remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi, sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak. Yaitu karbohidrat, protein, kalsium, besi, seng zinc dan vitamin Saraswati, 2006. Diet tinggi karbohidrat, diet tinggi protein dan diet anti karbohidrat adalah diet yang berbahaya dilakukan pada masa remaja, karena remaja masih membutuhkan zat gizi yang besar untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan. Diet anti karbohidrat mengakibatkan tubuh menjadi lemas, tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar, dehidrasi, nafas menjadi pendek terutama saat melakukan aktivitas, keseimbangan biokimia tubuh terganggu dan ritme jantung tidak normal sehingga berpotensi mengganggu fungsi pembuluh jantung. Diet tinggi karbohidrat mengakibatkan gangguan syaraf , psikis, dan beresiko kekurangan vitamin yang larut dalam lemak. Diet tinggi protein akan menyebabkan dehidrasi, mempercepat penuaan, selain itu diet tinggi protein biasanya sangat minim serat, sehingga Universitas Sumatera Utara orang yang menjalani diet ini akan mudah terserang sembelit yang menaikkan resiko kanker kolonusus besar Saraswati, 2006.

2.8. Sumber Informasi Diet Sehat

Sumber informasi mengenai diet sehat dapat ditemukan pada media-media cetak, TV, internet yang banyak memberikan informasi seputar diet sehat. Kebanyakan remaja mendapatkan informasi tentang diet sehat melalui media cetak yaitu majalah-majalah remaja yang memberikan solusi bagaimana cara diet yang benar dan tepat, tetapi dalam penerapannya remaja puteri tidak diawasi oleh dokter atau ahli gizi bahkan keluarganya. Sumber informasi dari buku-buku kesehatan tentang bagaimana mendapatkan tubuh langsing dengan diet yang sehat, yang banyak ditemukan ditoko-toko buku juga dapat menarik perhatian remaja put eri untuk mencobanya. Televisi juga sumber informasi yang mendukung remaja untuk melakukan diet, apalagi dengan menampilkan artis-artis cantik yang bertubuh langsing sebagai modelnya. Dari sumber informasi tersebut akan mempengaruhi perilaku remaja untuk melakukan diet, perilaku tersebut juga bisa dipengaruhi oleh teman atau keluarga. Teman juga dapat memberikan informasi tentang bagaimana cara diet, juga dari keluarga. Pengaruh teman dan keluarga dengan cepat akan mempengaruhi perilaku remaja untuk melakukan diet Saraswati, 2006. Banyaknya sumber informasi dari buku-buku dan internet yang memberikan informasi tentang diet akan mempengaruhi perilaku remaja. Buku-buku tentang cara diet selebritis muda, yang akan lebih mudah mempengaruhi remaja puteri untuk melakukan diet, apalagi selebritis itu idolanya, buku tersebut menyajikan Universitas Sumatera Utara cara-cara seorang selebritis muda melakukan diet untuk mendapatkan tubuh yang langsing dan menjadi cantik, sehingga remaja tersebut akan mengikuti perilaku artis idolanya Saraswati, 2006.

2.9. Kerangka Konsep