25
2.2 Motor Diesel Shovel Loader
Motor Diesel Shovel Loader ialah motor diesel yang digunakan sebagai penggerak kendaraan Shovel Loader Tipe S6D102-1. Shovel Loader adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengangkut beban, dimana beban tersebut diangkut dalam bucket.
2.4 Turbocarjer 2.4.1 Pengertian Turbocarjer
Turbocarjer merupakan mekanisme untuk mensuplai udara dengan kerapatan yang melebihi kerapatan udara atmosfer ke dalam silinder untuk ditekan
pada langkah kompresi, sehingga daya motor akan meningkat. Turbocarjer pemakaiannya sangat efisien dimana energi yang digunakan untuk menggerakkan
kompresor untuk menghisap udara masuk ruang bakar adalah berasal dari energi gas buang yang digunakan untuk menggerakkan turbin.
Salah satu tujuan turbocarjer adalah untuk meningkatkan kerapatan udara yang akan dimasukkan ke dalam silinder mesin. Dengan meningkatnya kerapatan
udara sehingga, akan lebih banyak bahan bakar yang terbakar dan menyebabkan peningkatan daya keluaran dari mesin yang diberikan volume langkah dari
silinder.
Universitas Sumatera Utara
26
Adapun skema instalasi sederhana daripada turbocarjer adalah sebagai berikut ini
Gambar 2.1 Skema instalasi sederhana turbocarjer
Sumber: httpwww.howstuffworks.comhow turbocharging works
2.4.2 Manfaat Pemakaian Turbocarjer
Adapun manfaat utama dari pemakaian turbocarjer pada motor diesel adalah sebagai berikut ini
a. Memperbesar daya motor b.
Mesin menjadi lebih kompak lagi pula ringan, maksudnya dengan memakai turbocarjer maka dapat mengurangi dari pada besarnya mesin itu
sendiri. c.
Dengan turbocarjer dapat bekerja lebih efisien, karena pemakaian bahan bakar spesifiknya lebih rendah.
d. Dengan memakai turbocarjer maka proses pembakaran udara dan bahan
bakar akan berjalan dengan sempurna sehingga emisi gas buang juga dapat dikurangi.
Universitas Sumatera Utara
27
Pada mesin penyalaan bunga api spark ignition engine yang memakai turbocarjer , pemakaian bahan bakar spesifik biasanya menjadi lebih besar. Hal ini
disebabkan, terutama karena perbandingan kompresinya harus diperkecil untuk mencegah detonasi, juga karena banyaknya bahan bakar yang keluar dari dalam
silinder sebelum digunakan. Pemakaian turbocarjer pada mesin penyalaan bunga api ini haruslah
mencakup unsur kompromi antara efisiensi dan kebutuhan, misalnya pada mesin pesawat dan mobil balap. Pada mesin pesawat terbang, turbocarjer digunakan
untuk memperoleh daya yang sebesar-besarnya pada waktu tinggal landas dan untuk mengatasi berkurangnya kerapatan udara pada ketinggian yang lebih tinggi.
Persoalan detonasi dapat diatasi dengan menggunakan bahan bakar dengan mempunyai nilai oktan yang lebih tinggi. Pada mobil balap yang lebih
mementingkan daya dari pada efisiensi, banyak memakai turbocarjer. Pada motor diesel dengan turbocarjer dapat bekerja dengan efisiensi,
pemakaian bahan bakar spesifik lebih rendah, khususnya pada unit lebih murah harganya. Keuntungan lain yang diperoleh dari motor diesel dengan turbocarjer
adalah dapat mempersingkat periode persiapan pembakaran sehingga karakteristik pembakaran menjadi lebih baik. Disamping itu terbuka kemungkinan untuk
menggunakan bahan bakar dengan bilangan setana yang lebih rendah. Karena turbocarjer dapat memasukkan udara yang lebih banyak, dapat diharapkan
pembakaran menjadi lebih baik dan gas buangnya lebih bersih.
Universitas Sumatera Utara
28
2.3.3 Klasifikasi Turbocarjer
Dalam prakteknya ada tiga metode pengoperasian turbocarjer yang dipergunakan untuk memanfaatkan energi yang berguna pada gas buang yaitu :
a. Turbocarjer sistem tekanan konstan constant pressure system b. Turbocarjer sistem pulsa pulse system
c. Turbocarjer sistem konverter- pulsa pulse-converter system
2.3.3.1 Turbocarjer sistem tekanan konstan constant pressure system
Pada sistem turbocarjer tekanan konstan ini adalah bertujuan untuk menjaga atau memelihara agar tekanan gas buang pada motor bakar dalam
keadaan konstan dan tekanan yang dihasilkan lebih tinggi dari pada tekanan atmosfer sehingga turbin turbocarjer dapat beroperasi secara maksimum. Tujuan
pembuatan saluran gas buang yang besar dan lebar adalah untuk menyerap tekanan yang tidak konstan dan oleh karenanya energi kinetik di dalam saluran
gas buang harus dihilangkan.
Gambar 2.2 Turbocarjer sistem tekanan konstan constant pressure system
Sumber : Obert, Internal Combustion Engine and Air Polution,1973
Universitas Sumatera Utara
29
Keuntungan memakai turbocarjer pada metode tekanan konstan ialah : a. Efesiensi turbin yang tinggi selama aliran tetap steady flow
b. Sangat efisien dan konsumsi bahan bakar yang ekonomis pada perbandingan tekanan kompresor dan turbin yang tinggi.
Kerugian memakai turbocarjer pada metode tekanan konstan adalah : a. Tidak semua gas buang dapat digunakan untuk menggerakkan turbin.
b. Membutuhkan saluran gas buang yang besar. c. Performansi yang rendah pada putaran rendah dan berbeban.
d. Asselerasi turbocarjer yang rendah.
2.3.3.2 Turbocarjer sistem pulsa pulse system
Turbocarjer sistem pulsa adalah bertujuan untuk menggunakan energi kinetik di dalam proses pembuangan gas buang blow down untuk
menggerakkan turbin turbocarjer, yang secara idealnya tidak ada terjadi peningkatan tekanan gas buang. Untuk mencapai tujuan tersebut saluran buang
yang segaris haruslah lebih kecil.
Gambar 2.3 Turbocarjer sistem pulsa pulse system
Sumber : Obert, Internal Combustion Engine and Air Polution,1973
Universitas Sumatera Utara
30
Keuntungan memakai turbocarjer dengan sistem pulsa ini adalah : a. Sebagian besar energi gas buang dapat digunakan langsung.
b. Menghasilkan percepatan putaran mesin yang responsif terhadap pembebanan tiba-tiba.
c. Dapat menggunakan saluran gas buang yang lebih pendek dan kecil. d. Asselerasi turbocarjer yang tinggi.
e. Performansi yang tinggi pada putaran rendah dan berbeban. f. Energi gas buang yang berguna tinggi pada turbin
Kerugiannya memakai turbocarjer dengan sistem pulsa ini adalah : a. Pemanfaatan energi gas buang tidak efektif.
b. Efesiensi turbin yang rendah. c. Saluran buang yang rumit dengan jumlah silinder yang banyak.
2.3.3.3 Turbocarjer sistem konverter-pulsa pulse-converter system
Pada turbocarjer sistem konverter pulsa ini bertujuan untuk mengubah energi kinetik di dalam proses pembuangan menjadi peningkatan tekanan pada
turbin dengan membuat satu atau lebih diffuser.
Gambar 2.4 Turbocarjer sistem konverter- pulsa pulse-converter system
Sumber : Obert, Internal Combustion Engine and Air Polution, 1973
Universitas Sumatera Utara
31
Keuntungan memakai turbocarjer sistem konverter-pulsa adalah performansi mesin yang tinggi, sedangkan kerugiannya adalah performansi yang
rendah pada putaran rendah dan tinggi dan hanya untuk mesin dengan jumlah silinder tertentu empat, delapan dan enam belas.
Secara umum, motor diesel berukuran besar seperti automotif, truk, dan mesin industri biasanya menggunakan turbocarjer sistem pulsa pulse system .
Pada perencanaan ini penulis merencanakan turbocarjer sistem pulsa.
2.3.4 Bagian-Bagian Utama Turbocarjer
Bagian utama turbocarjer terdiri dari sebuah turbin gas dan sebuah kompresor. Gambar 2.5 ini merupakan gambar dari assembling turbocarjer yang
telah dilepas bagian-bagiannya.
Gambar 2.5 Bagian-bagian assembling turbocarjer
Sumber : http www.google.com
turbocharger
Universitas Sumatera Utara
32
Keterangan gambar : 1.
Clamp 18. Exhaust Stud
2. Hose waste gate pressure bleed
19. Waste gate housing 3.
Fitting 20. Bearing housing
4. Clip waste gate lever
21. Nut turbine shaft 5.
Rod waste gate 22. Compressor
6. Adjusting nut
23. Turbine Shaft 7.
Nut 24. Piston ring seal
8. Control Diaphragm waste gate
25. Heat shield 9.
Bolt 26. Bolt
10. Bracket waste gate control diaphragm 27. Compressor housing
backing 11.
