Pengembangan Wilayah Prof. Aldwin Surya, SE. M. Pd. Ph.D 4.

menggandeng pihak swasta dalam rangak menanggulangi kebutuhan perumahan yang semakin meningkat. Program ini ditujukan pada golongan masyarakat yang kurang mampu pada daerah pemukiman kumuh, di mana pemerintah akan memberikan subsidi dengan besaran yang bervariasi.

2.4. Pengembangan Wilayah

Pembangunan adalah upaya secara sadar untuk mengubah nasib bangsa. Pembangunan adalah ikhtiar untuk mengubah masa lampau yang buruk menjadi lebih baik, merupakan pula suatu upaya yang terus menerus untuk membuat yang lebih baik menjadi lebih baik lagi. Pembangunan wilayah diberbagai negara telah memperlihatkan kemajuan dan perkembangan yang positif bagi masyarakat. Penyusunan rencana dan kebijaksanaan pembangunan wilayah yang aplikatif harus senantiasa mempertimbangkan kemampuan dan potensi masing-masing wilayah serta masalah-masalah yang dihadapi. Sehingga upaya-upaya pembangunan yang berlangsung dalam tiap-tiap wilayah benar-benar sesuai dengan keadaan masing- masing wilayah Rahardjo, 2005. Kartasasmita 1996, menyatakan bahwa pembangunan adalah usaha meningkatkan harkat martabat masyarakat yang dalam kondisinya tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Membangun masyarakat berarti memampukan atau memandirikan mereka. Dimulainya proses pembangunan dengan berpijak pada pembangunan masyarakat, diharapkan akan dapat memacu partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan itu sendiri. Universitas Sumatera Utara Riyadi 2000, menyatakan bahwa perencanaan pembangunan wilayah ditujukan untuk mengupayakan keserasian dan keseimbangan pembangunan antar daerah sesuai dengan potensi alamnya dan memanfaatkan potensi tersebut secara efesien, tertib, dan aman. Dalam perspektif jangka panjang suatu pengembangan wilayah harus menjadi suatu upaya untuk menumbuhkan perekonomian wilayah dan lokal local economic development, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara mandiri. Dalam hal ini sangat diharapkan peran pemerintah daerah dan organisasi masyarakat setempat agar dapat menumbuhkan usaha-usaha dan lapangan kerja dengan memobilisasi SDM, alam, dan kelembagaan secara lokal seperti yang ditegaskan oleh Blakely 1989 yang dikutip dalam Firman 2000. Pertumbuhan ekonomi wilayah adalah pertambahan pendapat masyarakat secara keseluruhan yang terjadi diwilayah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah added value yang terjadi. Pendapatan wilayah menggambarkan balas jasa bagi faktor-faktor produksi yang beroperasi di daerah tersebut tanah, modal, tenaga kerja dan teknologi, yang berarti secara kasar dapat menggambarkan kemakmuran diwilyah tersebut. Menurut Boediono 1985 dalam Tarigan 2005, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Jadi persentase pertambahan output itu harus lebih tinggi dari pada persentase pertambahan jumlah penduduk dan ada kecendrungan dalam jangka panjang bahwa pertumbuhan itu akan berlanjut. Pembangunan wilayah adalah usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan hubungan interdependensi dan interaksi antara sistem ekonomi Universitas Sumatera Utara economic system , manusiamasyarakat social system dan lingkungan hidup serta sumber-sumber daya alamnya ecosystem. Konsepsi pembangunan regional selain menjamin keserasian pembangunan antar daerah, akan menjembatani pula hubungan rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah. Proses pembangunan daerah pada dasarnya bukanlah sekedar fenomena ekonomi semata. Pembangunan tidak sekedar ditujukan oleh prestasi pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara, namun yang lebih luas dari itu pembangunan memiliki perspektif yang luas, terutama perubahan sosial. Dimensi sosial yang sering terabaikan dalam pendekatan pertumbuhan ekonomi, justru mendapat tempat strategis bagi proses