2.3.4 Tempat Penyelenggaran Pendidikan Kesehatan
Tempat penyelenggaraan pendidikan kesehatan dapat dilakukan di institusi pelayanan seperti puskesmas, rumah bersalin, rumah sakit, klinik dan
sekolah serta di masyarakat berupa keluarga masyarakat binaan. Hasil yang diharapkan dalam pendidikan kesehatan adalah terjadinya perubahan sikap dan
perilaku individu, keluarga, dan masyarakat untuk dapat menanamkan prinsip- prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari demi mencapai derajat
kesehatan yang optimal Effendy, 1995.
2.3.5 Pendidikan Kesehatan pada Wanita yang Menderita Kanker Sistem Reproduksi
Wanita yang menderita kanker sistem reproduksi mengalami perubahan konsep diri menjadi negatif. Konsep diri yang negatif akan
mempengaruhi kesehatan klien menjadi lebih buruk daripada konsep diri positif Keliat, 1998.
Pendidikan kesehatan peningkatan konsep diri positif perlu diberikan kepada klien yang menderita kanker sistem reproduksi guna meningkatkan
kualitas hidupnya. Pendidikan kesehatan yang diberikan bertujuan untuk mengubah konsep diri menjadi positif dengan cara menjelaskan pada klien
tentang proses penyakit yang dideritanya mulai dari definisi, faktor resiko, gejala dan efek terapi dari masing-masing jenis kanker sistem reproduksi yang
sesuai dengan klien. Penjelasan ini bertujuan agar klien dapat mengetahui keadaan sebenarnya dan dapat menerima kenyataan yang terjadi pada dirinya
Universitas Sumatera Utara
agar tidak terlarut dalam kesedihan atau sampai mengingkari bahkan menolak Kurnia, 2008.
Pendidikan kesehatan selanjutnya yang diberikan adalah mengenai perawatan kanker itu sendiri. Klien dapat diajarkan berbagai hal mengenai
perawatan kankernya untuk meningkatkan gambaran diri dan harga dirinya, seperti: pada klien dengan kanker payudara yang telah melakukan operasi
pengangkatan total payudara, klien tidak perlu merasa dirinya tidak menarik lagi karena klien masih dapat menggunakan bra berbusa, sedangkan klien lainnya
yang mengalami dampak dari kemoterapi dapat dianjurkan menggunakan penutup kepala jika rambutnya rontok, dan menghindari pakaian yang ketat dan
perhiasan yang tajam agar tidak melukai kulit yang kering, dan mengkonsumsi anti oksidan Chris, 2009.
Kemudian, menganjurkan klien memahami item-item dari konsep diri dan terapi psikologis seperti tetap aktif dan bergembira. Tetap aktif dan
bergembira merupakan terapi untuk melawan, mencegah, serta mengurangi efek kanker. Selama menjalani hidup dengan kanker, tetaplah aktif dan berusaha
untuk merasa bahagia, air mata kesedihan tidak banyak menolong, bahkan membuat mental semakin merosot dan putus harapan. Klien tetap dapat
diajarkan kembali mengembalikan perannya sebagai istri dan ibu, walaupun dengan aktivitas yang minimal Junaidi, 2007.
Tetap optimis, merupakan salah satu terapi psikologis yang dapat meningkatkan konsep diri klien. Menganjurkan klien berpikir positif dan
rasional serta memiliki cita-cita atau keyakinan untuk kesembuhannya, bahwa
Universitas Sumatera Utara
kanker harus dihadapi dan klien tidak boleh menyerah. Meyakinkan pada klien bahwa klien akan melakukan apa saja yang diperlukan untuk hidup. Klien dapat
mengatakan pada diri sendiri dengan berkata langsung bahwa ukuran kanker semakin mengecil dan berhenti menyebar, yang akhirnya menghilang Jelsoft,
2000. Terapi doa, dengan adanya terapi doa klien dapat lebih mendekatkan
diri pada yang Maha Kuasa. Meyakinkan pada klien bahwa segala sesuatunya dapat terjadi atas kehendak Tuhan. Jika dunia alamiah tidak dapat memberikan
pertolongan untuk kembali sehat, saat itulah dunia Illahi mengambil alih situasi, dan Tuhan melakukan semua yang tidak dapat kita lakukan. Bila Dia
berkehendak, kanker dapat sembuh total Junaidi, 2007. Semua terapi ini bertujuan meningkatkan konsep diri klien bahwa klien harus tetap yakin akan
kesembuhannya dan tidak putus asa ataupun menarik diri. Sehingga dengan adanya peningkatan konsep diri ke arah positif dapat meningkatkan kualitas
hidup wanita yang menderita kanker sistem reproduksi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
3.1 KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan konsep diri wanita yang menderita kanker sistem reproduksi sebelum dan sesudah
pendidikan kesehatan serta mengidentifikasi efektifitas pendidikan kesehatan tentang perubahan konsep diri ke arah positif terhadap wanita yang menderita
kanker sistem reproduksi. Penelitian ini terdiri dari satu kelompok yaitu kelompok intervensi. Pada
kelompok intervensi dilakukan tes awal pre-test dan tes akhir post-test. Sebelum diberikan pendidikan kesehatan responden diberikan tes awal pre-test
untuk menilai konsep diri wanita kanker sistem reproduksi selanjutnya responden diberikan pendidikan kesehatan mengenai peningkatan konsep diri ke arah positif,
setelah diberikan pendidikan kesehatan dilakukan post test. Hasil yang diharapkan terjadi perubahan konsep diri wanita kanker sistem reproduksi ke arah yang positif
setelah dilakukan pendidikan kesehatan guna meningkatkan kualitas hidupnya.
25
Universitas Sumatera Utara