Ganum ingin bermukim bersama dengan Rio Gilang, maka pada waktu itu dibuatlah keputusan antara Rio Gilang dan Rio Ganum. Adapun isi keputusan
tersebut adalah ”mai kito samo-samo, duduk samo rendah, tegak samo tinggi, hati gajah samo di lapo, hati tungau samo di cacah”. Maksud dari pepatah tersebut
adalah ”marilah kita bersama-sama, senasib sepenanggungan, ada sama dimakan, kalau gak ada sama kita cari”. Setelah itu maka dusun tempat tinggal mereka
diberi nama Dusun Cempaka Kecil dan diangkatlah kemenakannya Rio Gilang Panjang Awak menjadi Menggung. Setelah tinggal bersama, pada malam hari
sering terdengar suara gemuruh yang berasal dari Danau Kerinci. Dari suara gemuruh inilah yang akhirnya menjadi Desa Keluru.
Sekarang, ketiga keturunan inilah yang diangkat menjadi pemimpin- pemimpin adat Desa Keluru. Rio Gilang menyangkut pemerintahan, Rio Ganum
menjaga hutan dan perbatasan desa, sedangkan Menggung menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam masyarakat.
2.2. Letak dan Kondisi Geografis
Desa Keluru terletak di sebelah Timur Kabupaten Kerinci, tepatnya di Kecamatan Keliling Danau. Desa ini berada pada ketinggian 750-1000 meter di
atas permukaan laut dengan suhu udaranya berkisar antara 23-34
o
C. Desa Keluru mempunyai luas 559 Ha yang memiliki batas-batas antara lain:
- Sebelah Utara berbatas dengan Danau Kerinci. - Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Lolo Kecil dan Lolo Gedang.
- Sebelah Barat berbatas dengan Desa Jujun dan Koto Agung. - Sebelah Timur berbatas dengan Desa Pidung dan Muak.
Universitas Sumatera Utara
Untuk penggunaan tanah dengan luas desa 559 Ha, selain untuk pemukiman penduduk juga digunakan untuk perkantoran, pendidikansekolah,
persawahan, perladangan, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelas penggunaan tanah di Desa Keluru dan luasnya dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:
Tabel 1 Luas Wilayah Berdasarkan Penggunaannya
No Penggunaan
Luas Ha Persentase
1 2
3 4
5 6
7 Pemukiman
Sawah dan ladang Perkantoran
Pendidikansekolah Perkuburan
Bangunan umum Lainnya
10 520
1 1
2 1
24 1,7
93,1 0,1
0,1 0,3
0,1 4,2
Jumlah 559
100
Sumber: Kantor Kepala Desa Keluru, 2008 Tabel 1 menunjukkan bahwa pemakaian lahan terbesar digunakan untuk
persawahan dan perladangan yakni 93,1 . Hal ini disebabkan karena mayoritas masyarakat di Desa Keluru bermata pencaharian sebagai petani dan sejak dahulu
nenek moyang mereka telah meninggalkan sawah dan ladang yang luas untuk kehidupan anak cucunya. Sedangkan lahan yang digunakan untuk pemukiman
penduduk luasnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan luas persawahan dan perladangan yakni sebesar 1,7 . Hal ini disebabkan jumlah penduduk Keluru
yang relatif sedikit dikarenakan banyak yang merantau ke daerah lain dengan alasan mencari pekerjan dan setelah mendapat pekerjaan ditempat tujuan, mereka
langsung memilih bermukim ditempat tersebut. Desa Keluru berada 20 km dari pusat kabupaten yakni Sungai Penuh yang
dapat dicapai dengan jarak tempuh sekitar 1 jam. Sedangkan dengan ibu kota propinsi yakni Jambi berjarak 450 km yang dapat ditempuh selama 8-10 jam.
Jarak tempuh yang digunakan menuju pusat kabupaten dan pusat propinsi tersebut
Universitas Sumatera Utara
tergolong lambat, hal itu dikarenakan jalan yang digunakan sudah banyak yang rusak. Untuk mencapai pusat kabupaten yakni Sungai Penuh masyarakat
menggunakan bus mini, dan ada juga sebagian masyarakat yang menggunakan sepeda motor. Sedangkan untuk mencapai pusat propinsi yakni Jambi masyarakat
menggunakan bus besar yang bisa menampung banyak orang. Desa Keluru dibagi menjadi dua Dusun yaitu Dusun Lama dan Dusun
Baru yang masing-masing terdiri dari 2 RT. Kedua Dusun tersebut dipisahkan oleh satu jalan utama. Jalan utama ini digunakan untuk transportasi ke pusat
kabupaten dan pusat propinsi, serta menghubungkan desa-desa yang ada di Kecamatan Keliling Danau. Selain itu, jalan utama juga digunakan masyarakat
untuk mengangkut hasil panen mereka yang berupa padi, cengkeh, kopi, dan segala jenis tanaman muda seperti sayur-sayuran dan cabe. Untuk mengangkat
semua itu masyarakat biasanya mengunakan sepeda, gerobak dan ada juga yang menggunakan sepeda motor.
2.3. Kependudukan 2.3.1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin