22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Motor Diesel
Motor bakar adalah mesin kalor dimana gas panas diperoleh dari proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri dan langsung dipakai untuk melakukan
kerja mekanis, yaitu menjalankan mesin tersebut. Sedangkan motor diesel sering disebut motor penyalaan-kompresi oleh
karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan dengan menyemprotkan bahan bakar ke dalam udara yang telah bertekanan dan bertemperatur tinggi, sebagai
akibat dari proses kompresi. Prinsip kerja motor diesel yaitu torak yang bergerak translasi bolak-balik
di dalam silinder dihubungkan dengan pena engkol dari poros engkol yang berputar pada bantalannya, dengan perantaraan batang pengerak atau batang
penghubung. Campuran bahan bakar dan udara dibakar di dalam ruang bakar, yaitu ruangan yang dibatasi oleh dinding silinder, kepala torak dan kepala silinder.
Gas pembakaran yang terjadi itu mampu menggerakkan torak yang selanjutnya memutar poros engkol. Pada kepala silinder terdapat katup isap dan katup buang.
Katup isap berfungsi memasukkan udara segar ke dalam silinder, sedangkan katup buang berfungsi mengeluarkan gas pembakaran, yang sudah
tidak terpakai, dari dalam silinder ke atmosfir. Pada langkah isap hanya udara segar saja yang masuk dalam silinder. Pada waktu torak hampir mencapai “titik
mati atas” TMA bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar. Karena
Universitas Sumatera Utara
23
temperatur dan tekanan nyala bahan bakar, maka bahan bakar akan terbakar dengan sendirinya.
Persyaratan ini dapat dipenuhi apabila digunakan perbandingan kompresi yang cukup tinggi, berkisar antara 12 sampai 25 . Perbandingan kompresi yang
rendah pada umumnya digunakan pada motor diesel berukuran besar dan putaran rendah. Dalam perancangan biasanya cenderung mempergunakan perbandingan
kompresi yang serendah-rendahnya berdasarkan pertimbangan kekuatan material, hal ini dikarenakan perbandingan kompresi yang tinggi akan menghasilkan
temperatur dan tekanan pembakaran yang tinggi pula. Daya yang dihasilkan oleh motor diesel diperoleh dari hasil pembakaran
bahan bakar di dalam ruang bakar. Makin banyak bahan bakar yang dapat dibakar, makin besar daya yang dapat dihasilkan. Hal ini terjadi jika tersedia udara
secukupnya, biasanya dengan faktor kelebihan udara yang lebih besar. Namun demikian pada mesin empat langkah terdapat impitan katup valve
overlap yaitu waktu selama kedua katup isap dan katup buang ada dalam keadaan sama-sama terbuka, sehingga sebahagian udara segar juga keluar dari dalam
silinder. Hal ini merupakan kerugian yang tidak dapat dihindari. Jadi, udara yang dimasukkan ke dalam silinder tidak semuanya digunakan untuk pembakaran.
Jika sebuah mesin empat langkah dapat mengisap udara pada kondisi isapannya sebanyak volume langkah toraknya untuk setiap langkah isapnya, maka
hal ini merupakan sesuatu hal yang ideal. Namun, hal tersebut tidak terjadi dalam keadaan sebenarnya.
Universitas Sumatera Utara
24
Perbandingan dalam jumlah udara yang terisap sebenarnya tehadap jumlah yang terisap dalam keadaan ideal, dinamai “efisiensi volumetrik”, yang
didefenisikan dalam persamaan di bawah ini,
Berat udara segar terisap p,T η
v
= Berat udara segar sebanyak volume langkah torak pada p,T
Besarnya efisiensi volumetrik tergantung pada kondisi isap p, T yang ditetapkan . Misalnya, jika saringan udara pada saluran masuk, yang diperoleh
dengan menetapkan p, T sesudah saringan adalah lebih besar dari pada dengan menetapkan p, T sebelum saringan. Akan tetapi, dalam pengujian prestasi mesin
biasanya tidak dipergunakan saringan udara sehingga kekeliruan tersebut dapat dihindari. Oleh karena itu maka p, T ditetapkan sebagai kondisi udara atmosfir.
Efisiensi volumetrik merupakan fungsi dari kecepatan udara yang terisap, dimana maksimum terjadi pada suatu putaran poros tertentu. Dengan demikian
merupakan fungsi dari faktor kelebihan udara, yaitu turun dengan turunnya kerapatan udara.
Dengan mempergunakan turbocarjer, udara akan dipaksa masuk ke dalam ruang bakar sehingga efisiensi volumetrik menjadi naik, dengan demikian daya
poros pun akan naik. Disamping peningkatan efisiensi volumetrik diharapkan dapat memperoleh kerja persiklus yang lebih besar dengan volume langkah torak
yang sama, atau dengan perkataan lain dengan turbocarjer diharapkan bisa diperoleh tekanan efektif rata-rata yang lebih besar sehingga menghasilkan daya
yang lebih besar dengan mesin yang berukuran sama.
Universitas Sumatera Utara
25
2.2 Motor Diesel Shovel Loader