jenis makanan yang sering diklaim sebagai makanan menggemukkan, seperti pizza, cakes, steak, dan sebagainya Iping, 2006.
Melakukan diet sehat, makanan berlemak bukan penyebab utama timbulnya kegemukan. Dalam kenyataan praktek pelangsingan sehari-hari dan setelah diteliti
lebih jauh, makanan-makanan tersebut justru memiliki kandungan protein tinggi. Protein berfungsi untuk mempercepat pergantian sel yang rusak. Lagipula beberapa
vitamin, seperti vitamin A, D, E dan K, hanya dapat larut dalam lemak, sehingga orang yang menjalankan diet sehat ini akan memiliki kulit muka dan kulit tubuh yang
cemerlang Iping, 2006.
2.6. Pola Makan Diet Sehat
Pola makan adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam memilih makanan sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, kebudayaan, dan
sosial Suharjo, 1989. Dengan pola makan diet sehat, upaya pelangsingan tidak akan membuat tubuh lemas atau pucat. Metode ini memungkinkan kebutuhan gizi tetap
terpenuhi meskipun sedang melakukan upaya penurunan berat badan dan dapat beraktivitas dengan baik dan hidup menjadi lebih sehat Iping, 2006.
Dalam pengaturan pola makan diet sehat, hal-hal yang harus dilakukan yaitu :
2.6.1. Mengurangi Porsi Makan
Makanan penghasil energi sangat dibutuhkan oleh manusia. Energi dibutuhkan untuk bergerak, berfikir, berbicara, makan, dan melakukan aktivitas lainnya. Kurang
energi menyebabkan tubuh rentan terhadap penyakit, lesu dan tidak bergairah, wajah
Universitas Sumatera Utara
kusam, dan kulit tidak segar dan orang dapat tampak lebih tua sebelum waktunya Iping, 2006.
Dalam melakukan diet sehat, jumlah makanan yang dikonsumsi harus dibatasi. Namun, sama sekali tidak ada makanan yang perlu dihindari apalagi dipantang.
Utamakan makanan yang berkualitas dan kaya gizi. Mulailah dengan mengkonsumsi makanan porsi normal, sedikit demi sedikit kurangi porsi makan menjadi ¾ porsi sampai
½ porsi normal Iping, 2006. Dibandingkan fungsi tubuh lainnya, fungsi pencernaan menggunakan energi
paling besar. Oleh karena itu, makan berlebihan akan menguras energi dan mempekerjakan sistem tubuh lebih keras. Hal ini dapat diamati saat seseorang lesu
atau mengantuk jika makan kekenyangan. Itu disebabkan karena tubuh terpaksa mengerahkan sebagian besar darah dan energinya ke fungsi pencernaan sehingga
fungsi tubuh lain kekurangan energi dan oksigen. Akibatnya, organ tubuh lebih mudah rusak dan sistem metabolisme mengalami penurunan fungsi Iping, 2006.
2.6.2. Mengubah Pola Makan
Remaja puteri yang sedang melakukan diet, pola makan yang dilakukan yaitu tidak makan terutama tidak makan pagi dan makan malam, kegemaran makan snacks,
makan makanan siap saji, gemar mengkonsumsi minuman ringan, rendah serat dan remaja puteri sering memodifikasi makanan mereka sendiri tanpa pengawasan dan
bimbingan dari dokter dan ahli gizi Sayogo, 2006.
Pola makan remaja puteri cenderung menggemukkan. Pola makan ini erat kaitannya dengan gaya hidup seseorang. Tidak sedikit remaja puteri terbiasa makan
Universitas Sumatera Utara
bukan pada saatnya makan, makan berlebihan dan mengkonsumsi makanan yang tidak
sehat. Hal ini terjadi karena faktor kebiasaan Iping, 2006.
Jika mengikuti pola makan diet sehat, berarti harus mengawalinya dengan mengubah pola makan. Mulailah dengan cara mengkonsumsi makanan dalam kuantitas
kecil tetapi berkualitas tinggi yang artinya makanlah makanan yang memiliki nilai gizi yang baik tetapi dalam jumlah yang cukup Iping, 2006.
Pola makan diet sehat berpusat pada pembentukan sistem pencernaan. Sistem ini dibentuk agar menjadi lebih kecil daripada sebelumnya sehingga daya tampungnya juga
mengecil. Penyakit jantung, gagal ginjal, pembengkakan hati, diabetes, dan kanker bukan hanya dikarenakan faktor keturunan, seperti anggapan kebanyakan orang selama ini.
Bentuk fisik gen bisa diturunkan, misalnya hidung mancung atau kulit hitam, tetapi penyakit degeneratif dapat terjadi akibat pola hidup dan makan yang tidak sehat.
Biasanya, orangtua yang obesitas mewariskan pola makan yang sama kepada anaknya. Jika kelak anaknya menderita kegemukan, berarti bukan karena obesitasnya yang
diturunkan melainkan pola makannya yang diturunkan kepada anaknya Iping, 2006.
Metode diet sehat mewajibkan 3 kali makan dalam sehari, dengan jadwal makan
sebagai berikut :
Makan pagi : pukul 07.00-08.00 atau 08.00-09.00 atau 09.00-10.00
Makan siang : pukul 12.00-13.00 atau 13.00-14.00
Makan malam : pukul 18.00-19.00 atau 19.00-20.00 atau 20.00-21.00
Waktu makan disesuaikan menurut kebiasaan masing-masing, yang terpenting adalah konsisten setiap harinya, yang artinya jika kita memulai makan pagi pukul
Universitas Sumatera Utara
07.00-08.00 pagi maka setiap sarapan pagi harus pada jam tersebut, begitu juga saat makan siang dan makan malam Iping, 2006.
Remaja puteri banyak yang berpikiran bahwa untuk menurunkan berat badan mereka harus menghilangkan sarapan pagi dari jadwal makannya. Mereka berusaha
untuk menunda jam makan pagi dan menggesernya ke jadwal makan siang dalam waktu yang lama. Cara ini banyak yang menganggap jumlah makanan yang
dikonsumsi berkurang, dan itu artinya berat badan pun akan turun. Pemikiran sama sekali tidak benar. Makan pagi yang berkualitas justru dapat menyukseskan program
diet, dengan sarapan pagi yang baik remaja lebih mudah terhindar dari rasa lapar dan remaja bisa berkonsentrasi dalam belajar. Selain itu, meskipun mengurangi porsi
makan di jam makan berikutnya, kondisi tubuh akan tetap fit. Program pelangsingan pun menjadi lebih mudah dan efektif Iping, 2006.
Sarapan pagi harus konsisten setiap hari, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Adapun menu sarapan pagi yang baik saat melakukan diet sehat yaitu
Iping, 2006 : Susu manis atau teh manis 250ml
- susu full cream
- gunakan gula asli atau madu
+ Telur 1 butir
- Direbus
- Digorengmata sapi atau
dadar +
Roti tawar 2 lembar atau kue-kue atau cerealoatmeal 1 mangkuk kecil
- Dengan mentega, keju, meses, selai.
Universitas Sumatera Utara
2.6.3. Memperkecil Sistem Pencernaan