Locking plate compressor housing 28. O-ring
12. Compressor housing
29. Piston ring seal 13.
O-ring 30. Thrust collar
14. Bolt
31. Thrust bearing 15.
Locking Plate turbine housing 32. Snap ring
16. Clamp Plate turbine housing
33. Journal bearing 17.
Turbine housing 34. Oil drain gasket
Universitas Sumatera Utara
33
2.3.4.1 Turbin
Turbin turbocarjer digerakkan oleh energi berguna yang dikandung oleh gas buang. Aliran gas buang dari hasil pembakaran bahan bakar dari dalam ruang
bakar menggerakkan sudu-sudu turbin, diserap energinya dan diubah menjadi bentuk energi mekanis ini merupakan daya poros pada turbin yang dipergunakan
untuk menggerakkan kompresor Berdasarkan arah aliran fluida, ada dua tipe turbin yang digunakan pada
turbocarjer, yaitu aliran radial aliran masuk dan turbin gas aliran aksial. Turbin radial aliran masuk banyak dipakai dalam ukuran kecil, di dalam bidang
transportasi pada motor bensin dan diesel yang menggunakan menggunakan turbocarjer, di bidang penerbangan digunakan pada unit helikopter yang berguna
pada saat start awal. Keuntungan utama turbin gas radial aliran masuk adalah kerja yang dihasilkan oleh sebuah tingkat tunggal turbin adalah sama dengan dua
atau lebih di dalam turbin gas aksial, hal ini disebabkan turbin gas radial aliran masuk mempunyai putaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan turbin aksial,
karena daya yang dihasilkan adalah sebuah fungsi kuadrat dari putaran P ∼ u
2
sehingga kerja lebih besar dibandingkan turbin aksial tingkat tunggal. Turbin gas radial aliran masuk mempunyai keuntungan lainnya harga
biayanya lebih rendah dibandingkan dari pada turbin gas aksial, hal tersebutlah yang menjadikan dasar pemilihan utama turbin gas radial aliran masuk untuk
turbocarjer motor diesel. Ada dua jenis turbin gas radial aliran masuk menurut konstruksi sudu, yaitu :
a. Turbin gas radial aliran masuk kantilever cantilever radial inflow turbine b. Turbin gas radial aliran masuk campur mixed-flow radial inflow turbine
Universitas Sumatera Utara
34
Turbin gas radial aliran masuk kantilever tidak menggunakan sudut aliran masuk secara radial, pada jenis turbin kantilever ini tidak terjadi percepatan
melalui rotor. Jenis kantilever jarang digunakan karena efesiensinya rendah pada dan juga proses pembuatannya yang sulit.
Gambar 2.6 Turbin gas radial aliran masuk kantilever
Sumber : Boyce, Gas Turbine Engineering Handbook, 2002
Kontruksi dan segitiga kecepatan yang dibentuk oleh turbin gas radial aliran masuk kantilever dapat dilihat pada gambar 2.7 berikut ini
Gambar 2.7 Susunan dan diagram segitiga kecepatan dari turbin radial
tipe kantilever
Sumber : Dixon, Fluid Mechanics, Thermodynamics of Turbomachinery,1998
Universitas Sumatera Utara
35
Gambar 2.8 Turbin gas radial aliran masuk campur
Sumber : Boyce, Gas Turbine Engineering Handbook, 2002
Sedangkan untuk kontruksi dan segitiga kecepatan yang dibentuk oleh
turbin gas radial aliran masuk campur dapat dilihat pada gambar berikut ini
Gambar 2.9 Susunan dan diagram segitiga kecepatan dari turbin radial
aliran masuk campur 90 degree IFR
Sumber : Dixon, Fluid Mechanics, Thermodynamics of Turbomachinery,1998
Atas pertimbangan tersebut maka dalam perancangan ini jenis turbin yang direncanakan adalah jenis turbin radial aliran masuk campur 90 degree IFR.
Universitas Sumatera Utara
36
2.3.4.2 Kompresor
Kompresor pada turbocarjer berfungsi untuk memampatkan udara dari udara atmosfer, sehingga udara yang dihasilkan merupakan udara yang
bertekanan. Tekanan udara yang dihasilkan sesuai dengan kemampuan kompresor itu sendiri. Kompresor dapat diklasifikasikan atas dua tipe, yaitu dynamic dan
positive discplacement. a. Kompresor Positif positive discplacement
Kompresor ini tersedia dalam dua jenis
reciprocating dan putarrotary.
1. Komprosor Reciprocating Kompresor reciprocating adalah kompresor yang menghasilkan udara
bertekanan akibat adanya gerak naik turun piston dalam silinder. Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi, terdapat
empat jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertikal dan , horizontal berlawanan balance-opposed.
