47
3.2 Mekanisme Kerja Turbocarjer
Adapun mekanisme kerja sederhana dari turbocarjer adalah seperti gambar 3.1 berikut ini
Gambar 3.1 Mekanisme kerja sederhana dari turbocarjer pada waktu langkah
buang Keterangan gambar :
1. engine 4. kompresor blower
2. piston
5. saluran gas buang 3. turbin gas
6. saluran masuk
1 4
3
5 6
2
Universitas Sumatera Utara
48
Adapun mekanisme kerja sederhana dari turbocarjer di atas adalah ketika piston melakukan langkah buang, dimana gas buang yang masih bertemperatur
tinggi dan juga bertekanan yang tinggi diekspansikan keluar ke saluran buang exhaust manifold dengan laju aliran gas buang yang tinggi masuk ke turbin
turbocarjer dan akan memutar turbin, dengan berputarnya turbin maka kompresor juga akan ikut berputar.
Sehingga udara atmosfer akan masuk ke kompresor , dan akan masuk ke dalam ruang bakar dengan udara yang mempunyai tekanan yang tinggi dan juga
kerapatan udara yang tinggi pula. Putaran turbocarjer dapat mencapai putaran 80.000 rpm sampai 130000 rpm literatur 3. Turbocarjer pada kondisi putaran
mesin yang tinggi, akan dihasilkan tekanan gas buang yang masuk turbocarjer yang tinggi pula, hal ini mengakibatkan jumlah udara dan tekanan yang disuplai
ke ruang bakar akan melebihi jumlah udara dan tekanan udara suplai yang ditentukan hal ini akan berpengaruh kepada tingkat ketahanan material ruang
bakar itu sendiri. Untuk menghindari tekanan yang berlebih masuk ke turbin turbocarjer
maka dibuatlah mekanisme waste gate valve hal ini bertujuan untuk mengurangi tekanan yang masuk turbin turbocarjer. Dalam perancangan ini diasumsikan
bahwa gas buang seluruhnya masuk ke turbin turbocarjer.
Universitas Sumatera Utara
49
3.3 Penetapan Siklus Termodinamika
Secara umum ada tiga jenis siklus termodinamika yang berlaku pada motor bakar torak, yaitu :
a. Siklus volume konstan Siklus Otto b. Siklus tekanan konstan
c. Siklus tekanan terbatas Siklus Dual Siklus tekanan terbatas siklus dual merupakan siklus ideal bagi motor
bakar torak yang proses pembakarannya berlangsung pada kondisi yang mendekati volume konstan dan terus berlanjut pada tekanan konstan.
Keunggulan bahan bakar diesel adalah diukur dari kualitas kesiapan penyalaannya, angka setana dari bahan bakar merupakan pengukur kualitas
penyalaan, semakin besar angka setana maka semakin besar ketahanannya terhadap detonasi. Dengan adanya bahan bakar dengan angka setana yang tinggi,
putaran motor akan naik lebih tinggi dan lebih banyak bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar hingga penyalaan sendiri terjadi, yang
mengakibatkan tekanan naik tajam disaat awal pembakaran. Sehingga motor bakar diesel putaran tinggi lebih cocok didekati oleh
siklus tekanan terbatas siklus dual, dimana pembakaran dibagi dalam dua daerah yakni daerah volume konstan dilanjutkan daerah tekanan konstan. Siklus yang
ditetapkan sebagai siklus ideal bagi motor bakar yang direncanakan disini adalah siklus tekanan terbatas siklus dua l .
Universitas Sumatera Utara
50
Gambar 3.2 Diagram P-V untuk siklus ideal tekanan terbatas pada motor diesel
Keterangan gambar : 0-1
: Langkah isap tekanan konstan 1-2
: Langkah kompresi isentropis 2-3a
: Pembakaran pada volume konstan 3a- 3
: Pembakaran pada tekanan konstan 3 – 4
: Langkah ekspansi isentropis 4- 1
: Proses pengeluaran kalor pada volume konstan
3.4 Bahan Bakar yang Digunakan