pembangunan. Dalam proses pembangunan selain mempertimbangkan pertumbuhan dan pemerataan, juga dampak aktivitas ekonomi terhadap kehidupan sosial masyarakat. Lebih dari itu, dalam proses pembangunan dilakukan upaya yang bertujuan untuk mengubah struktur perekonomian kearah yang lebih baik Kuncoro, 2003 dalam Safi’i. 2007. Pada hakekatnya pengembangan development merupakan upaya untuk memberi nilai tambah dari apa yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas hidup. Menurut Zen dalam buku Tiga Pilar Pengembangan Wilayah 1999 pengembangan lebih merupakan motivasi dan pengetahuan daripada masalah kekayaan. Tetapi bukan berarti bahwa kekayaan itu tidak relevan. Pengembangan juga merupakan produk belajar, bukan hasil produksi; belajar memanfaatkan kemampuan yang dimiliki bersandar pada lingkungan sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya proses pengembangan itu juga merupakan proses belajar learning process. Universitas Sumatera Utara Hasil yang diperoleh dari proses tersebut, yaitu kualitas hidup meningkat, akan dipengaruhi oleh instrument yang digunakan. Mengacu pada filosofi dasar tersebut maka pengembangan wilayah merupakan upaya memberdayakan stakeholders masyarakat, Pemerintah, Pengusaha di suatu wilayah, terutama dalam memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan di wilayah tersebut dengan instrument yang dimiliki atau dikuasai, yaitu teknologi. Pengembangan wilayah merupakan upaya mengawinkan secara harmonis sumberdaya alam, manusia dan teknologi, dengan memperhitungkan daya tampung lingkungan itu sendiri. Selanjutnya menurut Riyadi 2002, kebijakan pengembangan wilayah adalah berupa arahan pengembangan kawasan-kawasan produksi, pusat pemukiman, transportasi serta jaringan infrastruktur pendukungnya sesuai dengan tujuan pembangunan sosial ekonomi yang diharapkan. Perumusan kebijakan ini biasanya di dasarkan pada kondisi fisik dan sosial ekonomi wilayah. Wilayah merupakan unit geografis dengan batas-batas tertentu dimana bagian- bagiannya saling bergantung satu sama lain secara fungsional. Secara umum pusat berfungsi antara lain : a tempat pemusatan pemukimanpenduduk, b pemusatan industri c tempat pemasaran bahan-bahan mansion dan d tempat pemusatan sarana-sarana pelayanan. Daerah bagian belakang hinterland berfungsi sebagai tempat proses bahan mentah dan sebagai tempat pemasaran produk-produk industri Sunyoto, 1998. Menurut Miraza 2006, pembangunan wilayah tidak hanya membangun fisik wilayah saja tetapi membangun masyarakatnya juga. Harus terdapat keseimbangan Universitas Sumatera Utara antara pembangunan fisik dengan aktifitas masyarakat agar keduanya saling bersinergi menjadikan wilayah sebagai wilayah maju. Dengan demikian wilayah akan menjadi wilayah yang nyaman untuk berproduksi dan berkonsumsi ditengah suatu kehidupan wilayah yang dinamis dan produktif. Untuk mengembangkan sebuah wilayah secara optimal dibutuhkan intervensi dan kebijakan agar mekanisme pasar tidak menimbulkan dampak-dampak negatif terhadap lingkungan. Kebijakan tersebut meliputi upaya-upaya pengembangan kegiatan-kegiatan sosial ekonomi di kawasan-kawasan yang terdapat di dalam wilayah tersebut agar kegiatan-kegiatan tersebar sesuai dengan potensi kawasan dan infrastuktur pendukungnya. Apabila dapat tersebar secara merata maka kesempatan kerja akan tersebar. Diharapkan bahwa penduduk tersebar secara proporsional sehingga dapat meningkatkan efesiensi pembangunan prasarana wilayah yang dibutuhkan. Secara umum menurut Kuncoro 2004, pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat mengelola berbagai sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang pengembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut amat tergantung dari masalah fundamental yang dihadapi oleh daerah itu. Universitas Sumatera Utara

2.5. Penelitian Terdahulu