Sikap Pola Makan Yang Buruk Merupakan Faktor Utama Penyebab Terjadinya Kegemukan Sikap Terhadap Usaha Untuk Mendapatkan Berat Badan Ideal

5.2.2. Sikap Pola Makan Yang Buruk Merupakan Faktor Utama Penyebab Terjadinya Kegemukan

Berdasarkan tabel 4.18 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki sikap setuju tentang pola makan yang buruk merupakan faktor utama penyebab terjadinya kegemukan , yaitu sebanyak 72 orang 82,76 dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 15 orang 17,24. Responden yang setuju menyatakan alasannya ”kalau makannya tidak teratur akan menjadi gemuk”, dan responden yang tidak setuju menyatakan alasannya ”kegemukan bisa saja disebabkan oleh gen keturunan, bukan dari pola makan yang buruk”, hal ini tidak sesuai dengan pendapat Iping yang menyatakan bahwa bentuk fisik gen yang bisa diturunkan, tetapi penyakit degeneratif dapat terjadi akibat pola hidup dan makan yang tidak sehat, orangtua yang gemuk mewariskan pola makan yang sama pada anaknya, jika anaknya gemuk bukan gemuknya yang diturunkan melainkan pola makannya. Pengetahuan dan keyakinan responden membuat mereka setuju bahwa pola makan yang buruk merupakan faktor utama penyebab terjadinya kegemukan, dan mereka akan melakukan diet untuk mendapatkan tubuh yang langsing.

5.2.3. Sikap Terhadap Usaha Untuk Mendapatkan Berat Badan Ideal

Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki sikap setuju untuk mencapai berat badan ideal harus mengurangi porsi makan, yaitu sebanyak 73 orang 83,9 dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 14 orang 16,1. Responden yang setuju menyatakan alasannya ”supaya berat badan turun maka harus mengurangi porsi makan”. Responden yang tidak setuju menyatakan alasannya ”belum tentu dengan mengurangi porsi makan tubuh akan menjadi ideal kalau cemilannya banyak dikonsumsi”. Pengetahuan dan keyakinan responden yang setuju sesuai dengan Universitas Sumatera Utara pendapat Iping 2006 yang menyatakan bahwa usaha yang baik untuk mendapatkan berat badan ideal yaitu dengan mengurangi porsi makan. Tidak ada makanan yang harus dihindari, utamakan makanan yang berkualitas tinggi dan kaya gizi. Mulailah dengan mengkonsumsi porsi normal, lalu sedikit demi sedikit kurangi menjadi ¾ porsi normal sampai ½ porsi normal Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju untuk mencapai berat badan ideal harus mengubah pola makan menjadi pola makan yang baik, yaitu sebanyak 82 orang 94,25 dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 5 orang 5,75. Responden yang setuju menyatakan alasannya ”pola makan yang baik dapat mengurangi lemak dalam tubuh, dan tubuh tidak akan kekurangan gizi”. Responden yang tidak setuju menyatakan alasannya ”tidak harus mengubah pola makan, cukup dengan mengurangi porsi makan saja”. Responden yang menyatakan setuju untuk mendapatkan berat badan ideal harus mengubah pola makan, sesuai dengan pendapat Iping 2006 yang menyatakan bahwa dalam melakukan diet sehat harus mengubah pola makan menjadi pola makan yang lebih baik yaitu makan tiga kali sehari dan harus teratur, makanlah makanan yang memiliki nilai gizi yang baik tetapi dalam jumlah yang cukup. Dari tabel 4.19 diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan tidak setuju untuk mencapai berat badan ideal harus memperkecil sistem pencernaan, yaitu sebanyak 69 orang 79,31 dan yang menyatakan setuju sebanyak 18 orang 20,69. Responden yang tidak setuju menyatakan alasannya ”mengecilkan sistem pencernaan tidak baik untuk kesehatan”, dan ada juga yang menyatakan ”sistem pencernaan tidak bisa dikecilkan”. Responden yang setuju menyatakan alasannya ”dalam melakukan diet Universitas Sumatera Utara sudah pasti sistem pencernaan ikut mengecil, jadi untuk mendapatkan berat badan ideal harus mengecilkan sistem pencernaan. Sebagian kecil responden yang setuju, sesuai dengan pendapat Iping 2006 yang menyatakan bahwa dalam melakukan diet sehat tiga hal yang harus diperhatikan yaitu mengurangi porsi makan, mengubah pola makan, dan akan terbentuk sistem pencernaan yang kecil. Pola makan diet sehat berpusat pada pembentukan sistem pencernaan, sistem ini dibentuk agar menjadi lebih kecil daripada sebelumnya sehingga daya tampungnya juga mengecil. Hal yang harus diingat bukan hanya jenis makanan saja, tetapi jumlah makanan yang akan dimakan setiap kali makan harus cukup dan jangan melebihi batas, karena akan memperbesar sistem pencernaan. Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan tidak setuju untuk mencapai berat badan ideal dengan tidak mengkonsumsi karbohidrat dan lemak sama sekali, yaitu sebesar 66 orang 75,86, dan yang menyatakan setuju sebanyak 21 orang 24,14. Responden yang tidak setuju menyatakan alasannya ”karena lemak dan karbohidrat sangat dibutuhkan tubuh tapi jangan berlebihan mengkonsumsinya”, ada juga yang menyatakan alasan ” jika tidak mengkonsumsi lemak dan karbohidrat maka tubuh tidak bertenaga untuk melakukan aktivitas”. Responden yang setuju menyatakan alasan ” agar tubuh tidak gemuk, jadi lemak dan karbohidrat jangan dikonsumsi”. Pada tabel 4.19 diketahui bahwa sebagian besar responden setuju untuk mencapai berat badan ideal waktu makan yang telah ditetapkan harus teratur dan rutin dilaksanakan, yaitu sebanyak 79 orang 90,8, dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 8 orang 9,2. Responden yang setuju menyatakan alasannya ”agar waktu Universitas Sumatera Utara makan lebih disiplin sehingga tidak makan bukan pada waktunya makan”. Responden yang tidak setuju menyatakan alasannya ”tidak harus teratur waktu makan untuk mendapatkan berat badan ideal yang terpenting harus membatasi porsi makan saja”. Keadaan ini menimbulkan asumsi dari peneliti bahwa untu mencapai berat badan ideal lebih baik mengurangi porsi makan, mengubah pola makan, dan waktu makan yang telah ditetapkan harus teratur dan rutin dilaksankan.

5.2.4. Kategori Sikap