PERTIMBANGAN ETIK UJI VALIDITAS dan RELIABILITAS INTRUMEN

12.5 nilai terendah 0 sebagai batas bawah pertama maka konsep diri di kategorikan sebagai berikut : 0-12 konsep diri negatif dan 13-25 konsep diri positif.

4.5 PERTIMBANGAN ETIK

Penelitian ini akan dilakukan setelah peneliti dinyatakan lulus dalam ujian proposal penelitian untuk selanjutnya mendapat persetujuan dari institusi Fakultas Keperawatan USU dan izin dari Direktur RSUP. H Adam Malik Medan. Dalam penelitian ini akan disampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu: peneliti menjelaskan terlebih dahulu tentang informasi esensial dari penelitian yang akan dilakukan, antara lain tujuan, manfaat, kegiatan dalam penelitian serta hak-hak responden dalam penelitian ini. Jika responden bersedia untuk diteliti maka responden terlebih dahulu menandatangani lembar persetujuan inform consent yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Bila responden menolak untuk diteliti maka peneliti akan tetap menghormati haknya. Untuk menjaga kerahasiaan responden peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data kuesioner yang diisi oleh peneliti dengan wawancara terstruktur. Lembar tersebut hanya diberi kode tertentu. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti Nursalam, 2003. Universitas Sumatera Utara

4.6 UJI VALIDITAS dan RELIABILITAS INTRUMEN

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2006. Uji validitas instrumen bertujuan untuk mengetahui kemampuan instrumen untuk mengukur apa yang diukur Notoatmodjo, 2005. Uji validitas isi ini dilakukan oleh ahli dalam penelitian ini yaitu dosen bagian keperawatan jiwa USU dengan strata pendidikan Master. Dilakukan dengan cara mengajukan kuesioner dan proposal penelitian kepada penguji validitas kemudian dikoreksi. Setelah dikoreksi pertanyaan yang tidak valid diganti langsung oleh penguji validitas. Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukurannya dapat dipercaya atau dapat diandalkan Singarimbun dan Effendi, 1995. Sedangkan Sugiyono 2002, berpendapat bahwa instrumen dikatakan reliabel adalah instrumen yang jika digunakan beberapa kali dalam waktu yang berbeda untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas ini dilakukan terhadap 10 orang klien kanker yang bukan termasuk dalam sampel di Rumah sakit H.Adam Malik dan data tersebut diolah menggunakan program komputerisasi dengan analisa KR-20, alasan peneliti menggunakan koefesien KR-20 karena bentuk pertanyaan pada skor dikotomi dan dengan jumlah pertanyaan yang ganjil. Pada proses penelitian peneliti melakukan uji relibilitas menggunakan alpha karena metode alpha juga dapat digunakan pada skor dikotomi 0 dan 1 dan akan menghasilkan perhitungan yang setara dengan KR-20 Priyatno, 2008. Dari tabel dapat diketahui bahwa dengan N = 10, nilai r 0,5 = 0,632, dengan begitu Universitas Sumatera Utara maka instrumen tersebut dikatakan reliabel jike koefesien korelasinya r r tabel. Uji relibilitas ini dilakukan sebelum pengumpulan data terhadap 10 orang responden wanita kanker reproduksi dengan hasil mencapai 0.726. Dari nilai uji ini dapat dikatakan bahwa kuesioner ini layak untuk digunakan dalam penelitian ini.

4.7 PENGUMPULAN DATA