Kanker Ovarium Kanker Payudara

2.1.4 Kanker Ovarium

Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium indung telur Aisiyah, 2009. Wanita dengan kanker ovarium mempunyai resiko mengidap kanker payudara tiga sampai empat kali lipat sedangkan wanita dengan kanker payudara mempunyai resiko yang meningkat terjadinya kanker ovarium. Penyebab dari kanker ovarium belum diketahui secara jelas, namun ada beberapa faktor resiko yang memicu terjadinya kanker ovarium yaitu: diet tinggi lemak, merokok, alkohol, penggunaan bedak talk perineal, riwayat kanker payudara, kolon, endometrium, dan riwayat keluarga dengan kanker payudara atau ovarium Smeltzer, 2001. Keluhan yang dirasakan oleh wanita kanker ovarium biasanya dirasakan pada stadium yang sudah lanjut. Adapun keluhan ataupun tanda dan gejala yang dialami wanita kanker ovarium adalah haid yang tidak teratur, ketegangan menstruasi yang meningkat, darah menstruasi yang banyak, nyeri tekan pada payudara, menopause dini, rasa tidak nyaman pada abdomen, dispepsia, tekanan pada pelvis, dan sering berkemih William, 2001. Setiap pembesaran ovarium harus diselidiki. Sekitar 75 dari kanker ovarium telah bermetastasis ketika didiagnosis sekitar 60 telah menyebar diluar pelvis. Banyak tipe sel kanker ovarium yang berbeda, tumor epitel menempati 90 dari semua jenis. Tumor sel germinal dan tumor stromal menempati 10 dari kondisi ini Smeltzer, 2001. Tumor sel germinal merupakan jenis tumor yang paling sering ditemukan pada wanita umur di bawah 20 tahun, sedangkan tumor epitel ditemukan terutama pada wanita umur Universitas Sumatera Utara lebih dari 50 tahun. Penatalaksanaan untuk kanker ovarium dilakukan secara kolaboratif dan mandiri. Secara kolaboratif dapat dilakukan tindakan pembedahan laparotomi dan radioterapi sedangkan tindakan secara mandiri perawat dapat memberikan penyuluhan postoperatif yang menyangkut pembedahan mayor pada abdomen dan memberikan dukungan serta motivasi pada keluarga pada proses pemulangan Siswadi, 2006.

2.1.5 Kanker Payudara

Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berlipat ganda Tapan, 2005. Berdasarkan dari hasil statistik The American Cancer Society, menunjukkan bahwa resiko sepanjang hidup untuk mengalami kanker payudara adalah satu dari delapan wanita, dan terdapat 183.400 kasus baru kanker payudara didiagnosa pada tahun 1995, dengan perkiraan 46.240 kematian Smeltzer, 2001. Belum diketahui penyebab spesifik dari kanker payudara, namun ada beberapa faktor resiko yang memicu terjadinya penyakit ini antara lain: faktor genetik, hormonal, dan lingkungan. Akan tetapi, ada faktor resiko lainnya yang lebih meningkatkan seseorang menderita kanker payudara yaitu: keluarga perempuan resikonya meningkat dua kali jika ibunya terkena kanker sebelum berusia 60 tahun, menarche dini, nullipara atau usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama, menopause pada usia lanjut, riwayat penyakit payudara jinak, pada usia 30 tahun beresiko dua kali lipat jika pernah terpajan oleh radiasi ionisasi setelah masa puberitas, kontrasepsi oral, terapi pengganti hormon dan mengkonsumsi alkohol Junaidi, 2007. Universitas Sumatera Utara Kanker payudara dapat terjadi di bagian mana saja dalam payudara, tetapi mayoritas terjadi pada kuadran atas terluar. Hal ini terjadi karena sebagian besar jaringan payudara terdapat pada kuadran tersebut. Kanker payudara umum nya terjadi pada payudara sebelah kiri. Gejala khas pada kanker ini yaitu: lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi, dan keras dengan batas yang tidak teratur. Keluhan nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang jelas pada bagian yang ditunjuk dapat berhubungan dengan kanker payudara jinak. Namun, nyeri yang jelas pada bagian payudara yang ditunjuk dan adanya teraba benjolan serta tampak peau d’orange kulit jeruk pada kulit payudaranya dapat berhubungan dengan kanker payudara ganas Smeltzer, 2001. Pertumbuhan dan penyebaran kanker payudara menurut sistem klasifikasi TNM terdiri dari empat stadium yaitu : stadium I ; terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenai nodus limfe, dan tidak terdeteksi adanya metastasis; stadium II; terdiri atas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm, dengan nodus limfe tidak terfiksasi negatif atau positif, dan tidak terdeteksi adanya metastasis; stadium III; terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm, atau tumor dengan sembarang ukuran yang menginvasi kulit atau dinding, dengan nodus limfe terfiksasi positif dalam area klavikular, dan tanpa adanya metastasis; stadium IV; terdiri atas tumor dalam sembarang ukuran, dengan nodus limfe normal atau kankerosa, dan adanya metastasis jauh Junaidi, 2007. Penatalaksanaan kanker payudara ini didasarkan pada stadium penyakit. Adapun, pengobatan yang dapat dilakukan adalah pembedahan, terapi radiasi dan kemoterapi Smeltzer, 2001. Universitas Sumatera Utara Pada wanita yang menderita kanker sistem reproduksi banyak hal yang dapat terjadi pada dirinya tidak hanya sekedar gangguan fisik , melainkan perubahan yang dialami sangat komprehensif baik secara bio, psiko maupun sosial. Perubahan secara fisik yang terjadi pada klien yaitu dalam bentuk gejala dan efek dari terapi kanker yang dapat mempengaruhi sikap, perilaku ataupun persepsi klien sehingga menyebabkan perubahan secara psikologis. Salah satu bentuk perubahan psikologis tersebut adalah perubahan konsep diri wanita yang menderita kanker sistem reproduksi ke arah negatif, sehingga mempengaruhi kualitas hidup klien menjadi lebih buruk Keliat, 1998.

2.2 KONSEP DIRI