Gambar 2.10 Kompresor Tipe V
Sumber : Hatto, Compressor Type, 1984
Universitas Sumatera Utara
37
2. Kompresor Putar rotary
Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya
investasinya rendah, bentuknya kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini sangat populer di industri. Biasanya digunakan
dengan ukuran 30 sampai 200 hp atau 22 sampai 150 kW.
a b
c d
Gambar 2.11 Kompresor Rotary, terdiri dari a. Roots Compressor
b. Rotary sliding vane compressor c. Twin-screw rotary screw compressor
d. Single-screw rotary screw compressor
Sumber : Hatto, Compressor Type, 1984
Universitas Sumatera Utara
38
b. Kompresor Dinamis dynamic compressor 1. Kompresor Aksial
Kompresor aksial terdiri dari barisan tingkat. Masing-masing tingkat terdiri dari barisan sudu-sudu roda jalan diikuti oleh barisan sudu-sudu
roda jalan diikuti oleh barisan sudu-sudu stator. Fluida kerja mula- mula dipercepat oleh sudu-sudu roda jalan dan kemudian diperlambat
dalam laluan sudu stator yang di dalamnya energi kinetik yang dipindahkan dalam roda jalan dikonversikan menjadi tekanan statik.
Proses ini berulang dalam tingkat berikutnya. Jumlah tingkat yang diperlukan tergantung perbandingan tekanan keseluruhan yang
diinginkan.
Gambar 2.12 Kompresor Aksial
Sumber : Hatto, Compressor Type, 1984
Universitas Sumatera Utara
39
2. Kompresor Sentrifugal Dalam permesinan, yang mana juga disebut sebagai turbo-blowers atau
turbo-compressors, satu atau lebih impeller dirotasikan pada kecepatan yang tinggi di dalam sebuah rumah kompresor. Udara yang terlempar
masuk ke dalam pusat dari impeller, akan ditingkatkan kecepatannya, lalu udara akan terlempar pada ujung luar outer edge karena adanya gaya
sentrifugal yang terjadi pada impeller. Udara yang meninggalkan impeller dengan peningkatan tekanan dan kecepatan yang tinggi udara akan
memasuki diffuser, pada diffuser akan mengubah energi kinetik udara yang mengalir melewati impeller menjadi energi tekanan.
Gambar 2.13 Kompresor Sentrifugal
Sumber : Hatto, Compressor Type, 1984
Universitas Sumatera Utara
40
Untuk menentukan jenis perencanaan kompresor untuk turbocarger dibutuhkan beberapa perbandingan-perbandingan yang secara umum, seperti yang
terdapat pada tabel 2.1 berikut ini
Tabel 2.1 Perbandingan umum untuk beberapa jenis kompresor
Item Reciprocating
Vane compressor
Screw compressor
Centrifugal compressor
Efesiensi pada beban penuh
Tinggi Medium-tinggi Tinggi
Tinggi
Efesiensi pada beban sebagian
Tinggi karena bertahap-tahap
Buruk Buruk
Buruk
Efesiansi tanpa beban
Tinggi 10 - 25
Medium 30- 40
Tinggi-buruk 25-60
Tinggi Medium 20 -30
Tingkat kebisingan
Bising Tenang
Tenang jika tertutup
Tenang
Ukuran Besar
Kompak Kompak
Kompak Penggantian
minyak pelumas Sedang
Rendah- medium
Rendah Rendah
Getaran Tinggi
Hampir tidak ada
Hampir tidak ada
Hampir tidak ada
Perawatan Banyak bagian
peralatan yang dipakai
Sedikit bagian peralatan yang
dipakai Sangat sedikit
peralatan yang dipakai
Sensitif terhadapdebu
dan udara Kapasitas
Rendah-tinggi Rendah- medium
Rendah-tinggi Medium-tinggi
Tekanan Medium-
sangat tinggi Medium-tinggi Medium-
tinggi Medium-tinggi
Sumber : httpwww.google.comKompresor dan sistem udara tekan
Universitas Sumatera Utara
41
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka dipilihlah jenis kompresor sentrifugal, hal ini dikarenakan kompresor ini memiliki kapasitas yang relatif
tinggi. Alasan lain pemilihan kompresor sentrifugal karena ruangan yang dibutuhkan lebih kecil, dapat bekerja dengan putaran tinggi, tekanan yang
dihasilkan tinggi serta dapat langsung dikopel dengan poros motor penggerak yaitu poros turbin.
2.4 Siklus Termodinamika Motor Diesel dengan Turbocarjer