Tempat Pelaksanaan Kenduri Sko Perlengkapan atau Benda-benda Dalam Kenduri Sko

- Kembang sayapnya yaitu orangnya harus adil, tidak memihak kepada seseorang, dan suka melindungi yang lemah. - Besar paruhnya yaitu orang yang tau dengan adat dan banyak akalnya. - Lebar dadanya yaitu berhati lapang, kalau berpikir tenamg, orangnya sabar dan tak pemarah. - Runcing tajinya yaitu orang yang tau dengan hukum dan peraturan, putusannya tidak bisa dibantah. Kepada orang-orang yang mempunyai sifat tersebutlah diturunkan gelar adat dan kalau semua kemenakan calon penerima gelar itu mempunyai sifat yang sama, maka akan dipilih orang yang tertua, kuat fisiknya dan mau bekerja. Di dalam musyawarah ini juga ditentukan kapan upacara kenduri sko dilaksanakan, dan berapa iuran yang harus dibayar untuk upacara kenduri sko nanti.

3.4.2. Tempat Pelaksanaan Kenduri Sko

Dahulu, kenduri sko dilaksanakan di rumah panggung yang disebut dengan rumah deret kareta api dan dihadiri dengan meriah oleh masyarakat. Sebagaimana yanag dikatakan oleh Ibu Aminah bukan nama sebenarnya: “kamai dengan kanti-kanti butino ngan lain duleu munari busamo untuk memeriahkan kenduri sko, kecak nak, tuo mudo serentok tibea”. Artinya: “kami dengan teman-teman perempuan lain dulu menari bersama Untuk memeriahkan kenduri sko. Semua datang, besar kecil tua maupun muda”. Sekarang kenduri sko dilaksanakan di gedung serba guna Keluru. Alasan dilaksanakannya upacara di gedung serba guna adalah disesuaikan dengan jumlah Universitas Sumatera Utara penduduk yang semakin lama semakin bertambah, dan rumah deret kareta api tidak bisa menampung warga masyarakat yang banyak.

3.4.3. Perlengkapan atau Benda-benda Dalam Kenduri Sko

Perlengkapan dan benda-benda merupakan alat yang dipakai dalam menjalankan suatu upacara. Dalam kenduri sko, perlengkapan yang digunakan adalah perlengkapan adat. Perlengkapan itu berupa: a. Nasi Bungkus Serta Lauk Pauk Nasi bungkus ini berupa nasi putih yang telah dibungkus dengan dedaunan. Adapun daun yang digunakan adalah daun pisang. Nasi bungkus ini di kumpul di gedung tempat pelaksanan kenduri sko pada pagi harinya. Biasanya nasi bungkus yang dibawa dalam Kenduri sko itu sebanyak tiga bungkus perkepala keluarga. Nasi bungkus tersebut disertai dengan lauk pauknya, yang mana nasi bungkus tersebut akan dimakan bersama-sama oleh para masyarakat dan para tamu yang hadir dalam acara kenduri sko. b. Lemang Lemang adalah sejenis makanan yang terbuat dari ketan yang dicampur dengan santan kelapa, dibungkus dengan daun pisang kemudian dimasukkan kedalam bambu yang telah dilengkapi dengan daun pisang. Lemang yang sudah dimasak dihias dengan kertas warna warni yang telah dibentuk lalu dibawa sebelum acara dimulai. Lemang ini nantinya akan dibagikan kepada para tamu yang hadir dalam kenduri sko. Universitas Sumatera Utara c. Sko Upacara siap panen ini selalu diiringi dengan dengan penurunan benda- benda pusaka, yang mana nantinya pusaka tersebut akan dibersihkan sebagai penghormatan kepada leluhur atau nenek moyang mereka. Sko yang dimaksud disini adalah berupa keris, tombak, dan tanduk kerbau peninggalan nenek moyang mereka, yang selalu diabadikan dan dijaga dengan baik. Apabila sko ini tidak dijaga dengan baik, masyarakat percaya bahwa malapetaka akan menimpa kehidupan mereka. Seperti Yang diungkapkan oleh Bapak Nuh bukan nama sebenarnya : Sko ini memang harus dijaga dengan baik dan bukan sembarang orang yang memegangnya, karena ini sudah menjadi ketentuan adat yang sudah mendarah daging, yang takkan lapuk kena hujan, dan takkan lekang kena panas. d. Carano Carano merupakan perlengkapan adat yang terbuat dari logam atau kuningan yang digunakan saat melakukan kenduri sko. Di dalam carano terdapat daun sirih, pinang, kapur gambir, dan tembakau. Carano yang berisikan hal itu diatas, diberikan kepada yang dianggap istimewa, yang datang pada upacara kenduri sko tersebut. Carano yang lengkap dengan sekapur sirih, memberikan makna penghormatan kepada tamu agung seperti para bapak Gubernur dan bapak Bupati dan para depati serta para pemangku-pemangku adat lainya yang hadir dalam upacara kenduri sko. e. Kemenyan Kemenyan adalah getah yang berasal dari pohon tertentu yang apabila dibakar memiliki aroma tersendiri. Kemenyan ini merupakan salah satu perlengkapan kenduri sko, yang digunakan untuk memanggil roh-roh nenek Universitas Sumatera Utara moyang melalui tari-tarian yang disebut tari tauh. Kemenyan dalam kenduri sko ini mengandung makna yang sangat penting. Disamping sebagai alat untuk pemangilan roh-roh leluhur, kemenyan juga digunakan sebagai penyembuhan bagi penari dan warga masyarakat yang kemasukan roh-roh leluhur tersebut. Caranya dengan membakar kemenyan dan membaca doa, lalu diusapkan kemuka orang yang kesurupan. f. Gong dan Rabana Gong dan rabana adalah suatu jenis alat musik pukul tradisional yang biasa digunakan untuk mengiringi nyanyi-nyanyian dan tari-tarian. Gong ini selalu dibawa dalam kenduri sko untuk mengiringi tari tauh dalam hal pemanggilan roh nenek moyang. Gong dan rabana ini tidak bisa ditingglkan dalam kenduri sko, karena gong dan rabana ini mengandung makna sebagai alat untuk pemangilan roh-roh nenek moyang mereka. Selain itu, gong juga digunakan dalam penyampaian parno adat untuk penobatan gelar depati.

3.4.4. Menurunkan Benda-benda Pusaka Nenek Moyang