Analisis Univariat HASIL PENELITIAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil dan pembahasan mengenai efektivitas pendidikan kesehatan terhadap perubahan konsep diri pada wanita yang menderita kanker sistem reproduksi di RSUP H. Adam Malik, Medan.

5.1 HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober sampai 16 November 2009. Jumlah seluruh responden sebanyak 20 orang yang menjadi subyek penelitian yang diberi intervensi pendidikan kesehatan yang terdiri dari 10 orang kanker serviks 50, 7 orang kanker payudara 35 dan 3 orang kanker ovarium 15. Intervensi dilakukan diruangan RB1 dan RB2 RSUP H. Adam Malik Medan. Hasil penelitian ini menguraikan karakteristik demografi responden, analisis konsep diri wanita yang menderita kanker sistem reproduksi sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan.

5.1.1 Analisis Univariat

Analisis univariat menggambarkan distribusi frekuensi dari kategori variabel yang menjadi perhatian dalam penelitian ini. Karakteristik responden: Deskripsi karakteristik demografi responden terdiri dari usia, agama, suku, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Sebaran karakteristik demografi responden pada tabel 3 berikut ini: 37 Universitas Sumatera Utara Tabel 3: Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan data demografi n=20 usia, agama, suku, pendidikan dan pekerjaan Karakteristik Frekuensi Persentase Usia 30-39 tahun 40-49 tahun 50-59 tahun Agama Islam Protestan Katolik Suku Batak Jawa Melayu Aceh Pendidikan Tidak sekolah SD SMP SLTA Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Petani Pedagang 5 12 3 15 4 2 6 8 4 2 2 9 8 1 17 2 1 20 65 15 75 20 5 30 40 20 10 10 45 40 5 85 5 10 Keterangan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya responden berusia 40-49 tahun 65, n=12. Mayoritas responden beragama Islam 75, n=15, bersuku jawa 40, n=8, pendidikan terakhir SD 45, n=9, dan pekerjaan responden adalah Ibu Rumah Tangga 85, n=17. Universitas Sumatera Utara 5.1.2 Konsep Diri Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang Peningkatan Konsep Diri Penilaian konsep diri ini diukur berdasarkan jumlah skor kuesioner yang didapat dari jawaban responden dengan rentang 0-25, dimana 0-12 berarti konsep diri negatif dan 13-25 berarti konsep diri positif. Sebelum dilakukan uji perbandingan dengan menggunakan uji statistik paired t-test, pada tabel 4 dapat dilihat kebermaknaan secara deskriptif yang menggambarkan peningkatan konsep diri. Tabel 4 : Gambaran Konsep Diri Sebelum dan Sesudah Diberikan Intervensi Konsep Diri Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi Mean SD Mean SD 16.05 3.620 20.55 2.395 5 10 15 20 25 Mean SD Mean SD Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi Konsep Diri Series1 Keterangan: Berdasarkan tabel 4 menunjukkan peningkatan konsep diri terjadi pada subyek penelitian, yaitu responden yang diberi pendidikan kesehatan tentang peningkatan konsep diri diperoleh nilai rata-rata mean konsep diri sebelum Universitas Sumatera Utara intervensi sebesar 16.05 dengan SD 3.620 sedangkan sesudah intervensi diperoleh mean sebesar 20.55 dengan SD 2.395. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian. Peningkatan konsep diri pada responden setelah pemberian pendidikan kesehatan juga dapat dilihat dari item- item konsep seperti yang digambarkan dalam tabel di bawah ini: Tabel 5 : Distribusi frekuensi responden tentang item-item konsep diri sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan No Konsep diri Sebelum pendkes Sesudah pendkes 1 Identitas diri 52 56 2 Citra diri 72 89 3 Harga diri 65 81 4 Ideal diri 82 93 5 Peran diri 50 73 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 identitas diri citra diri harga diri ideal diri peran diri 1 2 3 4 5 sebelum pendkes sesudah pendkes Keterangan : Berdasarkan tabel 5, distribusi frekuensi responden tentang konsep diri sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan menujukkan sebelum dilakukannya pendidikan kesehatan terdapat 3 orang responden yang mengalami konsep diri negatif yaitu A7 skor=11, A9 skor 10, dan A20 skor=12 sedangkan 17 responden lainnya tidak mengalami konsep diri negatif tetapi mengalami Universitas Sumatera Utara penurunan secara bertahap menuju konsep diri negatif. Setelah dilakukannya pendidikan kesehatan seluruh responden mengalami peningkatan skor ke konsep diri positif. Berdasarkan item masing-masing konsep diri yaitu identitas diri, citra diri, harga diri, ideal diri dan peran diri sebelum dilakukannnya pendidikan kesehatan menghasilkan jumlah skor yang berbeda. Pada identitas diri skor = 52, citra diri skor = 72, harga diri skor = 65, ideal diri skor = 82 dan peran diri skor = 50. Dari hasil yang ada menunjukkan bahwa item peran diri menghasilkan skor yang minimal dibandinagkan dengan item-item konsep diri lainnya. Hal tersebut dikarenakan rata-rata responden mengalami perubahan peran menjadi pasien dirumah sakit dengan perannya sebagi istri dan dilingkungan sosial terganggu. Selain itu, skor identitas diri juga menghasilkan skor yang minimal setelah peran diri disebabkan rata-rata responden tidak menerima dan menolak penyakit yang dialaminya. Dari item-item konsep diri sebelum dan sesudah dilakukannya pendidikan kesehatan yang menggambarkan peningkatan yang paling bermakna adalah peran diri dan peningkatan yang tidak bermakna adalah identitas diri.

5.1.3 Analisis Bivariat