Kerja Spesifik Tinggi Tekanan Kompresor Kecepatan Udara Masuk Kompresor Volume Aliran Masuk kompresor Sentrifugal V Perhitungan Dimensi Kompresor

131 Keterangan Titik 01 = Kondisi gas masuk kompresor pada keadaan stagnasi Titik 1 = Kondisi gas masuk kompresor pada keadaan statis Titik 02 = Kondisi gas keluar diffuser pada keadaan stagnasi Titik 2 = Kondisi gas masuk diffuser pada keadaan statik Titik 03 = Kondisi gas keluar kompresor pada keadaan stagnasi Titik 3 = Kodisi gas keluar diffuser pada keadaan statik

4.2.1 Kerja Spesifik

Kerja spesifik kompresor dapat dihitung dengan persamaan berikut ini : i a E E Y − = Dimana E a = entalpi aktual keluar kompresor E i = entalpi aktual masuk kompresor Dari perhitungan telah didapatkan, Pada T 01 = 303 K h 01 = 303,488 kJkg Pada T 03 = 395,49 K h 03 = 396,424 kJkg Maka i a E E Y − = kg kJ kg kJ Y 488 , 303 424 , 396 − = kg kJ Y 936 , 92 = Y = 92936 Jkg Universitas Sumatera Utara 132

4.2.2 Tinggi Tekanan Kompresor

Besarnya tinggi tekanan kompresor dapat dihitung dengan persamaan berikut ini : g Y H = Sehingga tinggi tekan kompresor adalah 2 81 , 9 92936 s m kg J H = 6 , 9473 = H meter kolom udara

4.2.3 Kecepatan Udara Masuk Kompresor

Kecepatan udara masuk kompresor c s dapat dihitung dengan persamaan : H g c s ∆ = 2 ε Dimana, ε = 0,15 ~ 0,35 = 0,35 direncanakan 6 , 9473 81 , 9 2 35 , 2 m s m c s = 89 , 150 = s c ms

4.2.4 Volume Aliran Masuk kompresor Sentrifugal V

s Untuk volume aliran masuk kompresor dapat dihitung melalui persamaan : in k s w V ρ = Dimana k w = Laju aliran udara masuk kompresor kgs in ρ = massa jenis udara masuk kompresor kgm 3 Universitas Sumatera Utara 133 massa jenis udara masuk kompresor dirumuskan sebagai berikut ini : 01 01 RT P in = ρ 303 . 287 10 01325 , 1 5 K K kg J Pa in × = ρ 165 , 1 = in ρ kgm 3 Dan volume aliran masuk kompresor adalah 3 165 , 1 179 , m kg s kg V s = 154 , = s V m 3 s

4.2.5 Perhitungan Dimensi Kompresor

a Diameter Poros Kompresor Dalam hal ini dikarenakan poros kompresor satu poros dengan poros turbin, maka dalam hal ini direncanakan diameter poros kompresor sama dengan poros turbin D p = 12 mm b Diemeter Leher Poros Hub D N Diameter leher poros kompresor dapat dihitung melalui persamaan D N = 1,2 ~ 1,4 D p Dimana dalam hal ini direncanakan D N = 1,2 D p Universitas Sumatera Utara 134 Maka D N = 1,2 12 mm D N = 14,4 mm c Diameter Mata Impeler D s Diameter mata impeller dapat dihitung melalui persamaan berikut ini : N s s s D C D 2 4 + = π υ 2 3 0144 , 89 , 150 14 , 3 154 , 4 m s m s m D s + = = s D 0,0388 m = s D 38,8 mm Sehingga diameter D s = 39 mm d Ukuran Ukuran sisi masuk Impeler Dalam perencanaan diameter sisi masuk impeller D i direncanakan sama dengan diameter mata impeller D s . Kecepatan udara sisi masuk impeller c 1 dibuat lebih besar dari pada kecepatan mata impeller hal ini untuk mengharapakan aliran yang mulus tanpa terjadinya penyempitan impeller pada sisi masuk. D 1 = D s = 39 mm Dimana kecepatan sisi masuk impeler, sesuai dengan rumus berikut ini : C 1 = s c 1 τ dimana = 1 τ faktor penyempitan sisi masuk = 1,1 ~ 1,2 = 1,2 direncanakan Universitas Sumatera Utara 135 Maka kecepatan pada sisi masuk impeler adalah : C 1 = s c 1 τ C 1 = 89 , 150 2 , 1 s m C 1 = 06 , 181 ms Sehingga besar temperatur udara masuk impeler pada keadaan statik adalah : p c C T T 2 2 1 01 1 − = 1005 2 06 , 181 303 2 1 kgK J s m K T − = 7 , 286 1 = T K Besarnya tekanan gas masuk impeler pada keadaan statik adalah : γ γ 1 01 1 01 1 −     = T T P P 4 , 1 1 4 , 1 5 1 303 7 , 286 10 01325 , 1 −       × = K K Pa P Pa P 5 1 10 997 , × = Sehingga lebar impeler pada sisi masuk b 1 dapat dihitung malalui persamaan berikut ini : 1 1 1 c D b s π υ = 06 , 181 14 , 3 039 , 154 , 3 1 s m s m b = 00695 , 1 = b m = 1 b 6,95 mm Universitas Sumatera Utara 136 e Ukuran-ukuran utama sisi keluar Impeler Untuk mendapatkan ukuran-ukuran utama sisi keluar impeler, terlebih dahulu dicari putaran spesifik n q , bilangan putar σ dan bilangan diameter δ . Putaran spesifik dapat dihitung melalui persamaan berikut : 4 3 H n n s q ∆ = ν Sehingga putaran spesifik dapat dicari yaitu : 4 3 3 6 , 9473 154 , 90000 m s m rpm n q = = q n 36,78 rpm Besar bilangan putar dapat dihitung melaui persamaan berikut ini : 8 , 157 q n = σ 8 , 157 78 , 36 = σ 233 , = σ Dengan bantuan diagram Cordier pada Gambar 4.6 , didapat diameter = δ 4,2 . Diameter sisi keluar, D 2 dapat dihitung, dengan menggunakan persamaan : 4 1 2 2 2 2                 = π ν δ s y D 4 1 2 3 2 2 14 , 3 154 , 92936 2 2 , 4                     = s m kg J D Universitas Sumatera Utara 137 081 , 2 = D m 81 2 = D mm Maka dari gambar diagram cordier di bawah ini , lebar impeler pada sisi keluar b 2 , dibuat lebih kecil sedikit dari lebar impeler pada sisi masuk. Gambar 4.6 Diagram Cordier Dalam perencanaan ini ditetapkan bahwa : 1 2 9 , 0 b b = Sehingga lebar impeler pada sisi keluar adalah : 95 , 6 9 , 2 mm b = 25 , 6 2 = b mm Universitas Sumatera Utara 138

4.2.6 Segitiga Kecepatan pada Kompresor